part 8

2.6K 152 1
                                    


Jangan mengira jika melihat orang lain bahagia dengan cara mereka, lantas kamu akan bahagia dengan cara mereka.
Itu salah!
Bahagia kamu yang ciptakan, bukan dengan menjiplak cara orang lain yang belum tentu bahagia bagimu.






.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Nona, aku membeli ini dengan harga 5jt" ucap Rose mengeluarkan uang cash dari tasnya

Orang yang di sebelahnya mebelalakkan matanya tak percaya dengan apa yang Ia lihat dan dengar sekarang, meski Ia sanggup membelinya juga namun untuk gantungan sekecil itu rasanya sangat nggak masuk akal memberikan harga setinggi itu. Ia pun dengan kesal mengalah lalu membeli yang lainnya, membiarkan Rose mendapatkannya . Yah Rose tersenyum menang melihatnya

Yapss, sudah kebeli. Tinggal memikirkan bagaimana caranya memberikannya pada Lisa tanpa membuatnya curiga,







.
.
.
.

.
.
.

Rose pove

Akhirnya, hari terakhir aku melihat wajah Lisa sebelum aku pergi jauh ntah kapan aku bisa kembali. Tanpa terasa air mataku mengalir tanpa izin, membasahi pipi Cabbiku. Aku menhgapusnya kasar lalu mengibas-ngibaskan tanganku agar air mataku mengering dengan cepat,

Aku melihat Lisa dari jauh, seperti biasanya. Kegiatan yang tak pernah berubah sejak mereka berteman, membaca buku. Hobi yang aneh menurutku karena aku tak begitu suka membaca buku hehe

"Bagaimana aku harus memulainya? Aku takut"

"Apa aku ajak dia jalan-jalan dulu?"

"Emmmm atau langsung ngomong saja?"

"Ahh tidak tidak, aku harus membuat suasananya pas. Agar dia bisa mengerti aku"

"Kenapa ini sangat sulit"

Aku terus saja berkutat dengan pemikiranku, aku pusing memikirkan cara agar bisa menyampaikan hal ini tanpa harus membuat Lisa marah kepadaku. Aku tidak ingin berpisah dengannya dalam suasana yang tidak baik

Aku mendekatinya lalu mengajaknya mengobrol seperti biasa, tapi ya seperti biasa juga. Irit bicara, fokus ke buku, melirik sedikit, tersenyum seadanya. Tapi hal yang baru aku temui darinya adalah dia tertawa terbahak-terbahak di hadapanku

Dia tertawa dengan lelucon yang Ia buat sendiri, dia berpura-pura bosan bersahabat denganku, sebenarnya itu nggak lucu bagi aku. Tapi aku menyukainya, jika dengan begitu bisa membuatnya tertawa dengan senang hati aku akan menerimanya.

Sebelum benar-benar berpisah, aku merogoh tasku dan mengambil sebuah gantungan boneka yang kemarin aku beli di mall. Sengaja beli barang seperti ini, agar Lisa bisa selalu memakainya dan ketika melihatnya Ia akan akan ingat kepadaku. Ntah dengan senyuman di wajahnya saat melihat gantungan ini atau mungkin dengan raut wajah sedih, kesal, atau bahkan dengan marah

Setelah aku berikan, aku tidak menyangka jika Lisa juga menyediakan hadiah untukku yaitu cincin couple. Aku nggak tahu, aku haru berekspresi seperti apa, aku bingung. Aku senang karena dia memberiku cincin couple yang akan dia pakai juga selayaknya pasangan kekasih, akan tetapi aku juga sedih karena ternyata cincin itu hanya melambangkan persahabatan antara aku dan Lisa. R&L Forever

(Don't) See Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang