Rendiska Voy, begitu ia menamakan dirinya sendiri. Gadis berusia 16 tahun itu tengah bersiap-siap untuk pergi ke tempat yang jauh dari pengawasan orang tuanya.
Tempat yang sangat ingin ia datangi, tinggali dan jelajahi isinya.
Dengan nekat nya, malam ini ia sudah memasukkan semua barang berharga ke sebuah koper yang sudah ia siapkan.
Dengan hati-hati ia mengeluarkan koper itu keluar jendela kamar.
Setelah memastikan tak ada orang, ia memanjat jendela dan turun dengan hati-hati.
Brugh..
Suara jatuh seseorang yang lumayan keras, ia meringis dan takut.
"Ya ampun Diska, jangan berisik" Ucapnya dengan suara kecil.
Setelah memastikan kembali bahwa tiada orang yang datang ia dengan cekatan mengambil koper nya dan menggerek nya dengan hati-hati ke pagar belakang rumah nya.
"huft... Tinggal satu lagi. Ok Diska kamu bisa Ninja warrior Diska, siap bertempur" Ucapnya dengan penuh semangat, dan kembali memanjat dinding pagar yang tinggi.
"Wahahaa.. Untung sudah ku persiapkan matang-matang"
Ia mengeluarkan tangga yang ia sembunyikan di semak-semak, dan meletakkannya agar ia bisa memanjat.
Sesudah sampai di paling atas, ia terkaget-kaget.
"Aduh, tinggi banget! Ya ampun Abah ngapain sih bikin pager tinggi begini? Kan susah kalo mau turun" Dumelnya tak jelas.
Dengan amat sangat hati-hati ia meloncat kembali, ia memejamkan matanya dan berdo'a.
"Abah, kalo Diska selamat makasih, kalo enggak jangan marahin Diska ya"
Setelah itu ia terjun ke bawah dengan segenap hati.
"Hsss,.. Sakitt" Rengeknya ketika ia mendarat dengan posisi seperti suster ngesot.
"Aduh, pantat Diska tepos nggak ya? Kalo tepos ntar Abah gak kenal Diska lagi, ish kesel deh"
Dengan cemberut ia segera bergegas mengambil koper nya, dan berlari dengan sangat kencang mencari Bus ke kota tujuannya.
⚜⚜⚜
"Woy Neng Bangun" Ucap Kenek Bus yang membawa Diska.
"Ntaran Mih! Ska masih ngantuk" Gumam Diska.
"Heh Neng, udah mau nyampe nih"
"Iya Abah, Diska bentar lagi bangun"
"Ya Allah, nih bocah tidur nya kayak kebo"
Lalu sang kenek pun menepuk pipi Diska.
"Aaaaaaa_mmphhh" Teriakkan tertutup oleh tangan seorang penumpang di sebelah nya.
"Berisik Bocah" Ucap pria di sebelah nya, kemudian melepaskan be kapannya.
Diska hanya mematung melihat Pria itu, sedangkan sang Abang Kenek sudah pergi meninggalkan mereka.
"Kiri Bang"
Pria itu turun dari Bus, Diska terus terdiam dan memperhatikan langkah pria tadi. Dari dalam Bus yang terus berjalan.
Pakk.. Pak.. Pak..
Ia menepuk pipinya agar mengembalikan kesadaran yang mengambang. Setelah itu melihat jam tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MissQueen
Teen FictionYang ia inginkan hanya satu, hidup bebas layaknya mereka yang hidup. Rendiska Voy, begitu ia memanggil dirinya sendiri sebagai namanya setelah pergi dari pengawasan orang tua nya. berbekal uang yang ia ambil dan memutuskan hidup sendirian di kot...