Mentari pagi belum menampakkan dirinya tetapi dua orang pemuda sedang berjalan santai menuju kampus dari asrama mereka.
.
"Zhan kenapa kita kekampus pagi-pagi sekali, padahal aku masih bisa tidur beberapa menit lagi" (mengejar xiao zhan)
" kau ini sahabatku atau bukan sih? Tau sendiri kan aku selalu berangkat jam segini, aku tidak suka berangkat saat tempat ini sudah ramai" (berjalan kesal)
"Tentu saja aku ini sahabatmu, hanya saja ini pertama kalinya aku berangkat sepagi ini denganmu. Biasanya kan kau pergi duluan meninggalkan ku"
"Siapa suruh tidurmu seperti Putri"
"Kau pikir aku putri tidur apa?"
Xioa zhan hanya tersenyum mendengar jawaban sahabatnya itu
"Cheng?"
"Hmm...." (menjawab malas xiao zhan)
"Hampir seminggu ini aku tidak masuk kuliah, pasti banyak tugas yang sudah menantiku. aku rasa aku akan menginap di perpustakaan"
"Kau ini, kan aku sudah bilang kalau soal kuliah kau tenang saja"
"Apa maksudmu, tidak mungkin kalian mengerjakan semua tugas dan catatanku"
"Kau masih meragukan kemampuan teman-temanmu ho? (menatap tajam)
Aku mencatat dan yubin mengerjakan tugas. Masalah selesai" (berpose layaknya seorang model)
"Baiklah-baiklah, aku percaya.
Kalian sahabat terbaik ku, aku sangat menyayangi kalian" (memberikan senyuman terbaiknya sambil ngewink ke zhoucheng)
"Begini baru bicara manis"
(Berjalan meninggalkan xiao zhan)
........................................................................"Nanana......lalalalaaaa....."
Pemuda tampan itu terus bersenandung tak jelas sambil memainkan kunci motor di tangannya
"Astagaaa, ada apa denganmu, sepertinya sedang bahagia sekali"
(Tanya sahabatnya)
"Entahlah, hari ini aku hanya sedang baik. Jangan mengganggu okee"
"Apa karna seseorang yang menyukai makanan buatanmu?"
Pertanyaan sahabatnya itu membuatnya terdiam.
"Jawab akuu, kau bahagia karna masakan buatan mu dihabiskan oleh xiao zhan kan?" (tertawa kecil)
"Kuaan, tidak bisakah kau diam. Aku sudah bilang jangan mengganggu.
Ini tidak ada hubungannya dengan anak itu, aku hanya sedang bahagia"
"Bilang saja begitu, aku tau perasaanmu" (balas haikuan)
"Tau apa kau, berhenti menggangguku" (pergi meninggalkan haikuan)
"Hahhh..... Kapan anak bodoh itu sadar" (haikuan mengikuti yibo masuk kedalam kelas)
"Boo"
"Hmm..." (memainkan ponselnya)
"Ayo bolos" (ajak haikuan)
Yibo hanya terdiam sambil melirik haikuan
"Kau tidak ingin pergi bersamaku? (tanya haikuan)
"Biasanya kan kau yang selalu mengajakku duluan"
"Aku tidak ikut, kau bolos saja sendiri"
"Astagaa, tumben sekali kau tidak mau bolos"
"Jadilah senior yang baik, jangan sering membolos dan memberikan contoh yang buruk bagi adik-adik semester kita"
Haikuan berdiri membeku ditempatnya, kata-kata yibo benar-benar ajaib:vv rasanya ia ingin pingsan sekarang.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Dosen tadi sangat menyebalkan, dia terus melirik kearah kita bertiga" (melirik yubin)
"Berhenti mengangguku" (menjawab malas)
"Aku serius, dosennya sangat membosankan" (melirik yubin sambil tertawa kecil)
"Berhenti menganggu ayahku, kau ingin aku menyuruhnya memberimu nilai D?"
"Astagaa temanku ini (memeluk yubin) jangan jahat begitu dong aku cuma bercanda. Ayahmu adalah dosen terbaik dikampus ini" (memberikan kedua jempolnya kearah yubin)
"Tentu saja" (yubin tersenyum bangga)
Xioa zhan hanya terdiam sambil mengikuti kedua sahabatnya itu dari belakang
"Oohh itu mereka, bro haikuan, yibo" (melambaikan tangan kearah yibo dan haikuan yang sedang duduk di bangku taman)
"Bin jangan betingkah seperti itu saat di kampus, biar bagaimanapun mereka itu kan senior kita" (balas lembut xiao zhan)
"Malah mengingatkan ku padahal kau lebih kasar dariku saat bicara"
"Anak ini....... (Menatapnya kesal)
" kau benar zhan (zhoucheng mengangguk setuju)
Tetapi ada pengecualian untuk mereka berdua hahahaha" (tertawa jahat)
"Haahh, ternyata kau sama saja dengan yubin" (xioa zhan mendorong pelan zhoucheng)
"Boleh kami gabung?" (tanya yubin)
"Tentu saja" (balas haikuan)
.....................................................................
