5. Selamat Tinggal

67 11 14
                                    

BRAK!!

BRAK!

PRANG!!

"ARRGHHHH!!!"

"SEUNGMIN ANJIIINGGG!!!"

BRAK!!!

PRAK!

Sunwoo terus membanting semua yang ada di dekatnya hingga beberapa diantaranya hancur

Sunwoo tidak peduli, toh ini kursi bekas dan barang-barang bekas lainnya yang di kumpulkan di rooftop ini. Yang ia pikirkan hanya bisa melampiaskan amarahnya, ini semua karena Seungmin. Kalau saja kedua sahabatnya itu tidak menahan Sunwoo untuk memukul Seungmin, mungkin sekarang Seungmin sudah terbaring lemah dirumah sakit

Padahal kalau dipikir kenapa Sunwoo bisa semarah ini hanya karena dapat surat panggilan orangtua???

Ohhh.. kalian tidak tahu ceritanya, sehingga hanya bisa menerka-nerka seperti itu

PRANG!!

Dua kali Sunwoo pecahkan botol minuman kaca yang ada didekatnya, entah botol itu milik siapa. Yang jelas isi dari botol minuman itu, minuman yang dilarang di negara ini

"KENAPA HARUS ORANGTUA GUE?!! KENAPA? KENAPAAAAAA?!!"

Sekali lagi, Sunwoo juga tidak peduli dengan suara baritonnya yang memenuhi ruangan itu, mungkin juga suaranya sudah terpantul kebawah yang merupakan ruang kelas 12. Sunwoo tidak peduli

Melangkahkan kakinya ke arah ujung rooftop, Sunwoo berniat untuk menghirup udara segar di ruangan yang lebih terbuka disana, meskipun cahaya matahari sangat menyengat, tapi anginnya yang kencang lah yang membuat Sunwoo tidak terlalu merasakan panasnya matahari disiang itu

"Tinggi juga" gumam Sunwoo saat sudah sampai diujung pembatas rooftop dan melihat kebawah yang menampakkan jalan raya kotanya

Memang awalnya niat Sunwoo hanya untuk menikmati udara segar disini, namun entah kenapa saat melihat jalan raya dari atas sini membuat Sunwoo ingin merasakan bagaimana rasanya jatuh dari ketinggian, menyakitkan kah??
Atau malah menyenangkan???

Jika kalian mengira Sunwoo sudah gila, ya, bisa saja kalian sebut Sunwoo seperti itu. Pikiran manusia jika sudah frustasi dan lelah dengan semuanya pasti ingin cepat cepat mati agar masalahnya lenyap seketika. Padahal bunuh diri bukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah

Sunwoo sudah mengusap-usap pembatas rooftop dengan tangannya sembari tersenyum

"Mati aja kali gua ya? Mati juga ngga bakalan ada yang peduli ini"

Senyum Sunwoo makin mengembang saat ia kembali melihat keadaan dibawah sana yang sangat ramai dengan hiruk pikuk kota

"Iyalah mati aja"

Dengan itu Sunwoo langsung menaikan kaki kanannya, sekali lagi Sunwoo melihat kebawah, keadaannya masih sama, masih ramai

Sunwoo sudah bersiap untuk menaikan lagi satu kakinya, namun belum sempat menyentuh pembatas rooftop, suara bariton lain meneriakinya dari arah belakang

"SUNWOO JANGAN COBA-COBA!!!"

Suara ini, Sunwoo kenal. Suara yang selalu ada bersamanya dari saat  kelas sepuluh. Suara yang menenanginya saat ada masalah dengan orang tuanya. Dan suara yang pertama kali tau masalah yang di alami Sunwoo dengan orangtuanya

Tapi Sunwoo tidak peduli, ia hanya diam beberapa detik saat suara bariton itu menyuruhnya untuk tidak melompat ke bawah. Yang Sunwoo lakukan malah mempercepat kaki kirinya untuk naik ke pembatas rooftop itu

"SUNWOO GUA TAU LO KAYA GINI KARENA APA! TAPI PLIS! JANGAN JADI ORANG TOLOL YANG PIKIRANNYA PENDEK!!!"

"Susulin Guan! Ayo! Dia ngga bakalan dengerin kita!" Kata Felix dan bersiap untuk berlari ke arah Sunwoo

Tapi sebelum itu, Guanlin menahannya yang membuat Felix geram

"Ayo goblok!! Temen lu mau bunuh diri! Masa kita diem aja??!!!, Masih baper soal yang dikelas?!! Ah elahh!! Udah napa!!"

"Bukan! Bukan itu! Lo masih inget kan kalo lo salah nebak kertas yang tadi, lo bakalan panggilin Chaeyoung??"

"Masihlah! Kenapa?"

"Cepet panggilin!!"

"Apasih? Orang mau bunuh diri bukan mau bucin-bucinaann"

"Siapa yang bilang mau bucin-bucinan? Ini beda situasi Felix! Cepet lari! Panggilin Chaeyoung!!"

"Hubungannya---"

"Cepet panggilin atau Sunwoo beneran loncat dari sana??!!!!!!" Kata Guanlin emosi sambil menunjuk Sunwoo yang sudah berdiri sempurna di pembatas rooftop itu

Tanpa disuruh dua kali, Felix sudah berlari cepat menuruni anak tangga, dan Guanlin juga melakukan hal yang sama untuk berlari ke arah Sunwoo

Dari sini, Guanlin sudah melihat Sunwoo mulai merentangkan tangannya dan menutup matanya. Tapi Guanlin tidak ada niatan untuk memanggil Sunwoo, karena takut kalau ia memanggil, Sunwoo malah semakin mempercepat aksinya untuk bunuh diri

Tangan Sunwoo sudah terlentang sempurna juga dengan matanya yang sudah tertutup sempurna, angin yang kencang juga seakan-akan mendukung Sunwoo untuk melakukan hal buruk ini

Sunwoo tersenyum saat membayangkan ia tak ada di dunia ini lagi, tidak ada masalah lagi yang menimpanya, kalaupun ia terlahir kembali, ia ingin menjadi kupu-kupu yang indah dan bebas untuk melakukan apapun dan pergi kemanapun tanpa dilarang

"Selamat tinggal semua"

Wuussshhhhh......

TBC

My Hope | Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang