Seorang pria mengambil gitar kesayangannya dan mulai bernyanyi.
Reff :
Dinda dimanakah kau berada
Rindu aku ingin jumpa
Meski lewat nada kau dengarkan
Segenap rasa tertumpa
Mengalun dalam gitarku
Ngelarutkan jiwaMelangkah dari bayangan
Kala aku pulang terkenang
Kisah kita bersama
Mengingat jalan yang panjang
Pernah kita tempu
Namun badai memisahkan o...o...o...(Back to reff : )
Berkhayal tentang dirimu
Telah kah berubah
Sekian waktu jauh dariku u...u...
Mereka-reka rencana
Apa kan kita buat
Bila ada perjumpaan o...o...o...Dinda dimanakah kau berada
Biar kita isi malam
Menangis tertawa dan sampaikan
Kepada Langit dan bintang
Sebentuk cinta yang ada
Kan tetap terjagaO...dan dinda menawai gitarku
Memanggil...
(Back to reff :)
Duhai...
(Back to reff :)
Dinda dimana...Seseorang langsung membuka pintu ruang kerja Ale dan berkata...
" Gue di sini dr. Ale...!!! "
" Ah loe Ren, ngapain loe ke ruangan gue? "
" Buruan ke ruang operasi sekarang juga, ada pasien gawat darurat. "
Ale cepat-cepat meletakkan gitar kesayangannya, memakai jubah dokternya dan berlari-lari menuju ruang operasi dan berkata...
" Ren, pasiennya kenapa? Sakit apaan? "
" Kecelakaan lalu lintas Le..."
Saat Ale tiba di ruang operasi, Ale sangat terkejut sekali melihat pasien wanita yang berlumuran darah. Rendy pun langsung berkata...
" Ale, ngapain loe bengong aja? Buruan... "
" Iya. "
Ale dan tim dokter lainnya secepatnya melakukan tindakan operasi.
_________________1 Minggu kemudian...
Seorang wanita muda berbaring di atas ranjangnya sambil teringat kembali kejadian sebelum kecelakaan.
Flashback...
" Co, kamu jangan ngebut-ngebut. Kalau kita berdua kenapa-napa gimana? "
" Kamu tenang aja sayang, kita berdua nggak akan kenapa-napa, di jamin. "
" Tapi aku takut Rico...!!! Ayo donk Co, pelan-pelan aja nyetir mobilnya. "
" Kamu bawel banget sih, kalau gitu kamu nyetir aja sendiri...!!! "
" Kamu kok marah-marah gitu sih Co? Kamu sengaja kan nyuruh aku nyetir mobil, karena kamu tahu aku nggak bisa nyetir mobil. "
" Iya, memangnya kenapa? Lagian kamu bego' banget sih nyetir motor nggak bisa, nyetir mobil apalagi. "
" Kamu lama-lama ngeselin banget ya Co. Kamu nyadar nggak sih Co, kamu itu sering banget ngehina-hina aku bahkan keluarga aku juga sering kamu hina-hina. Kenapa Co, apa karena keluarga kamu lebih kaya dari keluarga aku, makanya kamu selalu seenaknya aja menghina-hina aku? "
" Sorry, khilaf. "
Rico tetap mengendarai mobilnya dengan sangat ngebut, tiba-tiba...
" Rico awas...!!! "
Flashback End.
Setelah mengingat hal tersebut wanita tadi menangis. Tiba-tiba seorang dokter masuk ke dalam ruang rawat inapnya langsung duduk di sebuah kursi sambil menatap wajah cantik wanita tadi dan berkata...
" Pagi cinta... "
" Dokter Ale ngapain lagi ada di ruang rawat inap saya? Dokter Ale bukan lagi dokter yang menangani saya. Pergi...!!! "
" Cinta, jangan marah-marah gitu donk sama aku. Lagi pula aku selama-lamanya akan jadi dokter pribadi kamu sampai kamu benar-benar sembuh. "
" Dokter pribadi? Sembuh? "
" Iya. "
" Buat apa saya sembuh dokter, kalau ujung-ujungnya kedua kaki saya ini nggak akan bisa jalan lagi. Saya ini sudah cacat dokter, cacat...!!! Dokter tahu itu kan? Bahkan pacar saya saja pergi meninggalkan saya. "
" Cinta, kamu kenapa pesimis gitu sih? Kamu itu harus optimis, nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini dan keajaiban itu pasti ada. Lagi pula peluang kamu buat bisa berjalan lagi itu 50%. "
" Dan 50% lagi itu gagal dan saya akan lumpuh total. Iya kan dokter? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Bus (1-11 End).
RomanceKisah cinta seorang pasien dan seorang dokter serta masa lalunya bersama bus cinta.