"Bagaimana keadaanmu zhan" (tanya haikuan)
"Aku baik-baik saja ko"
"Baik apanya, dia hampir pingsan karna memamakan makanan ghaib" (bisik zhoucheng ke yubin)
Mendengar hal itu xiao zhan langsung menendang kaki zhoucheng
"Aahhh, sakit zhan, kenapa kau menendangku? Lagipula yang aku katakan benar adanya" (mempoutkan bibir mungilnya)
"Makanan apa yang membuatmu seperti itu" (tanya yibo serius)
"Ituu, mmmm...... (Xiao zhan gelagapan menjawab pertanyaan yibo)
"Masakan yubin, benar-benar buruk, siapa saja akan muntah bahkan pingsan jika memakannya"
"Haa, akuu?" (yubin menunjuk dirinya sambil membulatkan matanya)
"Iya benar, masakan yubin hampir membuatku pingsan"
"Apa sekarang kau baik-baik saja? kau sudah kedokter?" (yibo berdiri sambil menatap serius kearah xiao zhan)
"Berlebihan sekali" (zhoucheng membuang mukanya sebal)
Haikuan hanya tersenyum manis saat melihat tingkah sahabatnya itu
"Jika kau ingin makan sesuatu bilang saja padaku, aku akan memasakan makanan spesial untukmu" (yibo menatap dalam xiao zhan)
"Haaa..... Tidak tidak, tidak usah repot-repot. Aku baik-baik saja. Lagipula zhoucheng kan pandai memasak, aku bisa minta padanya jika ingin makan sesuatu" (balas xiao zhan ramah)
"Benarkah... Padahal aku tidak merasa kerepotan sedikitpun" (menggaruk kepalanya)
"Xiao zhan benar, kau tidak perlu repot-repot melukai tanganmu itu. Nanti kau kesusahan membawa motor kesayanganmu" (tambah zhoucheng)
"Jantungku hampir meloncat keluar saat mendengar dia akan memasak lagi, iiiihh" (bisik yubin ke zhoucheng)
"Kalau begitu kami pergi dulu" (yubin terseyum ramah)
"Eeeh tunggu, bisakah aku meminjam zhoucheng sebentar?" (tanya haikuan)
"Kau pikir aku ini barang jadi bisa dipinjam?"
"Aku ingin bicara sebentar, tolonglah cheng"
"Tentu saja, aku dan yubin duluan ke kelas, kau bicara saja dengannya" (balas xiao zhan)
"Terimah kasih zhan"
"Zhan kau ini, aku tidaak......
Belum sempat zhoucheng melanjutkan kata-katanya xiao zhan menarik tangan yubin dan pergi begitu saja meninggalkan zhoucheng bersama kedua pria tampan itu
.
"Kalau begitu aku juga pergi agar kalian bisa bicara"
"Tidak boo, aku juga ingin kau berada disini"
"Haa, kau ingin aku menjadi obat nyamuk apa?"
"Apa maksudmu bilang obat nyamuk? memangnya aku dan haikuan pasangan apa?"
"Secepatnya" (balas haikuan pelan)
"Kau bilang apa?" (tatap tajam)
"Sudalah, aku tidak bilang apa-apa.
Aku ingin kau dan yibo disini karna ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian berdua"
"Apa lagi, aku pikir tidak ada hal penting yang harus kita bicarakan"
"Ini tentang xiao zhan"
"Oh.. Maaf kalau soal itu biarkan kami sahabatnya yang mengurus semuanya, kalian jangan ikut campur"
"Tapi keadaan sahabatmu menjadi buruk karna kami jadi kami juga harus bertanggung jawab cheng"
"Lebih tepatnya dia (menunjuk yibo) semua terjadi karna dia, keadaan xiao zhan semakin memburuk karna dia"
"Aku tau (ekpresi sedih) makanya aku mohon padamu, bairkan aku menebus kesalahanku"
"Kau tidak punya niat lain bukan?"
