Part 6

2.9K 134 0
                                    

Ale yang sangat panik melihat Dinda kesakitan langsung berkata...

" Cinta kamu kenapa? "

" Kepala saya sakit dok, sebenarnya setelah kecelakaan kepala saya sering sakit. Saya sering bermimpi dan tiba-tiba teringat sesuatu yang sama sekali saya tidak mengerti. Seperti tadi, seperti waktu dokter bilang bahwa dokter adalah cowok paling tampan dan famous sejagat nusantara. Kata-kata itu terasa tidak asing di kedua telinga saya. "

Ucap Dinda sambil beruraian air mata. Ale langsung menghapus air mata Dinda dan berkata...

" Cinta, kata-kata itu memang sering aku ucapkan sama kamu dulu sewaktu kita berdua pacaran dan dulu kamu selalu bilang aku itu narsis. "

" Benarkah? "

" Iya. Cinta, mungkin ingatan-ingatan kamu tentang aku perlahan-lahan akan teringat kembali. Cinta, besok pagi kita cek kepala kamu ya? Setelah itu baru aku akan antar kamu pulang ke rumah. Besok kamu kan udah boleh pulang ke rumah. Tapi lusanya kamu balik lagi ke rumah sakit. "

" Balik lagi ke rumah sakit? Buat apaan dok? "

" Buat kerja. Mau ya kamu kerja bareng aku di rumah sakit ini? "

" Kerja? Kerja apaan dok? Saya ini bukan dokter, suster atau pun apoteker. Saya tidak mengerti dunia kesehatan. Saya ini lulusan S1 Akuntansi. Lagi pula saya ini cacat dokter. "

" Cinta please jangan ngomongin masalah cacat lagi ya? Aku akan memperkerjakan kamu itu sebagai staf keuangan sesuai pendidikan kamu. Mana mungkin lah aku memperkerjakan kamu sebagai tim medis maupun apoteker. Bisa-bisa kamu mal prakter dan salah kasih resep obat sama pasien. Kalau kamu masuk penjara gimana? Masa iya kita berdua berpisah lagi. Cinta mau ya, please...? "

" Iya dok saya mau, lagi pula nggak mungkin juga saya pengangguran terus dan jadi beban kedua orang tua saya. Tapi dok, apakah rekan-rekan kerja saya nanti mau menerima kehadiran saya yang bekerja dengan mengunakan kursi roda apalagi saya KKN? "

" Pasti mau kok, kamu kan calon istri aku. Lagi pula jika ada yang nggak mau menerima kehadiran kamu, akan aku pecat. "

" Dokter jahat banget sih...!!! "

" Biarin. "

" Tapi dok, kalau kedua orang tua dokter tidak mau memperkerjakan saya gimana? Semua keputusan kan bukan ada di tangan dokter tapi ada di tangan kedua orang tua dokter. Rumah Sakit ini kan bukan milik dokter tapi milik kedua orang tua dokter Ale. "

" Saya akan berhenti kerja dari rumah sakit ini. Gampang kan? "

" Apa? Dokter Ale kalau ngomong kok nggak di pikir-pikir dulu sih. "

" Ngapain mesti di pikirin, yang penting kan aku bisa selalu berdua sama kamu. "

" Dokter saya serius...!!! Saya nggak bercanda dokter...!!! "

" Udah kamu nggak usah mikirin hal itu ya cinta, sekarang udah malam. Kita berdua tidur aja ya, cinta? "

" Iya dok. Selamat malam dok..."

" Selamat malam cinta. "

Cup...Ale mencium kening Dinda dengan mesra. Ale pun langsung berbaring dan tidur di atas sofa. Keesokkan harinya Ale mengantar dan menemani Dinda menjalani pemeriksaan MRI. Setelah itu Ale mengantar Dinda pulang ke rumah orang tuanya. Sesampainya di depan rumah Dinda, Ale berkata...

" Cinta, sejak kapan kamu dan kedua orang tua kamu tinggal di rumah ini?

" 5 tahun yang lalu. Kenapa dok? "

" 4 tahun yang lalu, waktu aku baru pulang dari Amerika, aku mencari kamu di rumah lama kamu dan ternyata kamu sudah pindah. Aku pun kehilangan jejak kamu. "




Love Bus (1-11 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang