Bagian Pertama

67 11 2
                                    

Matahari yang mulai benar-benar menampakan sinarnya sejak tadi, menandakan bahwa hari yang cerah sudah di mulai sedari tadi

Namun tidak untuk Mentari yang masih termenung di kursi tunggu SMA TUNAS BANGSA

MENTARI ADINDA CLARASA gadis cantik, berkulit putih, dengan tinggi kira-kira 155cm, yang memiliki senyum yang indah yang mampu membuat siapa saja melihatnnya terpesona akan manisnya senyum itu dan Cantik paras wajahnya.
Mentari merupakan lulusan terbaik di SMPnya dan kini ia lulus pada urutan nomor 2 di Sma Ternama SMA TUNAS BANGSA yang merupakan sma impian setiap siswa.

"Ya Tuhan bagaimana aku menjelaskannya pada Bu Rosmala" batin Mentari dengan kebingungan.

"Silahkan masuk non Mentari, Bu Rosmala sudah menunggu" tutur pak Tatang salah satu petugas sekolah.
"Ooh iya, terima kasih pak " Mentari bergegas masuk ke ruangan Bu Rosmala.

"Permisi Bu"

"Iya masuk, Ada Apa Mentari kamu menunggu ibu? " ucap Bu Rosmala.

"Emm Bu masalah uang pendaftaran kemarin" Ucap Mentari terbata.

"Iya ada apa? "

"Kalau saya tidak bisa membayarnnya hari ini, saya tidak akan di terima di sekolah ini ya bu? " Bayangan yang terus menghantui mengenai surat perjanjian yang di buat Bu Rosmala hari itu.

Flashback
"Jadi kapan kamu akan membayar uang pendaftaran Mentari"? Ucap Bu Rosmala

(aku hanya merunduk diam dan tak bisa menjawab pertanyaan bu Rosmala)

"Kamu tau kan hari ini adalah hari terakhir? "

"Emm iya bu saya tau, tapi saya mohon beri keringannya untuk hari ini bu "

"Baiklah, ibu kasih kesempatan sampai hari Senin di hari pertama sekolah, tapi kamu harus tanda tangan di surat perjanjian ini terlebih dahulu"

Bu Rosmala memberikan surat perjanjian yang isinya hampir membuat ku menangis pada saat itu juga.
"Apabila Siswa Yang Bernama...... Tidak Membayar Uang Pendaftaran Sesuai Waktu Yang Diberikan Maka Siswa Tersebut Dinyatakan Tidak Diterima Di SMA TUNAS BANGSA"

Yang bertanda tangan
MENTARI ADINDA CLARASA

Flashback off

"Bukannya tadi baru saja orang tua mu membayarnnya?" Tanya Bu Rosmala pada Mentari yang berhasil memecahkan lamunanku

"Hah orang tua saya bu? "

"Iya mentari orang yang sebelum kamu masuk kesini tadi itu adalah orang tua mu bukan?"

"Emm tapi bu..."

"Sudah-sudah, sekarang kamu cepat pergi ke kelas mu kegiatan MPLS sudah dimulai"

"Ohh iya bu, kalau begitu saya ke kelas dulu. Terima Kasih bu "

"Iya sama-sama Mentari"

🌞🌞🌞
Sepanjang koridor kelas menuju ruang 1 lebih tepatnnya ruang kelas X.Mipa.1 Mentari terus memikirkan apa yang terjadi tadi.

"Siapa yang membayarnya? " kata yang selalu tersebut di benak Mentari sejak keluar dari ruangan Bu Rosmala

Setelah melewati beberapa kelas Mentari menemukan kelasnya di Lantai 2,

Tok.. Tok..Tok...
Clackk.
"Permisi"

Semua siswa yang berada di ruang 1 terfokus ke arah Mentari, kecuali satu orang.
Di antaranya ada yang terkejut karena Mentari baru masuk, dan bahkan ada yang terpesona dengan kecantikan Mentari.

"Maaf kak telat, Saya Mentari Adinda Clarasa" Ucapku dengan gugup melihat kedua panitia MPLS yang melihatku dengan tatapan sinis.

"Oooo telat ya dek "-Lala

"Hukumannya Berat lo dek haha" -Raka

"Sekarang kamu keliling lapangan upacara 10 putaran !!!" -Lala

"10 kak?" jawabku terkejut mendengar perintah tersebut, jangankan 10 putaran aku membayangkan 2 putaran saja tidak sanggup.

"Iyaaa ayo cepat sekarang lo gak dengar ya !!!"

"ii iyaa kak iya "


"BERHENTI"

Suara berat yang mampu menghentikan langkah kaki ku .
Dan suara itu juga yang mampu membuat jantungku serasa berhenti dan kembali berdetak dengan kecepatan yang teramat cepat.

Oke ceritanya sampai disini dulu ya 😂
Jangan lupa Follow akun wp aku ya
Dan "Vote" dari kalian sangat membantu
Dan juga Jangan Sungkan-sungkan buat Komen yah :)

Ini karya pertama ku
Jadi mohon maaf apa bila kata katanya masih baku banget 😂 atau Typo nya bertebaran
Kritik dan saran Readers sangat membantu :)

Ehh satu lagi
Jadi sebenarnnya aku sudah pernah nulis cerita ini sampai chapter 1, tapi pas mas mau lanjutin ehh ceritanya kehapus :(

MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang