2

138 2 0
                                    

Author pov 

"Nama ku adalah Danish Abizar seorang dokter spesialis Anak dirumah sakit terbesar dijakarta, aku tinggal disini hanya sendiri. orangtua ku berada di Aceh, umur ku 25 tahun dan sudah didesak ibuku untuk menikah".ucap Danish secara tiba-tiba didalam mobil.

"jadi rumahmu dimana"tanya Danish

"Dijalan merpati putih no 39 kos permata putri" jawab Tiara dengan datar

"oke kita akan kesana mengambil bajumu" ujar Danis dan menjalankan mobil

Tiara diam saja ia tidak meghiraukan ucapan Danish tersebut.

aku mengerti mengapa sikap nya seperti ini ia hanya kaget dengan yang terjadi kemarin walau bagaimanapun Tiara adalah Istriku sekarang.

aku harus sabar menghadapinya. Aku sudah berjanji dengan diriku sendiri semenjak ijab qabul itu walaupun belum mengetahui apapun tentang dirinya.

"kau tidak mau menjelaskan tentang dirimu"ucap Danish

"untuk apa? itu semua tidak penting bagiku" ujar Tiara dengan nada datar

"Ya sudah tidak papa tahu namamu aja udah syukur" sarkas Danish

"kenapa kau seolah olah bersikap seperti tidak terjadi apa-apa hah, aku bahkan sudah frustasi dengan semua ini"

"karena aku tahu ini adalah jalan allah untuk mempertemukan jodohku" Danish menjawab sambil tersenyum

"kau bilang bertemu jodoh? bahkan kau tidak tahu asal-usulku darimana, bagaimana kalau aku bukan wanita baik-baik dan tidak perawan lagi, biasanya lelaki seperti Anda sangat mengagunggkan yang namanya perawan" ujar Tiara dengan nyalang

"apapun yang ada pada dirimu aku akan terima karena aku yakin jodoh adalah cerminan diri" ucap Danish sambil memandang kearah Tiara

"sekarang kita sudah sampai. cepat kemasi barang-barangmu lalu pamit sama pemilik kos mu"

Tiara keluar dari mobil dan langsung masuk kekamarnya, ia ingin tinggal disini saja sampai kapanpun, namun ia malas berdebat dengan orang yng berada dalam mobil itu.

Selain itu ia juga tidak memegang uang sama sekali karna sudah ia habiskan untuk membeli alkohol sialan itu.

Tiara kembali kemobil sambil membawa koper yang lumayan besar dan menyuruh Danish memasukannya

"Boleh pinjam uang nggak soalnya udah nunggak 1 bulan" kata Ara dengan pipi yang bersemu itu

"Berapa ya udah nih kalau kurang bilang ya" ucap Dennis memberikan uang

Tiara langsung mengambil uang dan masuk lagi kedalam kos itu dia bertemu ibu kos, Bu Selma

"selamat pagi bu Selma" ucap Tiara yng berada di daun pintu.

ini Ara mau bayar uang kos yang nunggak itu terima kasih banyak ya bu, ibu sudah baik sama aku" ujar Tiara dengan mengembalikan kunci kamar lalu memeluk ibu Selma

"loh sayang kamu mau kemana kenapa nangis" ibu Selma berucap sambil menghapus air mata Ara

"Ara mau ikut suami bu, kemarin Ara menikah maaf gak beritahu ke ibu dulu soalnya dadakan" jawab Ara menatap ibu Selma ia sangat sayang kepada beliau karena beliau juga yang mengajarkan Ara tentang akhlak yang baik.

"Tidak terjadi apa-apa kan sama kamu Ra, apa kamu hamil ayo bilang sama ibu" desak ibu selma

"nggak bu Ara nggak hamil ibu tenang aja Ara gak ada apa-apa Ara harap ibu percaya sama Ara" ucap Ara

"Baiklah ibu akan percaya pada padamu tapi nanti kau harus memperkenalkan suamimu ke ibu ya, ibu ingin dia menjaga kamu dengan baik, setelah ini kau masih bekerja Ra?" tanya ibu selma sambil mengelus tangan Ara

"ya bu aku akan bekerja walau bagaimanapun aku masih mempunyai kontrak setahun setengah lagi sama Mas okki" jawab Ara

"Kalau kamu mau berenti ibu bisa bantu ngomong loh sama oki" ucap Bu selma selaku Tantenya Okki. Tiara dapat kerja juga dari Bu Selma.

"Nanti Ara pikir-pikir dilu ya Bu. Ara pamit jaga kesehatan ya bu semoga nanti kita bertemu lagi" ucap Ara sambil mencium tangan Ibu selma dan ibu selma hanya terasenyum dan mengagguk

ia berjalan kearah mobil dan langsung pulang kerumah, sebenarnya Danish ingin mengobrol lagi dengan Ara tapi melihat ekspresi Ara seperti ingin menerkam orang jadi danish urungkan niatnya itu.

change with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang