Part 11

2.8K 142 13
                                    

Aku sudah sering merasakan sakit,
Tapi baru kali ini,
Aku merasakan sakit,
Yg teramat sakit,
Karena aku kehilangan belahan jiwaku untuk yg kesekian kali...

Dari arah belakang pintu, terdapat banyak pasang mata yang melihat ke arah Jenlisa.

"Omo, Lisa??"

...

..

.

"Ne??" Jawab Lisa spontan lalu membalikkan badan melihat ke sumber suara yang di dengarnya

"Eomma?? Appa??"

"Waittt, apa mereka melihatku dicium oleh Jennie tadi? Andwe, bagaimana ini. Apa mereka akan memarahiku? Oh tidak aku harus jawab apa? Oh god help me!" Batin Lisa menjerit dalam hati,

Momo dan Byung Soo mendekat ke arah Lisa dengan tatapan heran, sedangkan Lisa kini hanya diam mematung dan menundukkan kepalanya. Isinya kepalanya terus berputar mencari alasan untuk menjawab kalau-kalau orang tuanya bertanya yang aneh-aneh

"Appa eommaa, aku bisa jelaskan! Sungguh!"

"Apa yang ingin kamu jelaskan Lisa?" Tanya Byung Soo

"Ak-aku, itu... Emm aku. Ehh, ee appa anu. Emm akuu.."

"Oh god help"

"Kamu kenapa nak?" Kini Momo eomma Lisa yang bertanya

"Apa ada yang menyakitimu nak? Katakan pada appamu ini! Appa akan menghajar siapapun yang berani menyakiti jagoan appa. Katakan nak jangan takut"

"kau bawel sekali Byung, kamu yang malah membuat dia takut jadi hentikan omong kosongmu itu. Oh ya ngomong-ngomong ngapain berdiri di sini? Nungguin siapa nak?" Tanya Momo kembali

"Ah! Ohh, an-anniya eomma appa. Aku baik-baik saja dan iya tadi aku menunggu temanku tapi sepertinya mereka tidak jadi datang hehe"

"Oh begitu rupanya, baiklah ayo kita masuk jagoan appa. Nanti kita keburu jadi ikan kering di sini karena kelamaan berdiri di bawah terik matahari haha"

"Hahaha kau benar appa, ayo ayo kita masuk."

"Ayo"

"Hufftt selamat kkkkk" Lisa berbisik sambil terkikik

"Apa kamu mengatakan sesuatu nak?"

"Tidak eomma, aku hanya rindu eomma dan appa"

Mereka terus mengobrol sambil berjalan memasuki ruang apartemen Lisa, seperti sebuah keluarga sederhana yang sangat bahagia

Lisa pov

Ketika aku mengantar Jennie ke depan pagar, saat aku akan kembali masuk ke dalam rumah akan tetapi Jennie tiba-tiba keluar lagi dari dalam mobilnya dan menujuk ke arahku. aku kaget saat Jennie langsung menyosor bibirku dengan secepat kilat dan itu berhasil membuat mukaku lagi dan lagi memerah bak tomat, selalu begini.

Setelah kepergian mobil Jennie, aku masih berdiri menatap jalan karena masih syok dengan perlakuan Jennie padaku yang tiba-tiba menciumku. Aku masih dalam mode bekuku, masih meresapi apa yang barusan aku alami.

Namun ntah dari mana aku mendengar seseorang meneriakkan namaku, aku berpaling dan mencari siapa dan dari mana sumber suara itu berasal. Saat mata jeliku menemukan siapa yang memanggilku, aku langsung terkaget dan seketika aku merasa panas dingin. Aku takut mereka melihatku berciuman tadi, eh tidak. Lebih tepatnya cuma aku yang dicium,

Mereka adalah appa, eomma, adik dan eonni aku. Namun yang mendekatiku hanya appa dan eommaku, adan dan eonniku langsung nyosor ke dalam rumah tanpa memperdulikan aku yang hampir gosong di sini

(Don't) See Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang