Day 2 - [be mine]

9.8K 1K 183
                                    

Be Mine

by;

dreammatcha






































Seungmin harus benar-benar berlari sebelum gerbang ditutup dan dia akan terlambat untuk yang kesekian kalinya. Pemuda itu terlalu lelah bahkan untuk sekedar mendengarkan ocehan sang ketua osis menyebalkan.
Ia berdoa, semoga waktu berjalan lambat dan langkahnya semakin cepat.

“Sedikit lagi, sedikit lagi,” ucapnya menyemangati diri sendiri. “Ayo sedikit lagi, Arga! Dan kau akan berhenti mendengarkan ocehan si tua bangka itu.”

“Ayo, sedikit lagi!”

“Sedikit lagi!”

“Sedik—“

“ARGA!”

Seungmin menoleh. Hendak mencerca sang pemanggil karena telah berhasil menghentikan langkah buru-burunya. “AP— eh kak Ravan, kenapa?”

Sial, itu Ravan.

Kini terlambat bukanlah fokus masalahnya lagi. Pemuda 18 tahun itu terpaku pada mahasiswa yang kini berdiri tepat dihadapannya. Ravan Adinandra, sang cinta pertama yang hingga kini tak tergapai.

Seungmin tak lagi berharap waktu berjalan lambat. Ia merasa lelah bahkan oleh detak jantungnya sendiri yang bekerja sangat cepat. Netranya dapat melihat senyuman yang terukir oleh yang lebih tua. Manis sekali.
Kak Ravan gak capek apa bikin aku jantungan terus?!

Andai ia bisa mengatakannya langsung.

Protes pada ciptaan tuhan paling sempurna dengan senyum berlesung pipi dan wajah bule yang tampan. Seungmin lelah jantungnya tak bisa diajak kompromi agar lebih terlihat biasa saja didepan makhluk tampan ini.

Coba perhatikan wajah tampan itu, bagaimana rahang tegas dan hidung mancungnya terpahat sempurna. Senyum manis berlesung pipi dan surai blonde halus. Bagaimana rasanya memainkan surai itu, ya?

Hei, Arga! Apa yang kau pikirkan?!
Seungmin tersentak dari pikirannya sendiri. Menggeleng cepat sambil menepuk kedua pipinya yang mulai bersemu kemerahan. Seungmin yakin ia kepanasan.

“Mau jalan?”

Kedua kelopak netra kecoklatan itu kini mengerjap cepat. Dengan dahi yang berkerut, ia menatap heran sang penanya.

“Hah?”

Chan terkekeh. “Hari ini libur, kan? Ayo jalan.”

“Hah?” Seungmin kembali mengerjap cepat. “Libur?”

“Iya, ini kan sabtu. Atau kamu ada acara lain?”

Seungmin buru-buru menggeleng. “Gak kok. Iya, mau.” Pemuda itu langsung naik keatas jok belakang motor sang dominan.

Si manis lupa, ia dalam perjalanan ke sekolah untuk persiapan sebuah acara. Dan kembali akan mendengarkan ocehan sang ketua osis menyebalkan karena dirinya tak datang saat persiapan dilakukan.

[1] Our Love is Great✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang