Special Chapter

1.1K 116 14
                                    



Kim Taemin putra tunggal sang ahli waris Kim Taehyung. Bayi kesayangan Jimin. Keponakan tercinta dari Jeon Jungkook. Parasnya menawan. Duplikat dari sosok ayahnya. Semua sama persis. Jika di tanya orang terdekat orang tuanya maka mereka akan menjawab 90 persen sama sampai di mimik wajah bahkan tingkah jahil dan absurbnya waktu kecil dulu. Serta bibit-bibit kejamnya juga mulai sedikit sedikit terlihat. Senang menyiksa, irit bicara kalau sedang tidak dalam keadaan mood bagus, mudah mengamuk jika keinginannya tidak dituruti. Jangan lupakan keras kepalanya yang mengalahkan batu. Jika sudah mau sesuatu harus segera ada. Tidak mau tahu bagaimana dan dimana dapatnya. Sering membuat orang-orang Taehyung kalang kabut. Bahkan Jimin sempat merajuk karena bayinya tersebut tidak ada kemiripan dengan dirinya.

Hormon Taehyung memang terdebest, itu menurut Jungkook.

Insting anak itu juga sangat tajam, yah walau terkadang Taemin sendiri sering tidak paham juga dengan dirinya sendiri.

Malam ini Taemin dititipkan pada salah satu orang kepercayaan Daddynya. Jinnie Samchon. Meski harus ada adegan berkelahi terlebih dahulu sebelum kesepakatan di buat. Tapi toh tidak apa soalnya Daddynya berjanji untuk koleksi figure Avengers terbaru dan lengkap. Dia kan juga mau pamer sama Jungkook. Koleksinya lebih banyak dari iron man pamannya tersebut.

Taemin berada di meja dekat prasmanan, dia sibuk dengan cake yang disediakan. Satu-satunya hal yang disukai sama dengan Jimin. Dihadapan anak itu banyak sekali kudapan.

"Jinnie Samchon tidak makan?" dengan mulut penuh Taemin bertanya pada Seokjin yang duduk di sampingnya.

"Tidak, terima kasih Tuan Muda." Tolaknya halus.

"Padahal enak. Manis lagi. Coba saja." Kali ini Taemin menyodorkan potongan Cake vanila dari genggamannya langsung ke mulut Seokjin.

"Oh, Oke." Karena tidak enak menolak, maka Seokjin membuka mulutnya siap untuk menerima suapan.

hup

"Sudah ku duga, ternyata paman bukan tidak suka tapi mau Tae suap kan...." Dengan tidak sopannya, anak itu memasukkan cake yang tadinya mau di suapkan pada Seokjin. Dan menggoda Seokjin dengan nada mengejek yang dibuat panjang.

Beberapa orang disana bahkan sampai memekik gemas karena tingkah jail dari anak tersebut.

Seokjin hanya melongo, malu juga sih sudah membuka mulut tapi di kerjai.

Tidak apa malunya hilang karena melihat tawa bahagia Taemin. Itu cukup. Lebih baik dari kerewelannya yang tidak bisa dia tangani. Kalau Taemin sudah Rewel mending berikan saja musuh puluhan orang untuk dikalahkan jangan rengekan dan tangisan bayi itu. Sakit kepala.

"Paman?"

Seokjin menoleh dan menganggukkan kepala tanda siap mendengar Taemin.

"Kenapa Daddy tampangnya seperti mau kentut begitu?"

Kai yang kebetulan baru datang tidak bisa menahan tawanya, ini kenapa putra Tuannya mengatai ayahnya sendiri. Kalau Kim Taehyung sampai tahu aduh pasti sudah tak terelakkan lagi untuk adu mulut.

Bahkan beberapa Bodyguard yang ada di sekeliling Taemin sudah terpingkal-pingkal, Seokjin yang ditatap Taemin saja sampai memerah wajahnya karena menahan tawa.

"Menahan Kentut?"

"Iya Jinnie Samchon, coba lihat. Mana itu pakai peluk-peluk Mommy segala lagi. Aduh kenapa tidak pergi ke Toilet saja sih."

"Memang Taemin tahu, wajah menahan kentut seperti apa?"

"Kata Jungkook Hyung, Daddy kalau menahan kentut lubang hidungnya kembang kempis begitu." Taemin meniru apa yang diajarkan Jungkook. Lubang hidung kecilnya mengembang dan mengempis.

Kai dan Seokjin sudah tidak bisa mengontrol tawanya. Ini kenapa semakin menjadi coba. Membayangkan reaksi Tuan mereka kalau mendengar kalimat ini apa yangkan terjadi coba. Pastinya yang pertama Jungkook harus kabur.

"Kenapa tertawa Paman?"

"Itu, benar kok. Hidungnya Daddy kembang kempis. Pasti sudah tidak tahan lagi. Kasihan Daddy. Tapi Toilet kan di sana. Apa Daddy lupa tempat Toilet ya. begitulah kalau sudah tua jadi pikun. Benar apa yang di bilang Jungkook Hyung. Daddy sudah tua." Taemin mengangguk-anggukkan kepala mungilnya. Nampak seperti memahami situasi yang dialami Ayahnya tersebut.

"Tuan Muda, tolong nanti jangan berbicara seperti itu didepan Tuan besar Kim ya. kasihan Tuan Jungkook." Seokjin sembari menahan tawanya mengingat Taemin.

"Loh kok begitu? Taemin harus jadi anak yang berbakti, Daddy kan sudah tua Jinnie Samchon." Bela Taemin.

"Kata Jungkook Hyung. Nanti Daddy kalau sudah Tua jadi merepotkan. Gampang pikun dan lelah. Wajahnya akan sering mengkerut-kerut seperti itu. Kakinya juga nanti akan goyang dan tidak bisa berdiri lagi. Tapi tenang saja. Taemin sudah besar. Taemin akan menjaga Daddy, jadi Daddy tidak akan kesusahan lagi. Benar kan Jinnie Samchon." Tegas Kim Taemin, matanya berbinar-binar menatap Taehyung.

Seokjin mengulas senyum. Ajaran Jungkook ternyata diserap dengan baik oleh keponakannya ini. Sebagai orang yang turut berada di samping Taemin dan melihat tumbuh kembangnya bisa dipastikan bahwa Taemin adalah anak yang pintar dan membanggakan. Seokjin terharu.

"Dan kalau Daddy sudah tua, nanti Daddy tidak bisa melarang-larang Taemin untuk manja dengan Mommy. Memakan ice cream, bermain kapanpun. Nanti Taemin yang akan melarang-larang Daddy untuk ini dan itu. Hehehe tunggu pembalasan Taemin, Daddy."

Oke Seokjin batal terharu.

tbc






Selamat Malam Yorobun.

Noona senang sekali bisa nulis lagi.

huhuhuhuuhu, senang sekali.

rasanya sangat berbunga-bunga.

selamat tidur

mimpi indah ya yorobun

borahae

Vengeance Pt.2 (VMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang