Saat di Perpustakaan.Nata langsung membuka buku hariannya.Sejak kejadian itu Nata suka sekali menulis apa yang dia rasakan sehari-harinnya di buku diary miliknya.
Lalu Nata menuliskan apa yang ingin di tulis.
"#15September2019.
Dengan lelucon dan candaan ringan.
Aku terlihat baik-baik saja,dengan senyuman di wajahku.
Aku mencoba agar tidak memikirkan mu lagi.
Apa aku bisa? Pasti bisa."Lalu Nata menutup bukunnya.
Dan menghela nafas pelan.***
Bingung,itu yang dirasakan Arka.
Dia memikirkan apa yang terjadi padannya.Dia kemarin melihat seseorang yang mirip dengan Nata jalan dengan seorang laki-laki yang tak dikenalinnya.
Apa Nata punya pacar?
Itu yang menjadi pertanyaan di benak Arka sekarang.
Dia bahkan mengabaikan teman-temannya yang sedang mengajaknya bicara.
"WOYY!diem diem bae"Teriak teman Arka yang berbaju acak-acakan yaitu Dimas.
"SHIT" Arka
"Lu kenapa ar?ada masalah?"Tanya salah satu teman Arka yang berpakaian rapi yang bernama Rangga.
Diantara teman-teman Arka yang lain,Rangga lah teman yang menurutnya dewasa,yang bisa memberikan saran dan nasihat kepadannya.
Dan sosok Dimas,dia suka membuat orang yang mendengar candaanya tertawa dengan kekonyolan yang dia punya,dia punya selera humor yang tinggi.dia juga punya sifat jail.
Back to topick
"Gue kemarin liat Nata jalan sama cowok" Jawab Arka sekenanya.
"Siapa?wah gue kalah start nih" Ucap Dimas dengan nada menyindir Arka.
Dimas yang mengatakan itu langsung mendapat tatapan dari Rangga.Menandakan bahwa sekarang waktunya serius.
Oke Dimas menyerah.
"Terus,ada hubungannya sama lu ar?" Tanya Rangga.
"Yah.ng-nggak sih" Arka yang mendengar pertanyaan itu dari Rangga pun menjawab dengan nada ragu.
Sial kenapa gue gagap sih-umpat Arka
"Gue harap lu jujur dengan perasaan lu Ar,daripada lu nyesel kemudian hari." Saran Rangga dengan menatap prihatin ke arah Arka.
"Thanks bro" Jawab Arka dengan senyum mengembang.
Lalu mereka berdua berpelukan layaknya bertemu saudara yang hilang bertahun-tahun.
"Anjir! gue gak dia ajak" protes Dimas dengan memanyunkan bibirnya beberapa senti.
"Udah bubar" jawab Arka.
"Jhahadd" ucap Dimas yang dramatis.
***
Malam hari 19.38
Di rumah Nata,terlihat sepi.
Karena orang tuanya keluar negeri.Katanya perusahaan yang di Amerika sedang mengalami masalah.Dan berakhirlah Nata yang di tinggal sendirian dirumah.Nata yang merasa kesepian menelfon Temannya.
"Halo assalamualaikum"
"_"
"Lu ke rumah gue bisa gak?"
"_"
"Oh,oke gue tunggu,sekalian nitip martabak manis ya"
"_"
"Makasih,wassalamualaikum".
Huhh!!
Menunggu beberapa menit akhirnya Aurel tiba di rumah Nata dengan membawa titipan Nata.
Ya Nata suka sekali sama martabak manis
Ting tong
"MASUK AJA GAK DI KUNCI!!!GUE MAGER TURUN" Teriak Nata dari kamarnya.
"Busettt dah suara lu kek toa masjid tau gak!heran gue,lu anaknya tante maya atau miper sih "Cerocos Aurel yang diabaikan oleh Nata.
"Udah?"jawab Nata.
"Apanya?"Aurel yang merasa bingung.
"Ceramahnya" Ucap Nata singkat.
"Ini nih,definisi teman gak tau diri nih,udah nitip gak makasih.Dasar laknat"
"Buru,gue laperrr" rengek Nata kepada Aurel.
Seperti bayi yang mengadu kepada ibunya untuk minta makan."Ck"
Untung gue sabar natt-gerutu Aurel dalam hati.
Orang yang selalu mendukung kita,tidak meninggalkan kita saat susah,senang.Membuat kita bahagia,walau membuat dirinya sendiri di tempat yang sulit bagiku itu adalah sahabat sejati -Nata
#####
Hayy gaes,maaf kalau ada salah ketik yah.
Jangan lupa vote and coment ya.
Sekian terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTA ✔
Teen Fiction"Dia sahabat gue namanya Naomi." Jelas Arka sejujurnya. "Lo emang bukan teman, sahabat gue. Tapi-," Ucapan Arka digantung sambil mengusak rambut Nata pelan dengan senyuman manis. "Lo sekarang pacar gue." Ucap Arka tanpa penolakan.