Pernyataan cinta

163 13 1
                                    

Lo cinta sama gue?
Tapi kalok gue nggak cinta gimana ?
-ARA

Entah kenapa setelah Kak Rose berhenti mau nampar gue, murid-murid yang hobi bangun rada siang kompak ke sekolah pas saat itu juga.

Ada yang bisik-bisik, ada yang kaget, ada yang biasa aja, ada yang sibuk foto sama videoin diem-diem.

Eh kok diem-diem?

Gue inget Kak Rose yang kaget tadi, terus gue balik badan.

Kasihan kalian nak-nak T-T

Gue lihat belakang gue ada Pak kesiswaan, Pak Ferdi.

Pak Ferdi terkenal bukan karena tegas atau sering lakuin razia sambil teriak-teriak.

Tapi body tubuhnya yang kayak bodyguard artis-artis Amerika atau cowok yang seumur hidupnya cuma latihan nge-gym doang.

Pak Ferdi melototi kak Rose, karena gue murid yang pinter dan terkadang baik kepada sesama. Gue jalan kearah Pak Ferdi dan dengan santuynya gue salaman.

Kak Rose yang daritadi udah nurunin tangannya pun cuma diem kayak patung, dan 2 temennya mungkin nyempil di rombongan adek kelasnya. Miris sekali.

"Kak Rose, ayo jangan diem aja. Jalannya kan bukan punya kakak" kata gue kayak anak polos belum kesentuh ilmu-ilmu kegesrekan.

Karena kak Rose tambah diem dan karena dipelototin Pak Ferdi yang juga sama-sama diem. Gue akhirnya ninggalin mereka.

"Kalau gitu bye kak Rose" kata gue.

Bye untuk selamanya maksud gue.

⭐⭐⭐

Gue pulang sekolah dengan penuh kelelahan dan kepenatan. Gue setiap hari pulang jam 4 sore, dan selalu jalan sendiri nggak ada temen.

Karena hobi baru gue yang selalu mampir ke indomart langganan. Akhirnya gue mampir dan tau lah kebiasaan gue sama kebiasaan buka pintu indomart.

"Selamat Sore" sapa mas-mas kasir. Gue liat ada 1 mas-mas kasir dan 2 mbak-mbak karyawan lagi muter-muter cek barang. Loh kok nggak ada mas Ali? Apa ikut iklan pepsoden ya? Kayaknya nggak mungkin deh.

"Mas Ali mana?" tanya gue tanpa membalas sapaan mas-mas kasir.

Karena ini baru pertama kali gue tanya setelah hampir 1 tahun langganan di sini. Mas-mas kasir kaget ngebrak meja, gue juga kaget. Untung pas gue masuk indomartnya juga sepi.

Mas-mas kasir tadi langsung teriak, "Ali Ali, mana Ali tadi?" tanya mas-mas kasir sama mbak-mbak karyawan.

Tapi karena terlalu alay jadi gue tinggal belanja aja. Toh gue cuma butuh jawaban singkat doang dan gue nggak suka kebisingan.

Gue pergi ke rak minuman. Gue ambil yogurt 2 botol dan roti rasa original agak gede 1 bungkus. Gue lalu ke kasir lagi.

Pas gue berjalan ke kasir, gue udah disuguhi artis iklan pepsoden, Mas Ali.

"Ada yang bisa saya bantu mbak?" tanya Mas Ali.

"Nggak" tanya gue sambil ngasih kartu ATM.

Setelah selesai belanja gue minum sebotol yogurt dulu di kursi depan indomart, sendirian. Setelah itu makan roti.

Ketika roti gue hampir habis datang lah Mas Ali si artis pepsoden. Dia duduk di depan gue dengan ekspresi tegang, cemas, dan canggung jadi satu kesatuan utuh dan tak terpisahkan.

Dia udah 2 menit duduk di hadapan gue. Lama kan?

Dia mau ngomong sesuatu tapi kayak ketahan sesuatu, karena kasian liat dia kayaknya capek daritadi lap keringatnya terus.

Gue sodorin yogurt gue yang tadi, sebenarnya nggak rela sih tapi ya mau gimana lagi. Dia nerima sambil senyum canggung.

Dia minum yogurt terus dia rogoh sesuatu di kantongnya. Dia ngeluarin bolpoin warna merah muda diujungnya ada bentuk love, lalu dia naruh di depan gue.

"Mau nggak jadi pacar saya, saya cinta udah lama, pas pertama kali kita ketemu" katanya.

Ehhh bentar, ini terlalu mendadak buat gue. Gue mikir kata-kata yang pas buat nolak.

"Nggak dijawab sekarang juga nggak apa-apa, saya tunggu besok ya" kata Mas Ali buru-buru. Mas Ali pergi.

Bolpoinnya ketinggalan dan nggak ada pilihan lain selain gue ambil. Akhirnya gue pulang ke rumah juga.

Tapi setelah sampai di depan gerbang rumah dan mau buka kunci tapi nggak jadi, gue kaget ada yang nepuk pundak gue.

Gue kaget setengah hidup. Ternyata orang yang nggak gue duga dateng.

.
.
.
.
.
.
.

*klik bintang biar author rajin up👌

NOLEP? Inilah DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang