9-Fight Again? He's Gone

477 62 0
                                    

Tubuh lemah dan rapuh itu masih saja tergeletak di atas ranjang rumah sakit ini. Tepat hari ini sudah 1 minggu Wendy berada di rumah sakit, bergelayut dengan alat-alat medis yang masih bersarang hampir diseluruh tubuhnya. Tidak ada tanda-tanda gadis itu akan sadar dari komanya, mata gadis itu masih saja tertutup rapat dengan damai.

"Apakah dia tidak mau sadar karena dia tidak ingin bertemu monster seperti aku Jim?"tanya Suga pada Jimin yang berdiri disebelahnya.

"Jangan berkata seperti itu, mungkin Tuhan punya rencana yang lebih baik lagi untuknya"jawab Jimin , membuat Suga menoleh kearah setelah mendengar apa yang baru saja Jimin katakan.

"Apa maksudmu?"tanya Suga datar .

"Apa? Apa aku salah bicara?"Tanya Jimin dengan santai.

Suga hanya memandang datar kearah Jimin.

"Ah~~ maksudku mungkin Tuhan akan menyadarakan Wendy dari komanya di waktu yang tepat"Ucap Jimin sambil tersenyum kecil, Jimin mengatakan seperti itu karena Suga terus memandang tak suka kearahnya.

"Hmm sebentar,mungkin dia akan sadar ketika kau sudah berubah dan tidak seperti monster lagi Suga"lanjut Jimin sambil tertawa.

Dan alhasil Jimin dihadiahkan pukulan sedikit keras dikepala dari Suga.

"Bisakah kita membawa dia kerumah untuk dirawat disana saja?"Tanya Suga tiba-tiba.

"Aku tidak tahu, mungkin kau bisa mempertanyakannya pada dokter besok karena ini sudah malam"Jawab Jimin.

"Ku rasa kita harus pulang sekarang Suga, besok pagi kau ada rapat dikantor dengan kolega penting dari China" Jimin mengajak Suga pulang karena ini sudah pukul 10 malam.

"Baiklah kita pulang sekarang"Jawab Suga sambil berdiri dari tempat duduknya.

Suga mendekat kearah Wendy, dan badannya ia condongkan kedepan , menghapus jaraknya dengan gadis yang terbaring lemah ini.

"Aku pulang dulu, cepatlah bangun, aku akan berubah untukmu"ucap Suga pelan tepat di dekat telinga Wendy.

Jimin yang melihat itu hanya tersenyum dalam diamnya.

"Kau terlalu lama tidur, dan tanpa sadar aku merindukanmu. Aku besok akan datang lagi, Aku pulang"Pamit Suga pada Wendy, bibir lelaki itu mendarat halus dikening pucat Wendy.

Setelah itu Suga dan Jimin keluar dari ruang inap Wendy, meninggalkan rumah sakit dan kembali kerumah untuk beristirahat.

Setelah Suga dan Jimin meninggalkan diruangan Wendy dan rumah sakit, di lorong yang tampak gelap tampak sesorang yang berpakaian hitam menggunakan masker guna untuk menutupi wajahnya. Orang itu mendekati ruang inap Wendy, lalu dengan langkah yang pelan memasuki ruangan itu, dan terduduk di dekat ranjang dimana Wendy berada.

Orang itu membuka maskernya dan memperlihatkan wajahnya. Siapakah orang itu? Ya, dia adalah sumber dari masalah tadi siang yang membuat seorang Min Suga marah sebesar ini pada Wendy, Park Chanyeol.

Lelaki itu menatap lekat kearah Wendy, tangan itu mengelus lembut surai panjang Wendy.

"Maafkan aku, karena aku kau menjadi seperti ini dibuat lelaki bangsat itu, Namun aku juga punya kesalahan yang begitu besar padanya dan semua itu karena dia, Son seungwan"Lelaki itu mulai bicara seakan-akan gadis yang didepannya ini dapat mendengarnya saat ini.

"Apakah kau tidak mengenalnya?Tentu tidak, karena saat itu kau masih sangat kecil untuk mengingatnya. Dia tumbuh menjadi gadis yang periang namun licik , berbeda sekali denganmu. Kau masih sama, kau tetap gadis kecil yang polos dan tak kenal takut yang aku kenal dulu. Sudah begitu lama, sehingga kau tidak bisa mengingatku sekarang ketika kau sudah tumbuh dewasa , dan aku diam-diam selama ini mengikuti perkembanganmu dari waktu ke waktu. Setelah itu Seungwan membawaku ke dunia yang gelap dan aku tergiur dengan uang yang jumlahnya begitu banyak yang dia tawarkan, dan aku harus mengikuti semua rencana yang sudah dia susun dengan rapi dan membawaku ke jurang masalah yang sangat besar , dan kini aku sadar, aku kembali bertemu dengan Yoongi , Ah mungkin lebih tepatnya Suga. Bertemu dengan orang yang bukan tandinganku dari segi hal apapun, dia jauh diatasku, dan bodohnya aku dulu mengikuti rencana busuk Seungwan dengan iming-imingan uang yang banyak . Dan kini aku harus melawan lelaki itu lagi, berperang untuk kedua kalinya lagi. Berperang untuk mendapatkanmu kembali. Aku yang pertama mengenalmu dari pada dia, aku yang selalu memantaumu dari kejauhan dan kini seenaknya dia mencap dirimu sebagai miliknya, dan aku membenci itu"Ucap Chanyeol panjang lebar, entah sejak kapan kedua tangan lelaki itu sudah menggenggam erat tangan Wendy.

My Destiny || WENGA || Suga WendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang