"Udah makannya hm?"
Luhan mengangguk sembari mengelap bibirnya dengan tisu, lalu membersihkan mulutnya dengan air.
Dia menopang dagunya sembari menatap orang tersayangnya, "Balik nih?" tanyanya.
"Iya yuk." Sehun menggenggam tangan kurus itu, lalu meninggalkan restoran dan menuju parkiran untuk mengendarainya menuju tempat terakhir dari acara kejutan ini.
Beberapa menit berkendara, sampai juga di apartment Luhan, membawa mobilnya menuju basement, memarkirnya lalu mengantarkan gebetannya menuju apart miliknya.
"Kenyang banget gua, makasih ya Hun, ulang tahun terbaik emang hehe." dia berkata lalu mengecup rahang tegas itu, yang mana membuat si pemilik membeku sebentar.
Lift berhenti pada lantai tempat dimana dia tinggal, dibelokan kiri pertama adalah tempatnya. Lantas saat Luhan membuka kunci apartment miliknya, dia menyuruh Sehun masuk terlebih dahulu.
Lalu ketika saklar lampunya dibuka, "SURPRISE."
Luhan kaget dan menutup mulutnya tidak percaya, dari arah dapur keluar sesosok, Jongin, Kyungsoo, Chanyeol serta Baekhyun yang membawa kue ulang tahun dengan lilin yang menyala berangka 17.
"Selamat ulang tahun Luhanie." Baekhyun menyodorkan kue itu untuk Luhan melakukan doa, setelahnya dia meniup lilin itu, tersenyum bahagia terpantri diwajahnya.
Sehun berdiri dibelakang Luhan dengan senyuman, inilah saat yang ditunggu, dia membalik tubuh Luhan dan hal yang tak terduga serta tidak sesuai naskah pun terjadi, dia mencium bibir Luhan menuntut.
Baekhyun menatap Chanyeol yang sedang menatapnya balik, "Kenapa? Mau dicium juga?" tanya si tinggi ngejek.
"Ish, gamau kamu bau."
"Yeu, sayang mah suka tsundere gitu."
Pagutan mereka terlepas, "Luhan, be mine please?" dan anggukan lah yang menjadi jawabannya.
"YEEEE SEHUN GA JOMBLO LAGI." teriak si sipit kegirangan, melompat-lompat seperti anak kecil.
exo
Baekhyun mengantar Chanyeol kerumah, dikarenakan si jangkung malas menyetir.
"Sayang, besok kan kamis nih, ngapel yuk?"
Si mungil menaikkan alisnya tanda bingung dengan perkataan kekasih jangkungnya itu.
"Ngapel? Ngupas apel ya?"
Baiklah, ternyata Baekhyun sedang bodoh sekarang, ucap Chanyeol dalam hati. Dia mendatarkan raut wajahnya, menghadap simungil dengan kedua lengan berada didada.
"Iya ngupas apel, besok sore aku datang kerumah. Pokonya besok ikutin aja apa kataku oke?"
Si mungil mengangguk, lalu berkata- "Apelnya gausah dibeli, dirumahku ada banyak." dan si jangkung hanya memutar matanya malas.
"Be, kamu nanti mau kuliah dimana?"
Lampu lalu lintas bewarna merah, membuat mobil berhenti dengan halus, Baekhyun menghadap kesamping menatap sang pacar yang sedang menatapnya untuk menunggu jawaban dari dirinya.
"Maunya ke Tiongkok, dari dulu pengen kuliah disana." jawabnya.
Chanyeol natap dengan raut wajah sedihnya, "Yah, bakalan ldr-an dong?"
"Huum, aku bisa kok nyamperin kamu, tapi setahun sekali hehe."
Si jangkung memegang tangan kanan si mungil, mengusapnya pelan lalu mengecupnya lembut. Dia menatap mata sipit yang begitu mempesona, meneliti setiap inci wajah mungil nan cantik itu.
Kedua sudut bibirnya tertarik keatas, memperlihatkan senyuman hangat miliknya, berupaya menguatkan hatinya yang mungkin sanggup ditinggalkan sejauh ini dari Baekhyun.
"Kalo gabisa juga gapapa sayang, jangan dipaksain nantinya, pokonya kesepakatan buat ngabarin tiap hari itu ada okei?"
"Iya Chanyeori~ udah ah, lagian kan masih ada 4 bulan lagi kita bakal lulus, dan masih ada sisa 3 bulan sebelum aku pergi."
Chanyeol tersenyum, dia memajukan badannya untuk mencium si mungil. Bibir nan tebal itu maju perlahan untuk menggapai bibir tipis milik Baekhyun, si mungil menutup matanya lalu sekiranya sudah sangat dekat hingga nafas mereka menyatu,
"TIN TIN TIN!"
Mereka tersentak kaget mendengar itu, kedua anak adam yang berada di dalam mobil berdehem, dan Baekhyun langsung menjalankan mobilnya menuju rumah Chanyeol.
to be continued.
mind to review and vote?