Part 10

2.8K 113 2
                                    

Sehabis menjalani fisioterapi, Ale duduk berlutut di hadapan Dinda sambil berkata...

" Cinta kamu kenapa sedih gitu? "

" Sayang, aku kapan ya bisa jalan lagi? Aku pengen banget saat kita berdua menikah nanti, aku bisa jalan dengan normal di altar pernikahan kita berdua. "

" Sabar cinta, kamu kan sekarang sudah banyak kemajuannya. "

" Sayang, kalau tuhan nggak ngizinin aku buat bisa berjalan lagi gimana? "

" Semoga itu tidak terjadi, Cinta. Tapi seandainya itu memang terjadi, nggak apa-apa, aku akan tetap menerima kamu apa adanya. "

" Tapi kan aku akan jadi beban hidup kamu, sayang. Kedua orang tua kamu pasti tambah nggak suka sama aku. "

" Yang penting kan, aku suka sama kamu. Suatu saat nanti mereka berdua pasti akan suka sama kamu dan menerima kamu apa adanya, cinta. "
_______________

3 bulan kemudian...

Ale menemani Dinda latihan fisioterapi. Ale tersenyum melihat kemajuan Dinda. Setelah latihan Dinda berkata...

" Sayang, kamu tadi kenapa senyum-senyum? Aku jalannya seperti Bebek ya? "

" Nggak apa-apa cinta, lama-lama akan kembali normal kok. "

" Sayang, kita nikahnya di tunda aja ya? Please... "

" What? Cinta kok gitu sih, masa pernikahan kita berdua harus di tunda sih. Umur kita berdua udah 29 tahun loh. Hampir semua teman-teman kita berdua sudah nikah dan punya beberapa anak. "

" Sayang, aku malu sama tamu kalau jalan aku masih seperti Bebek gini. Sayang please, boleh ya? Lagian mama papa kamu juga pasti malu sama teman-teman dan rekan-rekan bisnisnya saat tahu menantunya jalan seperti Bebek. Kalau masalah anak, nanti kita berdua langsung program bayi kembar 5. "

" What? Kembar 5? "

" Iya sayang, untuk mengejar ketertinggalan kita berdua. Lagian, kalau aku bisa melahirkan anak yang banyak, pasti mama sama papa kamu mau menerima aku apa adanya. "

" Kok gitu? "

" Soalnya aku menantu yang hebat, bisa memberikan keturunan yang banyak buat keluarga kamu. "

" Kamu bisa aja, cinta. "

" Jadi boleh ya nikahnya di tunda dulu sampai aku benar-benar bisa jalan dengan normal? "

" Iya cinta, apa pun untuk kamu. "
_________________

3 bulan kemudian...

Dinda kini benar-benar sudah bisa berjalan dengan normal seperti dulu lagi. Dinda dan Ale melangsungkan pernikahan mereka berdua di sebuah gereja dan resepsi pernikahan mereka berdua di laksanakan di aula rumah sakit milik keluarga Ale.

Meskipun resepsi pernikahan mereka berdua tidak terlalu mewah tapi Dinda dan Ale sangat bahagia karena teman-teman SMU, keluarga, tetangga dan rekan-rekan kerja mereka berdua di rumah sakit bisa menghadiri pernikahan mereka berdua dan memberikan banyak doa untuk mereka berdua. Tiba-tiba suster-suster dan dokter-dokter langsung berkata...

" Dokter Ale, nyanyi donk..."

" Dokter Ale, kita semua request lagu Dinda Dimana donk..."

Ale tersenyum mendengarnya dan berkata...

" Iya, saya akan bernyanyi buat kalian semua. "

Ale mengulurkan tangannya di depan Dinda sambil tersenyum. Dinda pun  menyambut uluran tangan Ale dan tersenyum pada Ale. Ale langsung mengajak Dinda naik ke atas panggung dan mulai bernyanyi lagu Dinda Dimana dengan gitar kesayangannya. Di akhir lagu Dinda berkata...

" Dinda di sini sayang, aku nggak akan kemana-mana lagi. "

Ale tersenyum bahagia mendengar nya. Ale pun langsung memeluk tubuh Dinda dan mencium kening Dinda dengan mesra. Semua tamu pun langsung bertepuk tangan.

Selesai resepsi, Ale dan Dinda langsung melaksanakan perjalanan bulan madu mereka berdua ke Bali dengan menggunakan bus cinta. 2 Minggu kemudian mereka berdua kembali ke Jakarta, bekerja dan tidak lupa melakukan program bayi kembar 5.

6 bulan kemudian Dinda positif hamil 2 bulan bayi kembar 5. Dinda dan Ale tidak henti-hentinya bersyukur pada tuhan. Kedua orang tua Dinda dan Ale sangat senang sekali mendengar kabar tersebut. Beberapa bulan kemudian, Dinda melahirkan kelima bayi kembarnya secara sesar.

Love Bus (1-11 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang