Assalamualaikum readers
Hihi maaf yaa author lama soalnya real life authorr sangat2 sibukUdh langsung aja yaa pada penasaran kan jdinya gimana
Jangan lupaa buat vote komen and follow akun author
Jangan lupa juga follow ig author
Gestiindah27~•~
Setalah pagi hari adiba dan iqbal menyibukkan diri sendiri dengan aktivitas mereka masing...
Adiba yang sibuk dengan peralatan dapurnya dan iqbal sibuk dengan laptopnya...
Hari telah berlalu jam telah berganti dan acara pernikahan iqbal sudah hampir mencapai kata selesai...
Acara yang akan di hadiri banyak orang...
Acara yang dahalu diimpi-impikan oleh seorang iqball nadhiframdan...
Akan tetapi setelah acara dan persiapan yang matang malah sekarang pikiran iqbal yang kacau ia tidak ingin melanjutkan pernikahan itu...
Ia juga bingung apakah ia masih mencintai alesya atau itu hanyalah obsesi belaka...
Setelah ia memikirkan semuanya ada rasa bersalah yang menyergap iqbal tetapi ini adalah perencanaannya yang tidak ada pemikiran yang matang yang ia pikir ia ingin menikahi alesya dan tidak mau dipisahkannya lagi...
Beberapa saat ia melamun tiba-tiba"Mas ayoo sarapan dulu kerjaannya bisa dilanjut nanti"ucapan adiba yang menyergap pemikiran kosongnya lalu ditatap bidadari yang telah bersamanya dalam suka maupun disaat ia merasa jatuh sejatuh-jatuhnya tetapi apa yang ia balas kepada adiba adalah kejahatan yang mungkin membuat adiba sakit hati yang tak pernah iqbal rasakan
"Mas kok malah ngelamun ayoo sarapan udah adiba siapkan"ucap bidadarinya sekali lagi dan langsung membuyarkan lamunannya
"Ehh ayoo sayang,udah siap ya?bentar mas rapikan kerjaan mas dulu,kamu ke meja makan duluan aja nanti mas nyusul"ucap iqbal kepada adiba
"Ooo yasudah kalo begitu adiba tunggu aja jugaan disana adiba sudah siap tinggal nunggu mas iqbal saja"ucap adiba sambil tersenyum manis
"Yasudah kalo itu kemauan bidadariku aku akan cepat-cepat beres-beres"ucap iqbal sambil membereskan pekerjaan kantornya
Setelah beberapa saat menunggu akhirnya iqbal sudah selesai membereskan semuanya dan langsung mengajak adiba keruangan makan agar istrinya tak merasa kelaparan...
Setelah sampai"Sini mas piringnya biar adiba siapkan saja"ucap adiba sambil mengambilkan makan untuk iqbal suaminya
"Duh istri mas mah tambah sayang banget mas sama adiba"ucap iqbal niat hati untuk menggoda adiba
"Hmm ini mas sarapannya"ucap adiba tak menanggapi ucapan iqbal
"Ish kamu kok begitu si sayang mas kan goda kamu masa kamu diem aja sii"sungut iqbal yang berpura-pura sebal terhadap sikap adiba
"Adiba harus apa mas,udah buruan sarapan ga usah aneh-aneh mas ingat mas harus cek acara mas sama mb alesya kan?acaranya juga tinggal menghitung hari"ucap adiba santai walaupun ucapan itu membuat diri ia sendiri merasa sakit hati tak hanya adiba iqbal pun merasakan sakit ketika adiba berbicara menyangkut acara pernikahan ke2nya dengan alesya
"Hm yasudh kalo adiba lagi ga mau sama mas"sambil menundukkan kepalanya agar adiba meresponnya
"Mas mau apa lagi si tinggal sarapan juga jangan kayak anak kecil yang ngambek karena ga dikasih permen mas"ucap adiba kesal lantaran iqbal terus seakan-akan meminta adiba untuk memanjakannya padahal adiba sudah mau latian untuk menyiapkan diri agar ia tidak terlalu sakit ketika melihat iqbal bermanja-manja pada wanita lain selain adiba tapi lihat ini iqbal malah sering merajuk padanya
"Adiba sayang kenapa si sering emosi sama mas kan mas cuma mau manja sama adiba"ucap iqbal
"Mas gini sekarang sudah mau sarapan kan beberapa jam lagi mas harus melihat persiapan acara mas sama mb alesya jadi adiha mohon segera sarapan tanpa perdebatan"ucap adiba lemah lembut agar iqbal mengerti,adiba sadar ia harus memposisikan dirinya seperti apa,iqbal hanya menghargainya sebagai seorang istri tidak lebih,tidak karena cinta dan sayangpun hanya karena terbiasa bukan seperti alesya yang memang sudah iqbal cintai sejak lama,cukup adiba tidak mau memikirkan itu lagi yang adiba pikirkan ialah calon anaknya nanti ia dan anaknya harus bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
this is my children
Teen FictionSiapa yang menyangka bahwa suami yang kita cintai ternyata masih mencintai cinta pertamanya,padahal disaat itu pula harusnya ia bahagia karena mendengar berita bahwa diriku tengah mengandung dan semua itu telah pupus... Akankah pernikahan ini masih...