Karena udah jam 3 pagi, gue memutuskan buat siap-siap berangkat sekolah. Sebelum itu gue mau olahraga lari keliling rumah.
Rumah gue kalok dilihat dari luar itu sederhana. Rumah dekat samping jalan raya, tapi cuma gerbangnya aja yang deket.
Masuknya harus jalan 10 meter, dan gue suka nanem apa aja di sekitar rumah, Jadi nggak usah ribet-ribet beli buah di pasar mending langsung makan dari pohonnya ya kan?
Rumah gue warnanya putih dan ada corak emas dibeberapa bagian. Sebenarnya rumah gue luas tapi cuma ada 1 makhluk hidup makannya sepi kayak rumah di filem horror.
Doain gue dapet jodoh ya gaes...
Karena masih sisa 2 jam lagi, gue olahraga aja. Lari keliling rumah 3 kali sambil nyomotin buah-buahan yang gue tanem sendiri.
Setelah selesai olahraga, gue langsung mandi aja, terus pakai seragam osis, rambut di kucir kuda, bawa hp dan nggak lupa dasi sama topi. Murid teladan.
Gue lihat jam tangan, sekarang masih jam setengah 6. Daripada gabut mending berangkat sekolah aja. Karena jarak rumah sama sekolah deket banget cuma 100 meter, jadi gue selalu jalan. Makannya gue nggak pernah diet, karena gue suka olahraga.
Ketika sampai di sekolah masih jam 6 pagi jadinya sepi banget. Tapi pas udah lewat gerbang ada Kak Alex, temen yang deket sama gue selain Eva.
Kak Alex menghadang gue, dia senyum manis.
Siapa sih yang gak kenal dan nggak suka dengan manusia bernama Alex Alfaro. Punya tampang bule rasa lokal(blesteran), rambut item, tinggi, putih, gagah, kaya, otak encer, katanya dia dinggin dan juga dia punya sifat unik. Pokoknya sifatnya ke akunya itu yang beda.
"Pagi Ra" sapanya. Senyumnya itu lohh, buat badan gue rada anget-anget gitu.
"Juga" jawab gue. Kayaknya kasihan kalok gue cuekin.
"Nih, dateng ya ke ultah gue. Masih lama sih tapi dateng ya ?" ucap Kak Alex sambil ngasih surat undangan ultah. Kayak anak kecil.
"Ya" jawab gue sambil nerima dan buka suratnya.
Gue kaget pas liat tanggal ultahnya, 7 juli ? Loh kok sama, cuma tahun lahirnya aja yang beda. Pasti abang-abang tukang buat Akte copas tanggal lahir Kak Alex.
Gue mikir dulu karena jarak rumah Kak Alex jauh, jadi gue tolak halus aja lah. Mending dirumah.
"Jauh ya rumah lo, gue--"
"Gue jemput, jam 8 malem" potongnya.
"Gue dandannya lama" what, alasan apa ini? padahal gue nggak pernah dandan. Cantik natural gitu loh.
"Gue tungguin sampai selesai" jawabnya lagi.
"Gue nggak punya baju pesta, jadi--"
"Gue anterin beli baju di butik mami gue" potongya lagi.
Ini orang kok nggak nyerah-nyerah sih, udah tau gue nggak minat buat dateng. Masih aja dipaksa.
"Gue nggak punya uang buat beli kado untuk ultah lo" kata gue bohong.
Kak Alex tutup mata, trus dia jalan selangkah lebih deket, jarak gue sama dia cuma 20 cm. Karena dia lebih tinggi dari gue, jadi guenya harus lihat ke atas, lihat ke muka, ya ampun ganteng banget. Dia megang tangan kanan gue.
"Lo dateng aja udah jadi kado terindah buat gue" katanya sambil lihat mata gue. Kita tatapan lama.
Gue nge-fly sesaat dan terpesona. Tapi seketika gue sadar...
Deg...
Deg...
Deg...
Apaan tadiiiiiii......
Deg...
Deg...
Deg...
Dia ngomong apaan...
Deg...
Deg...
Deg...
Aaaaaaa... Romantiss...
Deg...
Deg...
Deg...
Gue ngerasain jantung gue deg-degan, badan gue panas, jadinya gue salah tingkah.
Tapi...
Bentar-bentar, jadi ini namanya jatuh cinta ya....
Apa dia juga cinta sama gue?
Tapi, masak dia cinta sama anak cupu, nolep, dan cuek kek gue?
Oke, nggak usah dipikirin.
Gue lepas tangannya dan meng"iya"kan buat dateng ke pestanya. Kak Alex pergi dengan senyum merekah, nggak tega gue jadinya kan.
Untung gue berangkat pagi, coba kalok nggak? Jadi gosip sana sini pastinya. Gini nih kalok deket sama anak populer dan disukain banyak orang.
"Ooooh, udah diperingatin malah tambah ngelunjak ya" kata ketua genk nyiyir di belakang gue. Kak Rose Rawnie dan 2 orang lagi dibelakangnya.
"Kenapa, cemburu ? Pacar aja bukan" jawab gue.
"Berani ya lo" geram Kak Rose.
Seketika itu Kak Rose berjalan kearah gue. Dia mau nampar gue tapi nggak jadi karena dia lihat sesuatu dibelakang gue.
Apaan sih? Segitu takutnya ya?
.
.
.
.
.
.
.
*klik bintang biar author semangat UP
KAMU SEDANG MEMBACA
NOLEP? Inilah Diriku
Teen Fiction"Emang kenapa kalok gue nolep ? Masalah ? Emang lo rugi ? Nggak kan ? Makannya diem ! Nggak tau apa-apa bisanya cuma nyiyir doang !!!" . . . . Cerita hidup gue, Ara Adeeva. Cerita melawan keNOLEPan gue. ----------------------------------------- #10...
