Entah...
Ini malam keberapa aku berada di ruangan ini
Bersamanya
Laki laki yang tidak lain adalah atasanku ku sendiri
Ya,
Kami bekerja di rumah sakit yang sama
Dan aku lah bawahannya
Ku lirik jam tangan yang masih melingkar di pergelangan tangankku,dan detiknya begitu jelas terdengar karena sunyinya malam ini
Ku pandangin pria yang kini terlelap disampingku
Air mukanya terlihat lelah,amat lelah
Aku ingin beranjak memunguti pakaian yang entah sudah ia lempar kemana saat menelanjangiku tadi
Tapi tangannya mengeras menahanku dan menarikku kedalam pelukkan itu
Pelukkan hangat dan nyaman yang membuatku selalu merindukannya dan tak tega untuk tidak menemuinya
Deru nafasnya yang hangat kini begitu aku nikmati ku kecup lisannya,perlahan matanya terbuka
"Kenapa mi?,kamu mau lagi?"
Tanyanya mengagetkan ku yang masih memandangnya lekat
"Engga,aku mau pulang udah jam 1"
Ucapku memasang bra yang aku pungut dari pinggir bed
Dengan wajah yang masih terkantuk,dia berdiri dan mengucek matanya,mengambil kunci pagar kost yang memang sudah di gembok karena sudah lewat dari jam 10 malam
Tidak ada wajah khawatir sedikitpun,membiarkan aku pulang pukul 1 dini hari seperi ini
Aku tidak mungkin menemaninya tidur hingga pagi,keluarga ku bisa curiga jika aku tidak pernah pulang seperti ini
Jarak antara kost rumah sakit dan rumahku tidak terlalu jauh bahkan dalam waktu 15 menit saja aku sudah sampai di depan pagar rumahku
Membukanya dengan susah payah karena rasa kantuk dan lelah menjadi satu
Rasanya remuk di tambah rasa perih sisa pergelutanku dengan om deni tadi.
Entah dari mana awalnya aku memanggil bos ku itu dengan sebutan om
Umurnya saja baru 25 tahun
Aku tidak terbiasa memanggilnya dengan sebutan mas kakak atau bapak seperti rekanku yang lain.
Kelakuanku yang kekanak kanakan mungkin yang tetap mengijinkan aku tetap memanggilnya dengan sebutan "om"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends With Benefits
Romancetangan itu memeluk ku erat dari belakang,deru nafasnya terasa begitu hangat di pundakku,ketika akan ku balikkan tubuhku,dia lebih dulu menelusuri leherku semakin panas ku biarkan hingga kami sama sama terlelap lagi siapa yang tidak ingin,berstatus d...