Rumah Damai hiruk pikuk. Hari ini ada kegiatan umum dalam rangka hari ulang tahun yayasan. Rumah Damai adalah sebuah Yayasan Sosial yang didirikan oleh Bunda Rena, pengasuh Anya. Bunda Rena, seorang pengusaha kaya dan filantropis terkenal di Kota Semarang.
Hidupnya dicurahkan untuk membantu orang lain. Sayang sekali harta melimpahnya tidak diiringi dengan kehadiran seorang anak yang akhirnya membuat pernikahannya berakhir di meja hijau.
"Jangan lupa snack dan makan siangnya ya, Anya... Jangan sampai para senior lapar!" Suara lembut nan tegas Bunda Rheina memecah lamunan Anya.
Para senior, begitu merka menyapa kakek nenek atau Simbah Simbah yang ada di Rumah Damai.
"Baik, Bunda, sedang kukerjakan." sahut Anya. Ada banyak pekerja sosial di sini dan semua sedang menyelesaikan tugas masing-masing.
Anya baru saja menghitung jumlah kardus makanan yang ada di meja, seseorang menyentuh bahu Anya dan dia terkejut.
"Jangan melamun,"kata pemilik tangan yang menyentuh bahu Anya.
"Kamu, Mar, ngagetin saja... Ini lho baru ngitung dus nya kurang apa nggak. Kan ada tamu juga, nggak cuma buat mengisi perut kita." Maryani sahabat sekaligus rekan kerja Anya tertawa.
"Kamu dah selesai, Mar?"tanya Anya. Maryani bertugas memastikan semua senior sudah siap pada waktu yang ditentukan dan membantu mereka untuk duduk di aula.
"Sudah, kan para senior sudah terbiasa dengan acara ini."sahut Maryani sambil duduk di kursi dekat meja konsumsi.
"Ya sudah, bantu aku kalau gitu."Anya mencolek bahunya supaya dia berdiri dan membantuku.
"Ngitung kok dibantu. Nanti malah bingung."jawab Maryani santai.
"Alasan."gumam Anya.
Maryani tertawa dan beranjak dari duduknya lalu membantu Anya menata kardus konsumsi itu.
"Sudah semua, Anya?"Bunda Rena kembali lagi.
"Sudah Bunda, dibantu Maryani."jawab Anya.
"Bagus, kalian selalu kompak kalau bekerja, Bunda senang sekali."Bunda Rena tersenyum puas melihat hasil kerja Anya.
"Terima kasih, Bunda."jawab Maryani sambil tersenyum lebar.
"Sudah jadi tugas kami, Bunda."tambah Anya.
"Sip... Oya, keluarga Joyotunggal sudah dalam perjalanan, ayo semua siap-siap. Gimana konde Bunda? Sudah rapi?"Bunda Rena berputar sehingga Anya dan Maryani bisa melihatnya.
Keluarga Joyotunggal adalah salah satu keluarga terkaya di Semarang dan menjadi donatur tetap Rumah Damai. Biasanya mereka tidak pernah datang, tapi kali ini, Ibu Lisa Joyotunggal dan satu-satunya cucunya, Christian Joyotunggal akan datang.
Anya melihat konde tradisional yang dikenakan Bunda Rena selaras dengan kebaya dan selendang merahnya. Bunda selalu cantik kalau memakai kebaya, kata Anya dalam hati.
"Sudah, Bunda. Cantik banget."jawab Maryani.
"Iya Bunda. Salon Yuni memang ahlinya."tambah Anya.
"Oke, makasih ya, Anya, Maryani. Ayo ikut menyambut."Bunda Rena menggandeng tangan Anya.
Maryani juga semangat ingin ikut bunda keluar.
Bunda berjalan keluar dengan anggun. Maryani menarik tangan Anya. "Ayo, Anya."
Lalu Anya menjawab, "Sudah duluan sana, nanti aku menyusul."
"Ya sudah, aku nggak mau ketinggalan lihat cowok ganteng."imbuh Maryani disambut tawa Anya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blessing In Disguise
RomanceAnya hanyalah seorang anak Panti Asuhan yang sudah lulus SMA dan bekerja di Panti Wreda Rumah Damai. Suatu hari seorang wanita kaya tersentuh oleh kebaikannya dan menjodohkan Anya dengan cucu satu satunya. Christian, laki laki muda tampan yang akan...