Chapter 2

26 3 0
                                    

Vano terbangun dari tidur nya. Lalu dia menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri. Untung saja sudah disediakan pakaian sama viya semalem. Kalo gak dia mau pake apa?setelah rapi dia pun langsung menuju pintu hendak keluar kamar  langkah nya berhenti sebentar saat ia mendengar ketukan pintu . Rika mengetuk kamar vano o, dan tak lama setelah itu vano pun membukakan pintunya. "nak Vano udah baikan? Ayo sarapan bareng di bawah sama tante sama viya. Udah tante siapin Sarapan ya keburu dingin lo" rika sudah mengetahui nama Vano karna semalam Dia bertanya siapa nama vano kepada viya
"iya tan, saya udah baikan kok. Makasih ya tan ngerepotin kan jadinya. "ujar Vano
" ah gapapa kok vano. Ayok kebawah "vano pun mengekori rika dari belakang menuju tempat makan.
Vano duduk di tempat makan dan mereka bertiga makan dengan tenang. Beberapa kali Rika melontarkan pertanyaan ke vano. Seperti kuliah dimana, rumahnya dimana. Yaa seperti itu wajar lah. Ternyata Vano dan Viya kuliah satu universitas. Hanya saja beda fakultas.

Viya hanya bersikap biasa saja. Sesekali ia melirik ke arah vano dan sialnya vano juga melirik kearah nya. Viya lah yang lebih dulu memutuskan kontak mata diantara keduanya dan melanjutkan sarapan nya.

Lagu lotto  exo berbunyi dari ponsel viya. Tidak ada nama dari nomor penelepon  . Viya pun segera mengangkatnya.

"halo?  Dengan siapa? "

"...................."

"iya sebentar"

viya menyerahkan ponsel nya ke Vino. "temen lo mau ngomong". Vino pun menerima nya dia Berbincang sedikit dengan orang disebrang telepon lalu bertanya ke rika. " tante kalo boleh tau dimana alamat rumah ini? Temen saya mau kemari menjemput saya" tanya vino kepada rika. Rika pun  memberitahu alamat lengkap rumah ini dan vano memberitahukan kepada temannya itu. Setelah itu dia memberikan ponsel viya kembali padanya.

"nak vano udah mau pulang? Nggak dianterin viya aja? "
" ah gapapa kok tan lagian kan viya nya sibuk"balas vano. Rika melirik viya sekilas lalu tersenyum pada Vano. "Ohh yaudah kalo gitu. Kalo keluar hati-hati ya kalo kerampokan lagi langsung hubungi teman atau polisi aja. Lagian sayang banget mobil nya yang diambil perampok ."
"lagian lo cowok kog gak ngelawan sih? Seberapa menakutkan perampok itu sampe lo kayak gini?" viya bertanya kepada vano agak sinis. Entah mengapa viya seperti itu.
"perampok nya lima orang  jadi gue gak bisa ngelawan mereka  "balas vano."
"temen lo udah di depan sana pergi "kata viya yang baru melihat pesan dari teman Vano

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang