Bagian Ketiga

44 11 0
                                    

Aku sempat lupa akan beban ku karena mu
Namun tak dapat di pungkiri air mata ini selalu jatuh dikala dihadapkan pada kenyataan yang ku miliki

-Mentari Adinda Clarasa

Keadaan angkutan umum yang Mentari tumpangi kali ini tidak begitu padat, karena hanya ada 4 orang penumpang termasuk Mentari.

"Berhenti pak" ucap mentari seraya mengambil uang untuk diberikan pada supir angkutan umum itu

Sejak Sma ini Mentari terbiasa naik angkutan umum karena letak sekolah nya jauh, berbeda dengan Smp nya dulu.
Walaupun ia harus berjalan lagi untuk mencapai rumahnya itu tidak masalah bagi Mentari asalkan ia dapat terus bersekolah.

"Baru pulang ya Mentari" tanya Bi Tila salah satu tetangga Mentari

"Iya bu, baru pulang" jawab Mentari seraya menampilkan senyum lebarnya

Sepanjang perjalanan menuju rumah nya Mentari tak dapat menghilangkan senyumnya karena membayangkan hari harinya di sekolah terlebih lagi mengingat tentang kakak kelasnya Hakan

Flashback on
Mentari berdiri di depan koridor kelasnya dan tepat menghadap ke lapangan basket
Mentari terus melanjutkan kegiatan membacanya meski kadang matanya melirik ke arah lapangan
Disana ada Hakan dan teman-temanya sedang bermain futsal.

"Aduhh Dinda kekantin nya kok lama ya" ucap Mentari karena merasa sudah lama menunggu dan merasa gelisa karena tatapan Mentari pada Hakan yang berada di lapangan bertautan.

"Apa aku masuk aja ya? Hmm iya deh masuk aja" ucap Mentari pada dirinya sendiri

"Heh Mentari" panggil Hakan

"i-iyaa ada apa kak" jawab Mentari gugup dan menunduk, kerena setiap kali Menteri berhadapan dengan Hakan rasanya jantungnya berhenti berdetak dan kembali berdetak dengan begitu kencang

"Kenapa gak berani natap gue?
Tadi aja kayak nya gak ada bosennya natap gue, gilira ke sini lo nya malah nunduk" ucap Hakan yang sedari tadi tersenyum melihat tingkah Mentari yang merunduk malu

"Ee-nggak kok kak, aku gak sengaja aja ta-dii" jawab Mentari

"Gue gak salah dengar ya? " tanya Hakan sambil menaikan sebelah alis tebalnya

"Mentariiiii" pekik Dinda

Uhh alhamdulillah Dinda datang -Batin Mentari merasa lega akan kedatangan Dinda

"Ehh kak Hakan, ada apa ya kak? " Tanya Dinda

"Enggak" Jawab Hakan dingin dan pergi begitu saja dengan wajah datarnya

"Tuh kan kak Hakan dingin banget, cuekk deh" keluh Dinda

Kenapa setiap kali pada saat ada orang lain kak Hakan sikapnya gitu, Padahal kan pas lagi gak ada orang lain kak Hakan gak gitu-Batin Mentari

"Eh Mentari kak Hakan ngomong apa sama kamu? " Tanya Dinda

"Enggak ada kok,yuk masuk sekarang Din"
FlashBack off

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang