bagian ke 12

6.8K 401 36
                                    


AUTOR AKAN SERING UP CERITA KALO KALIAN BANTU FOLLOW AKUN AUTOR DAN BANTU VOTE KOMEN CERITA INI
BANTU 1M😭😭





OKE HAPPY READING:)

                               ~•~

Setelah adiba selesai berbelanja dan ia pun segera pulang...
Setelah sampai dirumah adiba segera membereskan belajaan yang tadi ia beli lalu ia menuju kamar...
Dan ia baru teringat bahwa besok adalah jadwal ia cek kehamilannya walaupun iqbal tak tau menau tentang kehamilan adiba selalu rutin memeriksakan buat hati mereka karena menurut adiba buah hati mereka adalah semangat hidup adiba...
Adiba telah memasuki bulan ke3 kehamilannya dan iqbal tak pernah curiga kalo adiba tengah mengandung...adiba selalu menuruti keinginan dari sang buah hati tanpa harus meminta dari suaminya iqbal...adiba sangat mengontrol dirinya ia sangat menjaga sang buah hati karena adiba tak mau buah hati mereka terlukaa...
Tak lama kemudian hari telah berganti menjadi siang namun tiba-tiba adiba mendengar deru mobil yang masuk kehalaman rumah adiba...
Adiba telah menduga bahwa mobil tersebut adalah milik suaminya...
Adiba segera turun untuk menyambut kedatangan suaminya iqbal karena ia tak mau disebut sebagai istri yang lalai...

"Assalamualaikum sayang"ucap iqbal ketika memasuki rumah

"Waalaikumslam mas,udah pulang emang kerjaannya ga banyak?"tanya adiba

"Udah selesai sayang,mas pengen cepet-cepet pulang"ucap iqbal sambil tersenyum maniss

"Yaudah sini tas nya mas biar adiba taruh dikamar"ucap adiba merebut tas iqbal

"Makasih ya sayang,yaudah mas mau duduk didepan tv nanti kamu cepet nyusul ya"ucap iqbal

"Iya mas,sebentar yaa"ucap adiba meninggalkan iqbal yang tengah duduk dikursi

Setelah adiba naik keatas untuk menaruh tas iqbal segera adiba turun untuk menemui suaminya

"Mas udah makan apa belum?kalo belum nanti adiba siapkan"ucap adiba

"Mas udah makan tadi dikantor kalo adiba belum makan adiba makan dulu sana, mas tungguin"ucap iqbal

"Adiba udah makan kok mas,o iya gimana tadi ketemu sama mb alesyanya mas"ucap adiba penasaran

"Emb gini sayang tadi mas udah bilang sama alesya jdi kata dia terserah mas tentang acara pernikahan,dan dia minta besok kamu temenin dia buat ke butik buat fitting baju,gimana kamu bisa apa nggk?"ucap iqbal menjelaskan

"Ohh gitu yaa,kalo besok adiba ga janji mas tapi adiba usahain ya"ucap adiba yang memikirkan bahwa besok adalah jadwal adiba cek kehamilan

"Loh memang besok adiba ada aacara apa sayang nanti kalo bener-bener ga bisa mas bilang ke alesya biar dia fitting baju sendiri"ucap iqbal

"Emb adiba mau,mau ketemu ai mas..adiba kangen sama ai udah lama ga ketemu"ucap adiba gugup

"Emb kalo cuma ketemu ai kan bisa kapan-kapan sayang,kirain mas kamu ada acara penting,yaudah besok temenin alesya fitting baju ya"ucap iqbal membujuk adiba

"Tapi mas adiba ga bisa kalo memang besok acara adiba sama ai jadi,mending fittingnya diundur dulu soalnya adiba bener-bener penting sama ai mas"ucap adiba

"Kalo memang dari kemaren kamu ga mau temenin alesya kamu bilang jangan malah cari-cari alesan adiba"ucap iqbal menantang

"Bukaan gitu mas tapi beneran adiba ga bisa acara adiba penting sama ai tolong ngertiin adiba,adiba juga jarang-jarang keluar"ucap adiba karena ia tak ingin kehilangan moment untuk mengetahui perkembangan sikecil

"Ohh kamu pengen keluar-keluar gitu maksutnya"ucap iqbal menggebu-gebu

"Udah mas cukup,adiba cuma mau keluar sebentar sama ai dan adiba ga bermaksut buat sering-sering keluar rumah,kalo mas tetep maksa adiba iya adiba besoka anter fitting baju mb aleysa asalkan urusan adiba sama ai sudah selesai"ucap adiba berkaca-kaca dan meninggalkan iqbal yang tengah diam tak berkutik

Setelah adiba meninggalkan iqbal barulah iqbal sadar bahwa ia sudah terlampau memaksa adiba padahal ia pernah berkata kalau adiba tak usah ikut andil dalam acara pernikahannya...

