Orang asing ini adalah kakak dari ibuku?
Jujur 19 tahun,hingga aku sebesar ini aku tidak pernah tau kalo ada saudara sedarah dengan bunda.
Bagaimana mungkin?
Serenggang apa hubungan mereka?hingga wanita yang kelihatan high class ini tidak pernah muncul batang hidungnya?
Apa dia tidak rindu?
Pertanyaan itu trus berputar putar membentur bagian manapun dari otakku.
Tenggorokanku terasa tandus,aku ingin di aliri air karena kini aku rasakan perih dan pegal pada mataku yang sembab.
Ini adalah hari pertama aku menginjakkan kaki dirumah megah ini.
Rumah yang mungkin akan aku huni mulai hari ini,ini adalah permintaan bude arini.
Arini wijaya namanya,jelas dia adalah bagian dari keluarga wijaya karena aku bunda dan beliau memiliki nama belakang yang sama.
Bude bilang untuk menebus rasa bersalah.rasa bersalah karena tidak hidup diantara hidup kami,sudah jelas dia adalah satu satunya keluarga dari bunda,hingga bunda menghembuskan nafas terakhirnya pun bude tidak melihatnya.
Ada sepupu yang mungkin usianya sepantaran denganku,namanya raskal
Wajahnya khas sekali muka asia,dia lebih mirip orang korea,putih tinggi alisnya tebal matanya yang sipit dan bibir yang tipis,satu lagi tubuhnya terlihat atletis sepertinya dia berniat sekali membentuk tubuhnya,dia akan menjadi saudara sepupu yang menyenangkan.
Sikapnya yang ramah tidak membuatku canggung saat menyambutku tadi.
Bude bilang pak de ku yang tak lain adalah suami bude sedang keluar kota karena pekerjaan.jadi aku bisa mengenalnya nanti setelah beliau pulang.
Aku masih mengamati ruangan yang kini menjadi kamarku,kamar yang cukup luas dengan lemari yang hampir memenuhi satu sisi dari dindingnya,ketika kubuka sudah tersusun rapih baju baju yang sepertinya masih baru bahkan masih ada label dan harganya.
Kuperhatikan semua bajunya kebanyakan hanya dress,apa bude ingin aku sefeminim dia,bajunya tidak ada yang murah harganya pun bisa menjapai jutaan rupiah,aku mengambil satu dari beberapa yang dress,drees dengan warna hijau salem dan motif bunga tulip dibagian bawahnya menambahkan kesan feminim,dress ini sangat pas di tubuhku,wanita memang tidak pernah salah mengira.
Aku masih berlenggak lenggok di depan cermin mengamati diriku yang seolah bukan aku,mungkin jika aku sedikit mandi dan menata rambutku aku akan terlihat lebih anggun.
"Cantik"
Entah sejak kapan raskal berdiri di daun pintu,dia terlihat memperhatikanku.
Aku yang tidak tau harus berbuat apa hanya mampu menyembunyikan mukaku yang memerah seperti udang rebus,dia sepupuku!
"Gimana kalo sore ini kita jalan jalan mi,kamu beruntung loh bisa jalan sama sepupu setampan aku"
Aku memanyunkan bibirku mendengar colotehnya yang terdengar menjijikan itu.
"Udah ijin blm sama bude?,nanti di marahin lagi kamu membawa kabur aku"
"Mamah ga akan marah mi,kan kamu perginya sama aku!"
"Yaudah kamu keluar dulu,aku mau mandi siap siap nanti kalo aku udah selesai aku temui kamu"
Raskal melangkahkan kakinya keluar dari kamarku,dia sempat melirikku lagi sebelum sampai akhirnya dia hilang di balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends With Benefits
Romancetangan itu memeluk ku erat dari belakang,deru nafasnya terasa begitu hangat di pundakku,ketika akan ku balikkan tubuhku,dia lebih dulu menelusuri leherku semakin panas ku biarkan hingga kami sama sama terlelap lagi siapa yang tidak ingin,berstatus d...