"Tentu saja tidak, aku hanya merasa bersalah dan ingin menebus kesalahanku"
Haikuan tersenyum tipis
"Hei kuaan kenapa malah terseyum? Kau pikir aku sedang bercanda apa? (Tanya yibo kesal)
"Aku tidak tersenyum boo"
"Lalu sekarang bagaimana?" (tanya zhoucheng)
"Aku takut jika traumanya kambuh dan dia berusaha melukai dirinya sendiri seperti di pemakaman ibu dan nenek nya saat itu" (balas yibo)
"Benarkah? Xiao zhan melakukan hal seperti itu?" (tanya haikuan tak percaya)
"Hmm.. Aku saksinya" (balas yibo sedih)
"Dan satu hal lagi (tegas zhoucheng) Jika trauma xiao zhan kambuh, kau (menunjuk yibo) tidak boleh mendekatinya. Karna dia akan ketakutan saat melihatmu dan hal itu hanya akan memperburuk keadaannya"
Perkataan zhoucheng membuat yibo membeku di tempatnya, ia merasa sedih dan kesal disaat yang bersamaan.
Kesal kepada dirinya sendiri dan sedih setiap mengingat kembali bagaimana kondisi xiao zhan saat di pemakaman saat itu
Benar-benar menyakitkan..
"Aku akan berusaha membuat xiao zhan sembuh dan melupakan semua masa lalunya yang menyakitkan"
(Yibo menatap serius zhoucheng)
"Baiklah, aku percaya pada kalian. Tetapi jika kalian membuat xiao zhan terluka sedikit saja, aku akan menghancurkan kalian" (tatap tajam)
"Tentu saja manis, jangan kasar begitu"
"Kau ini........(melempar pulpen kearah haikuan lalu pergi begitu saja)
.......................................................................
"Apa benar boo, xiao zhan akan berubah seperti itu jika traumanya kambuh?" (tanya haikuan)
"Hmm.. Seperti itulah"
"Tetapi kau harus bersyukur karna saat kembali normal dia melupakan semua kejadiannya"
"Aku sangat takut kuan,
bagaimana jika keadaan xiao zhan memburuk lalu dia menjauh dan membenciku?"
"Kau harus semangat boo
Mungkin dia bertingkah seperti itu terhadap orang-orang yang pernah menyakitinya"
"Dan aku salah satunya, aku orang yang pernah menyakitinya (mata berkaca-kaca)
Aku pria brengsek"
"Tenanglah boo, semua yang terjadi pada xiao zhan bukan hanya karnamu" (haikuan berusaha menghibur sahabatnya itu)
"Tetapi akuu......"
Yibo tak bisa melanjutkan kata-katanya, hatinya seperti ditikam ribuan jarum, dadanya terasa sesak.
"sekarang aku seperti melihat wang yibo yang sebenarnya"
"Memangnya selama ini wang yibo yang palsu apa?" (tanya yibo dengan ekspresi kesal)
"Tidak juga, aku seperti melihat wang yibo 9 tahun yang lalu" (balas haikuan)
"Memangnya dulu aku seperti apa? Bukannya aku sama saja?"
"Dulu kau itu anak yang berahati hangat, ceria, suka menolong orang-orang lemah dan cengeng" (haikuan tertawa kecil saat mengatakan kata cengeng)
"Sialan, dari dulu sampai sekarang aku tidak pernah cengeng"
"Lalu ini (menunjuk wajah yibo)
kau terlihat sangat berantakan dengan wajah seperti itu.
Waaahh, xiao zhan benar-benar hebat bisa mengubah seorang wang yibo kembali seperti dulu, dan juga bisa membuatnya bisa merasakan.........."
(Menghentikan kata-katanya sambil melirik yibo)
"Membuatku merasakan apa haa?"
"Pikir saja sendiri, aku tidak menyangka kalau kau masih begitu polos (balas haikuan)
"Polos bagaimana kuan, bicara yang jelas aku tidak mengerti"
"Nanti kau juga akan mengerti.
Benar-benar terlihat jelas tetapi kau masih belum menyadarinya"
"Kau ini bicara apa sih, jangan membuatku bingung"
"Dasar bodoh, nanti diambil orang baru menyesal"
Yibo hanya mengaruk kepalanya sambil menatap bingung haikuan
"daripada pusing bicara denganmu mending aku pergi saja, sampai bertemu di tempat biasa"
"Kau membolos?" (tanya haikuan)
"Tentu saja tidak, aku hanya ingin pergi tidur di taman belakang" (berjalan meninggalkan sahabatnya)
"Hmm... Apa bedanya dengan membolos (menggelengkan kepalanya)
Dasar anak bodoh, dia sangat pandai berkelahi dan mengendarai motornya tetapi sangat polos dalam urusan cinta.
Haikuan terseyum kearah yibo yang berjalan meninggalkannya.Next chapt akan lebih seru lagi, please wait 😘😘
Author butuh dukungan kalian para readers biar makin semangat lanjutin ceritanya 💪❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL
FanfictionAku berharap semoga keindahan yang sedang kulihat ini tak akan pernah lenyap *Wang Yibo* Apakah semua ini nyata?? Aku berharap agar senyuman itu benar-benar nyata dan tidak akan pernah memudar *Xiao Zhan*