"Arrggg bego bego gw bego"ucap iqbal menangis kala ia mengingat ucapan kasarnya terhadap adiba tadi dan kata-kata itu bukan merujuk untuk meminta bantuan tetapi memaksa adiba...
Iqbal berpikir ia salah pasti adiba harus siap-siap dengan hatinya tapi apa tadi iqbal malah berbicara seperti itu dengan adiba...
Setelah lama ia berpikir akhirnya ia segera menyusul adiba ke kamar nya...
Dan setelah sampai dikamarnya iqbal segera masuk kedalam untuk melihat keadaan sang istri dan benar saja yang ada dipikiran iqbal bahwa istrinta tengah menangis karena ulahnya...

"Sayang mas minta maaf karena tadi udah maksa adiba,mas minta maaf sayang"ucap iqbal menangiss memeluk adiba

"Mas ga salah adiba yang salah karena udah gak nurut sama kemauan mas,adiba janji besok bakal nemenin mb alesya setelah urusan adiba sama ai selesai"ucap adiba

"Adiba ga salah mas yang salah sayang,mas minta maaf"ucap iqbal menyesal

"Sudah lah mas,mas wajar seperti itu karena mas mau nyiapin persiapan pernikahan mas sama wanita yang mas cintai sejak dulu,adiba sadar mas"ucap adiba tengah tersenyum dan nampak dari senyuman itu ialah senyuman yang dipaksakan

"Nggk bukan gitu sayang bukaan..."ucap iqbal menggantung setelah adiba langsung menjawabnya kembali

"Udah mas wajar kok kalo mas udah nemuin berlian yang dari dulu mas cari mas bakal buang kerikil yang udah mas simpen karena bagaimanapun juga berlian ga aada bandingannya dengan kerikil"ucap adiba tengah tersenyum

"Nggk sayang mas ga ada maksut begitu ga akan ada yang akan mas buang"ucap iqbal yang tengah berkaca-kaca

"Dan suatu saat nanti kerikil yang sudah dibuang akan menemukan kebahagiaan itu sendiri tanpaa harus menopang dengan berlian"ucap adiba yang kini ia meneteskan air mata

"Nggk sayang mas nggk begitu jangan bicara lagi"ucap iqbal memeluk adiba dengan kuat agar adiba tau bahwa ia benar-benar mencintai istrinya itu

"Jika kebahagiaan kerikil sudah ditemukan akan dipastikan kerikil tersebut akan pergi tanpa memikirkan apapun lagi untuk kebahagiaannya"ucap adiba yang kini ia benar-benar menangis

"Nggk mas nggk mau kehilngan kamu maupun alesya kalian sama-sama berarti sayang"ucap iqbal

"Adiba pernah ngomong masalah materi mas akan sanggup untuk adil tapi untuk masalah cinta mas akan berat sebelah"ucap adiba sambil mengelap sisa-sisa air matanya

"Insyallah mas adil sayang mas adil jangan biacara seperti itu lagi"iqbal menambah kuat pelukannya

"Jika suatu saat nanti aku ataupun mb alesya mempunyai anak sendiri-sendiri aku pengen mas nggk membeda bedakan kasih sayang untuk anak-anak,tak apa mas membedakanku dengan mb alesya tapi berjanjilah agar tidak membedakan kasih sayang terhadap anak-anak"ucap adiba yang tengah menatap iqbal penuh harapan

"Mas janji sayang mas akan adil untuk semuanya kasih sayang untuk anak-anak maupun untukmu dan aleysa"ucap iqbal sambil memegang erat bahu adila

"Adiba nggk butuh janji mas terhadap adiba tetapi adiba cuma pengen mas janji terhadap anak-anak kelak"ucap adibaa

"Iya sayang,mas akan adil untuk kalian semuaa"ucap iqbal lalu memeluk adibaa erat bahkan sangat eraat karena iqbal tak mau kehilngan adiba








Hai segituu dulu yaa cerita lanjutan dari autor...
Kalo ada typo komen dibawahh okee:)
Dan jangan lupaa bantuu follow kalo kalian ga follow makin lama autorr up cerita selanjutnya😢😭

JANGAN JADI PEMBACA YANG PASIF:)
SALAM KENAL DARI AUTOR:)

this is my childrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang