Bunyi cicitan burung terdengar manis di telinga Yaku, membuatnya terbangun dengan perasaan segar. Ia mengucek matanya, melihat sekeliling ruangan, entah berapa hari ia ada di dunia aneh ini, tiga hari? Tujuh hari? Ia sungguh sangat lupa.
Namun hari ini sedikit berbeda, Lev -versi kucing- sudah terbangun dan bergelung disampingnya, pintu ruangan diketuk pelan, ia berjalan lunglai menuju pintu dan membukanya perlahan.
Seorang lelaki sudah berdiri tegak di depan pintu, tidak lupa dengan senyum manisnya. "Selamat pagi, Yaku-san," sapa lelaki itu, Sugawara Koushi. "Kau sudah siap kan, untuk tes?" Yaku yang masih terkantuk-kantuk hanya bedehem pelan, otaknya belum bisa memproses kalimat yang baru saja dilontarkan lelaki itu.
"Baik, bersiap-siaplah. Aku, Kuroo, dan Akaashi akan menunggu di ruangan depan." Sugawara pamit undur diri, namun senyumannya belum juga pudar. Yaku berbalik dan kembali melemparkan tubuhnya ke kasur.
.
"TUNGGU, TES!?"
Ia lantas terlonjak dan lari menuju kamar mandi, hal itu membuat Lev terbangun seketika, melihat Yaku yang panik, membuat dirinya ikut panik juga.
"Y-Yaku-tan, ada apa!?" tanya Lev, "Hari ini tes masuk, bodoh! Ayo bersiap-siap!"
Ya, intinya pagi kedua orang ini akan dipenuhi kepanikan dan keributan semata.
XX
Yaku membelalakkan matanya terhadap sebuah bangunan besar yang ada dihadapannya, mirip sekali dengan bangunan tua yang amat terkenal di dunia yang ada di benua Eropa, Colloseum.
" ... Kalian berniat untuk menandingkanku dengan seekor singa?" ucap Yaku lirih, Kuroo tertawa kencang. "Aku tebak, kau berpikir tentang bangunan yang sama yang ada di dunia pada teth kan? Memang mirip, tapi ... sedikit berbeda." jelas Kuroo dengan seringai misteriusnya.
Saat memasuki arena, terlihat ratusan ribu orang yang mengenakan seragam yang mirip dengan Akaashi, Kuroo, dan Sugawara, ini membuat mental Yaku tertekan.
"Jangan gugup, semuanya akan baik-baik saja," ucap Sugawara menenangkan, Akaashi mengangguk setuju.
"Kami akan melihatmu dari bangku penonton, semangatlah!"
Yaku hanya mengangguk pelan, ia menggenggam tongkatnya erat, ia sangat amat gugup dengan hal ini. Pertama, bertemu dengan makhluk aneh. Kedua, jatuh ke dunia lain. Dan ketiga, harus menunjukkan kekuatan di depan ratusan ribu penyihir lain yang pastinya jauh lebih berpengalaman dan kuat daripada dirinya.
"Y-yaku-tan, jangan gugup! Aku ada disini!" ucap Lev berusaha menyemangati, walau jelas nampak kegugupan di nada bicaranya itu. Yaku tersenyum simpul, "Baiklah, terimakasih. Kau juga, Lev." Yaku sontak maju dan berjalan dengan tegap menuju tengah lapangan, ia berusaha sekeras mungkin untuk tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Servilliance : Story Between A Demon And A Witch (Haikyuu!! FF) ✔
Fanfiction"Aku ini manusia biasa, tidak lebih, tidak kurang." Entah sudah berapa kali aku berkata demikian, berusaha meyakinkan diriku sendiri akan hal itu, namun nyatanya, aku hanyalah membohongi diriku sendiri. Semua yang ada di depan mataku ini nyata, mul...