7

1.4K 147 6
                                    

Dome POV

Sepulang dari fakultas teknik tadi mood Dome menjadi galau, entah karena apa tetapi jika ia ingat ingat ketika melihat ketua hima tadi perasaan nya menjadi aneh, jantung nya pun menjadi kencang saat tak sengaja mata mereka bertatapan.

pikirannya kacau, tidak mungkin kan dia suka dengan laki-laki? ia masih normal.
Dome berusaha melupakannya tetapi bayang bayang senyum lelaki tersebut masih tercetak jelas di otaknya.

*Ting*

beberapa pesan group muncul, Benji menanyakan bagaimana keadaan tadi, dan ia meminta maaf karena baru saja dia bisa menjawab chat, Nine tidak membaca group chat sama sekali dia sudah kesal karena Benji tidak menjawab jawab chatnya tadi, ditambah dengan kejadian di fakultas teknik tadi, Dome juga menjawab chat Benji dengan ogah ogah an karena memang mood dia pun sedang buruk. dia pun beralasan untuk bermain PES, padahal dia hanya malas untuk membalas chat.

Dome seharian hanya berbaring di kamarnya, menenangkan diri. hingga malam tiba mood nya sudah mulai membaik, tapi ternyata semua itu tak berlangsung lama karena ketika ia melihat chat group Benji mengatakan bahwa pavel meminta maaf atas adik tingkatnya itu ke Nine.
entah kenapa Dome merasakan hal seperti ini, padahal dirinya baru saja bertemu sekali dengan pavel, dan juga dia tidak mungkin menyukai laki laki. karena tak ingin berlarut pada mood nya yang kacau ini akhirnya dome memutuskan untuk fokus mengerjakan tugas kampusnya.

keesokan hari nya Dome memulai harinya dengan malas, ingin rasanya dia diam dirumah dan tidur nyenyak, sayangnya ia tidak ingin absen dari dosen killer nya ini bisa bisa nilai dia akan menjadi ancaman.

Dome berjalan menuju kelasnya, tiba tiba dia berhenti berjalan ketika melihat seseorang yang sedang merangkul temannya ditengah jalan yang ingin dome lewati. karena menurut dome itu sangat menggangu ia pun mengeluarkan suara deham an, dan membuat kedua orang tersebut menoleh ke arah nya.

"Dome" Nine memanggilnya.

Dome pun melewati kedua orang tersebut sembari berkata bahwa jangan menghalangi jalan, Dome enggan untuk berlama lama disitu, bukan karena dia cemburu dengan Pavel Nine, tetapi hanya karena dia enggan melihat wajah pavel yang bisa membuat jantung nya tak karuan.

Dome memasuki kelasnya, dan di sambut dengan Benji yang sudah duduk ganteng di kelasnya.

"kenapa lo? muka kusut amat"
Dome hanya menggelengkan kepalanya sambil duduk di kursi sebelah benji.

"Domeeeeee" suara teriakan muncul dari pintu kelasnya.

"anjing nine berisik amat" ucap Benji.

"Nine berjalan menuju bangku Benji dan Dome.

Nine melipat kedua tangannya di dada.

"Dome, kok lo maen ngeluyur aja sih tungguin kek"
omel Nine.

"ogah ganggu orang pacaran"
balas Dome.

"ihh, siapa yang pacaran sama Pavel!"

Dome mengangkat kedua bahunya.

"ga pacaran tapi rangkul rangkul di tengah jalan?"

"bentar bentar Nine pacaran? rangkul rangkul an sama pavel?" tanya Benji bingung.

"engakk ihh, salah paham doang! udah ah kesel"
Nine berjalan menuju tempat duduk nya dengan kesal.

Dome measang raut wajah yang tidak perduli tapi juga menunjukkan rasa kesal. Benji yang berada diantara mereka pun ikut bingung melihatnya.

———-//———-
Benji Pov

sepulang dari kampusnya Benji mengantar Earth untuk membeli buku, di perjalanan ia masih memikirkan kelakuan temannya tersebut.

Earth yang merasa Benji sedang memikirkan sesuatu akhirnya ia bertanya kepada kekasihnya tersebut.

"kamu kenapa? kayak banyak pikiran gitu? atau kamu capek? kalau gitu kita balik pulang aja gapapa"

Benji melihat ke araha sampingnya, dan mengambil tangan pacarnya tersebut.

"aku gapapa sayang, ketemu kamu tuh capek ku ilang" Benji mengecup tangan Earth.

"Beneran kamu gapapa?"

"iya beneran sayang"
Benji memberikan senyum manisnya kepada Earth.

-Mall-

"kamu yakin cuman mau beli buku itu aja? gamau makan dulu?" tanya Benji usai mengantarkan Earth mencari buku.

"engga deh pulang aja, kasian pasti kamu capek"

"ih sayang aku engga capek" Benji mengusap kepala Earth dengan kasih sayang.

"ehm, itu bukannya kak Nine ya yang sama cowok tinggi itu?"

"mana??"

"itu di Baskin Robbins" tunjuk Earth.

"Pavel??"

"Pavel siapa? pacar kak Nine?"

"Pavel anak fakultas teknik, gatau deh udah yuk entar aku ceritain".

Benji menggandeng tangan Earth untuk kembali parkiran dan menuju apartment nya.

———-///———-

Nine ketika kesal😂🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nine ketika kesal😂🤣
.
thankyouu yang udah baca❤️
see you di next chapter✨

Medical Students x Engineering StudentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang