Day 3 - [second chance]

8K 1K 141
                                    

Second Chance

by;

spearrlix





























Kaki jenjang Seungmin melangkah perlahan memasuki gedung pencakar langit yang amat besar itu. Dilewatinya banyak karyawan yang berlalu-lalang -sibuk dengan urusan masing-masing- dan segera mencari meja resepsionis.

Seungmin adalah karyawan baru di sini, baru sekitar lima bulan bekerja. Dia ditempatkan di divisi produksi sebagai operator di salah satu perusahaan manufaktur tersohor di Korea, Bang Corps, milik mantan kekasihnya di sekolah menengah atas dahulu. Seungmin tidak tahu alasan mengapa ia mendapat posisi di divisi ini, padahal saat melamar dia mendaftar di divisi pemasaran.

"Permisi," ucapnya ramah, "bisa kau beri tahu aku dimana ruangan Tuan Bang?"

"Tentu," balas sang resepsionis, "ruangan beliau ada di lantai dua, di ujung lorong."

"Baiklah, terima kasih."

Segera Seungmin melangkah pergi. Di tangannya terdapat tumpukan berkas yang baru ia selesaikan semalam, tentang jam lembur dan absen para karyawan di divisinya. Ia harus serahkan berkas tersebut pada bosnya sendiri, karena manajernya sedang sakit dan mengambil cuti. Lagipula, sudah tanggung jawabnya sebagai operator untuk melakukan hal ini.

Dengan langkah ringan Seungmin mencari ruangan bosnya. Sedikit gugup, mengingat orang yang akan ia temui adalah bos sekaligus mantan kekasihnya. Tangannya memutar perlahan knop pintu, menimbulkan decitan karena daun pintu bergesekan dengan permukaan lantai.

Terlihat figur tegap seseorang yang begitu Seungmin kenal, dalam balutan jas kerja warna hitam, sedang duduk dan menaruh atensi penuh pada laptop di hadapannya.

"Permisi, Tuan Bang."

Suara lembut itu -suara seorang Kim Seungmin yang sudah menghilang dari hidupnya selama bertahun-tahun- kini, ia temukan kembali.

"Masuk," suara bariton itu menggema di seluruh ruangan. Seungmin merasa gugup. Suasana canggung, seperti saat Seungmin akan lakukan sidang skripsi.

"Tuan, ini laporan absen rekan-rekan divisi saya selama satu bulan ini. Nyonya Kang sedang cuti, jadi saya yang mengantar kepada Anda."

"Kau telah berubah, Kim." Ucap lawan bicaranya, terkekeh di akhir kalimat. "Tak perlu terlalu formal padaku."

"Tapi Anda atasan saya, Tuan."

"Ayolah, apa yang terjadi pada Minnie-ku? Kemana dia yang dulu?"

"Tuan, pembicaraan ini tidak ada korelasinya dengan pekerjaan saya." Seungmin hela napasnya, "Urusan saya sudah selesai, saya pamit."

Pria manis berusia 25 tahun itu pergi begitu saja. Yang ditinggalkan menatap nanar pintu yang perlahan tertutup. Helaan napas terdengar, ia sandarkan punggungnya pada kursi. Kepingan kenangan masa lalu menghantamnya. Rasa sesal yang telah ia buang jauh-jauh kini kembali lagi.

"Haah, Christopher bodoh. Tak seharusnya kau membuatnya kecewa, Bang."

----

Bang Chan, lelaki tampan berusia 28 tahun, adalah seorang pengusaha muda yang sukses. Kesuksesannya dalam berkarier telah menginspirasi banyak orang, bahkan telah terdengar hingga mancanegara. Di balik kesuksesannya itu, ada banyak pihak yang telah mendorong dan mendukungnya. Salah satunya adalah Kim Seungmin, mantan kekasihnya, yang sekarang adalah karyawan di perusahaannya.

[1] Our Love is Great✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang