HELP ME, DOSEN JEON!.
.
.
"Kim Yohan!!!"Teriakkan dari bibir mungil Yerim terdengar menggema memenuhi area kantin yang tampak sangat sepi karena disana hanya ada seorang laki-laki yang tampak duduk dengan tenang ditemani semangkuk makanan dihadapannya.
"Bisa kau kecilkan sedikit suara cemprengmu itu, Noona?"cibir Yohan.
Kakak perempuan yang satu tahun lebih besar dari Yohan itu terdengar berdecak, kemudian dia langsung bergabung dimeja kantin dan mendudukkan dirinya disamping adik laki-laki satu-satunya itu.
"Kim Yohan!!!"Rengek Yerim, kemudian menjatuhkan kepalanya dibahu lebar sang adik.
"Ada apa denganmu, Noona?"tanya Yohan, satu tangannya sibuk memasukan makanan ke dalam mulutnya, sementara sebelahnya lagi sibuk bermain ponsel.
"Kau tahu? Kakakmu ini sudah melalui hari yang sulit tadi"eluh Yerim.
Yohan menghela nafas, dia tentu saja tahu apa yang sedang dibicarakan kakaknya.
"Bukan hanya kau Noona, akupun sama. Kecerobohanmu itu sangat berdampak juga kepadaku. Kau kira teman-teman satu fakultasku tidak mendatangiku, lalu mencercaku dengan pertanyaan yang bertubi-tubi"
Yerim memanyunkan bibirnya, dirinya memang bodoh dan ceroboh, sehingga membuat kegemparan di kampusnya, padahal dia baru masuk kuliah setelah satu minggu kemarin dirawat dirumah sakit.
"Aku sudah menemuinya, Yohan"
Yohan memberhentikan aktivitas makannya sebentar, lalu beralih menatap Yerim dengan serius.
"Maksudmu dosen Jeon?"
Yerim mengangguk,
"Ya, aku sudah menemuinya tadi""Lalu, apa yang dia katakan? Aku yakin Dosen Jeon akan sangat marah setelah kau mengatakan jika dia adalah kekasihmu dihadapan semua orang"
Yerim menenggelamkan wajahnya diatas meja kantin, dia tidak sanggup jika harus bertatap muka lagi dengan Dosen yang dia akui sebagai kekasihnya itu.
"Aku malu, Yohan!"
Yohan menggelengkan kepalanya, dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran kakaknya yang memutuskan sesuatu tanpa memikirkan konsekuensi dari keputusannya.
"Lalu, apa rencanamu selanjutnya? Jangan bilang kau akan benar-benar mengajak Dosen Jeon berkencan?"
Yerim mengangkat kepalanya, kemudian mengarahkan tangannya untuk memukul kepala adiknya itu dengan keras.
"Ya! Apa yang kau bicarakan, hah? Kau pikir aku menyukainya?"
Yohan meringis memegangi kepalanya yang baru saja dipukul Yerim. Pukulan kakaknya itu memang paling terbaik dari dulu, sampai-sampai efek sampingnya bisa membuat dirinya merasakan pusing.
"Aku hanya bercanda Noona, siapa tahu kau seperti mahasiswi lain yang sangat tergila-gila dengan Dosen Jeon"
Yerim tersenyum remeh.
"Dia sama sekali bukan tipeku"Yohan menatap Yerim tajam, kini giliran dia yang mengarahkan tangannya untuk menyentil kening perempuan itu.
"Jangan belagu, Noona pikir kita itu siapa?" Ucap Yohan, bermaksud agar Yerim mengaca jika mereka itu lebih rendah diantara teman-temannya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELP ME, DOSEN JEON! - [JUNGRI]
RomanceKesalahan Kim Yerim yang tiba-tiba mengakui jika Jeon Jungkook-salah satu dosen dikampusnya adalah kekasihnya. Hanya karena ingin menolak laki-laki yang menyatakan cinta padanya. Dan membuat seluruh penghuni kampus gempar saat itu juga. Namun, tida...