5. PERTEMUAN PERTAMA

1 0 0
                                    

Saat sedang asyik berjalan di mall menemani si anoa jenis hampir punah ini terdengar suara riuh dan banyak kerumunan didepan kami.

'Dell, didepan ada apa? apakah ada pembagian tiket lotre secara gratis?Lihat kesana yuk!' Ajak Novi kepadaku.
'Kau bilang hanya ingin berjalan-jalan mencari makan? Biarkan saja mereka.Cepatlah aku ingin segera bermesraan dengan kasurku!' Sahutku yang sudah cukup emosi.
'Ya tuhan, kau itu remaja Dell, tapi tidak pernah bertingkah layaknya seorang remaja!'
'Lalu kau fikir aku apa?Nenek-nenek?Jika aku nenek-nenek kau ingin jalan-jalan di Mall dengan nenek ini dan membantu menggendongnya karena susah berjalan?Hah? '
'Baiklah -baiklah aku kalah jikw berdebat denganmu!' Pasrah Novi akhirnya.

-Sudut Pandang Author-

Berjalan belum genap 5 langkah, Adell samar-samar mendengar teriakan sebuah nama yang tidak asing baginya.

'Adelio!'
'Adelio tampan sekali!Ahh!'
'Adelio bagi nomor telepon dong!'

Ya seperti itulah mungkin teriakan yang sangat menganggu suasana nyaman dan tentram di Mall yang bisa dibilang sepi walaupun hari sudah memasuki siang. Tak menghiraukan apa yang terjadi dan teriakan sekumpulan anak-anak remaja perempuan yang genit itu. Adell hendak melanjutkan langkah kakinya yang tertunda tersebut. Baru satu langkah Adell berjalan. Novi menarik baju Adell hingga mau tak mau Adell terjengkal(?) kebelakang.

'Kamu ini kenapa sih, Nov?! Kamu ga liat aku hampir jatuh kebelakang karena ulahmu yang tiba-tiba itu!' Sembur Adell.

'Sori dori mori, Dell. Biasa Reflection, kaya lagunya Babang RM ehek' Balas Novi dengan cengiran memuakkan.
'Eh,Dell. Kamu ga denger mereka teriak apa?' Tanya Novi penuh selidik dengan alis yang di naik-naikkan seolah menggoda Adell.
Bisa kalian bayangkan?Seberapa resenya Novi?

'Aku tidak dengar' Sahut Adell dengan cepat.
'Yakin tidak dengar?'
'Tidak'
'Yaaakiiinn?'

'Kamu ini kenapa sih, Nov?Memangnya ada apa?' Pasrah Adell akhirnya.

'Kamu tidak dengar?Mereka meneriakkan Adelio,Dell! Adelio!Cowok terkeren sepanjang sejarah disekolah kita!Yang dengan mendengarkan langkah kakinya saja anak perempuan sudah mimisan!' Jelas Novi penuh semangat.

'Dia yang-'
Belum sempat Novi melanjutkan ceritanya suara teriakan anak-anak remaja perempuan itu mendekat dan dapat memekikkan telinga orang-orang yang mendengarnya. Diikuti dengan itu di depan mereka terdapat seorang lelaki dengan tinggi semampai dan memiliki proporsi tubuh yang sangat ideal layaknya model,dengan indahnya dia berjalan melewati Adell dan Novi bahkan tatapan mereka sudah mengunci kemana lelaki itu berjalan seperti pistol yang memfokuskan targetnya untuk bisa membidik dengan tepat. Setelah tepat didepan Adell dan Novi yang sudah kalap karena ketampanan lelaki tersebut, dia memberikan senyum kecil kepada mereka berdua. Ya!Siapa lagi jika bukan Adell dan Novi. Diberi senyuman indah seperti itu siapa yang tidak teler? Bahkan anak-anak remaja perempuan itu sudah berteriak histeris seperti mereka saja yang diberikan senyuman. Lalu bagaimana nasib Adell dan Novi? Mimisan?

'Ya tuhan,tampan sekali dia' Batin Adell tidak sengaja memuji lelaki tersebut.

-Sudut Pandang Adell-

Jadi apa aku harus benar-benar percaya sekarang? Sepertinya aku harus percaya. Dia memang tampan. Hei, lihatlah dia hanya tersenyum tipis saja aku sudah oleng begini,bagaimana jika melihatnya tersenyum lebar?Mungkin memang aku akan mimisan lalu jatuh pingsan. Ya tuhan, indah sekali ciptaanmu.

Selagi aku berperang dengan pikiranku sendiri dan tetap terfokuskan pada dia yang sedang berjalan menjauh dari kami berdua. Ah iya! Novi apa kabar ya? Hendak saja aku ingin menolehkan kepala ke arah Novi,ada seonggok manusia rese yang berbisik-bisik ditelingaku.

'Psssst...Psssttt..'
'Dell,Adell' Bisik Novi
'Kenapa sih Nov?'
'Dia Adelio kan?'
'Aku bahkan tidak tau bagaimana wajahnya dan kau bertanya padaku?' Semburku tak mengerti jalan fikiran Novi
'Ah, benar sekali. Kau kan kuper di sekolah'
Sialan kau Nov! Awas saja!

Segala sunpah serapah untuk Novi telah tersusun rapi di kepalaku, dan baru saja aku ingin mengeluarkannya lewat mulut dia berulah kembali.

'Bagaimana? Apa dia tampan? Si babang most wanted disekolah kita?' Tanya Novi dengan tatapan mengejek.
'Biasa saja' Jawabku acuh dan memalingkan wajah.
'Jika biasa saja,kenapa matamu hampir copot saat melihatnya tadi waktu dia tersenyum ke kita? Kau merutuki ketampanannya kan? Ayo mengaku saja,Dell' Desak Novi.
'Kau ini sok tau saja!'
'Ayolah Dell,kau pasti sudah jadi bucinnya kan setelah ini'
'Apa itu bucin?'
'BUDAK CINTA hahahahaha' Tawa Novi ledak saat itu juga. Dan dibarengi tatapan tanya semua penghuni Mall pada waktu itu.















Alhamdulillah back! Ya walaupun agak gimana gitu ceritanya semoga menghibur ya!
Vote dan koment sangat diperlukan untuk semangat aku nih! Makasih banyak yg sudah mau baca cerita absurd aku ini!
Sampai ketemu lagi...


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUTTERFLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang