AWAL

3.7K 107 0
                                    


"Hah hah hah hah hah. Mimpi buruk" ucap pemuda berambut putih sambil menetralkan nafasnya.
Dia selalu bermimpi sama jika dia tidur sendiran. Mimpi yang sudah menghantuinya selama 12 tahun.

Memfokuskan pandangannya menelusuri kamar tidurnya. Menghela nafas dan mengambil segelas air yang ada di meja sampingnya. Namun gerakan tangannya terhenti. Dia melihat tangannya yang bergetar.
Seketika rasa takut menyerang dirinya. Dia menekuk lututnya dan memeluk dirinya sendiri.

'Anak itu kan pelacur'

'Layani kami bocah'

'Tubuhmu nikmat sekali'

'Tak ada yang menginginkanmu. Jadi menurutlah dan layani kami'

'Lubangmu sempit sekali bocah. Kau pasti senang karna penisku ini memasukimu kan'

'Kau itu hanya pelacur. Tak ada yang berguna dari dirimu selain tubuhmu itu'


Kata-kata itu selalu terniang di kepalanya.
"Hentikan"

'Dasar pelacur'

"Hentikan"

'Akan kuberi kau makan jika kau mau menghisap penisku'

"Hentikan"

'Diam atau kupukul kau'

"HENTIKANNNNN"

Tangisanya pecah. Seluruh tubuhnya bergetar ketakutan. Suara-suara itu selalu terniang di pikiranya.

Pintu kamar terbuka munculah sosok pria dewasa berambut biru muda yang panik karna mendengar suara teriakan dari kamar novio.
"Novio tenang novio" dia berusaha menwnangkan pemuda bersurai putih itu.
"Hiks Hentikan suara itu shima. Suruh hiks mereka berhenti. A-aku tidak seperti yang mereka bilang hiks" ucap novio sambil menutup telinganya.

Shima lantas memeluk novio dengan lembut. Menyalurkan rasa aman pada pemuda bersurai putih itu.
"Tidak ada apa-apa novio. Semuanya baik-baik saja. Kau aman bersamaku. Jadi tenanglah" ucap shima menenangkan novio.

Perlahan tubuh novio berhenti bergetar. Dia selalu merasa aman saat shima disampingnya seperti ini. Merasa novio sudah tenang shima melepas pelukannya. Ditatapnya dengan lembut wajah sembab novian dan mengusapnya dengan sayang.

"Sudah tak apa. Aku disini. Aku akan selalu menjagamu. Tak akan ada yang menyakitimu lagi" shima mencium kening novio, turun menuju kedua kelopak matanya, pipi dan terakhir bibirnya. Hanya ciuman singkat dengan sedikit lumatan.

"Sekarang kau mandi atau kau mau aku yang memandiaknmu" ucap shima sambil tersenyum jahil.
"Gak mau. Aku mandi sendiri. Kalau aku mandi bersamamu yang ada bukanya bersih malah makin kotor" ucap novio sebal sambil berjalan kearah kamar mandi.

Shima hanya tertawa geli melihat novio yang cemberut seperti itu. Perlahan pandanganya berubah menjadi sendu mengingat hari dimana dirinya bertemu novio pertama kali.

♡♡♡♡♡

Hari ini novio mendapat tugas berbelanja bulanan di supermarket. Dia sebal pasalnya saat ini cuaca sedang panas-panasnya dan shima menyuruhnya untuk belanja. Padahal dia tahu kalau novio tak suka cuaca panas. Alasanya sederhana 'dia sedang libur' jadi shima memanfaatkanya untuk menyuruh novio.

Sempat novio menolak dan kembali menonton tv. Namun shima tak habis akal. Dengan cepat dia menerjang novio dan menindih tubuhnya di sofa.
"Mau apa kau shima"
"Kalau kau tak mau belanja_" tangan shima menyusup masuk kedalam celana novio dan dia memegang penis novio.
"_kau yang akan ku makan"
Tentu saja novio tak mau hal itu terjadi. Pasalnya saat dirinya dan shima bercinta shima selalu menyiksanya dengan berbagai mainan seks sebelum menyetubuhinya. Jadi dengan pasrah dia mengiyakan perintah shima.
"Huh dasar shima awas saja ya. Tak akan ku kasih jatah selama sebulan" bisik sebal novio sambil berjalan ke supermarket.

child of devil and angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang