Bab 23

1.5K 136 22
                                    


"Yoongi? Yoongi?" panggilnya lagi begitu tubuh lelaki berkulit pucat itu terjatuh di samping Taehyung. Darah membasahi area dekat dadanya. Darah keluar dari mulut Yoongi banyak sekali.

Taehyung mencerna apa yang baru saja terjadi. Netranya menangkap ada tiga orang yang terjatuh setelah bunyi yang dikeluarkan Hoseok. Disana Kai bersama Seokjin tengah melumpuhkan Hoseok. Pria itu sempat melawan namun ditembak Seokjin. Jimin sudah dilarikan terlebih dahulu oleh Mino dan Daesung keluar dari ruangan tersebut.

Ah Taemin.

Putra kecilnya. Dirinya tidak sempat menggapai bayi kecilnya itu, Semoga tidak terjadi hal yang buruk. Dengan cepat dia meninggalkan Yoongi setelah memanggil Kai.

Matanya melebar.

Disana disamping putranya ada Sosok adik tirinya. Jeon Jungkook terkapar tidak berdaya. Berlutut tidak berdaya memeluk kursi Taemin.

"Jung. Jungkook... Jungkook."

Ulangnya berkali-kali. Taehyung menghampiri tubuh berlumuran darah itu. Membaringkan tubuh adiknya. Memangku kepala. Jungkook tersenyum diiringi darah yang mengalir deras dari mulutnya sehingga membuat Jungkook terbatuk hebat.

"H-Hyung... Jangan benci Yoongi ya. uhuk ... uhuk" Jungkook tersenyum, mengulurkan jari kelingking yang penuh darah kehadapan kakaknya.

"Jaga Taemin Jimin dan Yoongi Hyung ya. Janji ya?" dengan nada bergetar Jungkook berusaha berbicara. Tangannya masih menunggu sambutan.

"Jung kenapa? Kenapa kau...."

"Hyung berjanjilah."

Taehyung mengangguk dengan cepat menautkan jari kelingking mereka seperti saat kecil dulu. Tanda janji mereka.

"Yak, adik brengsek. Jangan mati. Aku tidak bisa menghadapi Taemin sendiri kalau dia merengek merindukanmu. Aku juga tidak bisa menahan Yoongi sendiri."

"Kau Bisa Hyung..."

"Tetap buka matamu Jungkook. Tahan Sebentar lagi, Seokjin cepat bantu aku. Kai bawa bedebah sialan itu ke markas. Jangan biarkan kabur." Dengan cepat Taehyung membawa Jungkook dibantu Seokjin.

"Hyung dingin."

"Bertahan Jungkook. Bertahanlah!"

...

"Ternyata Ibu sudah sangat merindukanmu ya. Jadi kau harus menyusulnya terlebih dahulu. Yoongi Hyung..."

Jungkook mulai terisak begitu juga dengan Jimin dan Taehyung. Walaupun mereka memiliki pertikaian yang rumit. Tapi penjelasan yang akhirnya meluruskan kesalah pahamanan membuat kesedihan merasuk begitu dalam.

Jungkook tidak menyangka Hyung bodohnya akan memilih mengakhiri hidupnya sendiri. Rasa bersalah mungkin menggeroti hati milik Yoongi. Menjatuhkan dirinya dari atap rumah sakit setelah meminta maaf pada semua orang. Bagus sekali drama yang kau buat Yoongi. Meninggalkan rasa penyesalan pada Jungkook dan mungkin juga pada Taehyung.

"Yoongi Oppa sudah disurga. Dia sudah bertemu dengan keluarganya." Gumam Jimin. Dirinya masih harus duduk di kursi roda diapit oleh Kim Taehyung yang menggendong Taemin dan Jungkook yang masih menggunakan kruk.

"Iya Yoongi Hyung sudah bahagia disana." Jungkook meneteskan air matanya. Sedih sekali. Dia tidak bisa mencegah kejadian ini.

Padahal saat itu dia tahu apa rencana Yoongi. Dia tahu karena Luhan menyelamatkannya dan Yoongi saat itu. Menyembunyikan dirinya di salah satu bilik hingga bisa mencuri dengar rencana Hoseok. Tapi kenapa dia tidak bisa mencegah.

Vengeance Pt.2 (VMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang