-Kihyun Akbar Rivandi-

25 4 4
                                    

Bila baru saja selesai menyapu teras rumahnya yang tak terlalu besar. Gadis itu mengurungkan niatnya untuk kembali masuk kerumah saat suara seorang pria mencegatnya. Bila kenal dan hafal suara ini.

"Pagi bil!" sapa seorang pria yang tersenyum lebar memamerkan deretan gigi putihnya. Manis sekali.

Bila membalas dengan anggukan dan senyum singkat. Merasa sudah cukup, Bila kembali berbalik hendak masuk kerumah tapi pria itu tampak memarkirkan motor sport warna hitamnya dengan cepat dan berlari menghampiri Bila.

"Bil!" pria itu sedikit berteriak guna mencegah Bila masuk kerumah dan meninggalkannya

"Bentaran dong! Gue kan belom selesai," pria yang ternyata bernama Kihyun atau yang sering dipanggil Kiki oleh Bila itu sedikit mengatur nafasnya yang sedikit terengah karena berlari menghampiri gadis itu

Bila hanya mengernyitkan dahinya seakan menunggu Kihyun melanjutkan.

"Lu gamau bilang apa gitu sama gue?"

"Apaan?" raut Bila semakin bingung, gadis itu mulai berpikir kalau Kihyun tidak jelas

"Gue kan tadi bilang pagi ke lo, gak niat bilang pagi juga gitu? Biar gue semangat dikit ngampusnya.." bahu Kihyun sedikit turun dengan rautnya yang dibuat-buat kecewa

Bila bergidik ngeri mendengar Kihyun.

"Apaan sih lu? Masih pagi juga,ki!" bila mendorong bahu Kihyun pelan

"Ayo dooongg! Gue gak bakal berangkat ni sebelum lo semangatin gue" Kihyun mengancam sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Ya bodo amat!" Bila tetap tak peduli lantas berbalik hendak meninggalkan Kihyun namun tangan pria itu berhasil menahannya.

Kihyun mengerang melihat Bila yang sudah keras kepala sepagi ini.

Sebenarnya siapa yang keras kepala disini?

"Bil! Ya Allah! Gini banget gue mau disemangatin sama lu.." Kihyun mulai mengguncang lengan Bila seperti anak kecil

"Ih anjir sok lucu! Tinggal berangkat doang. Ribet lu!" Bila masih berusaha melepas tangan Kihyun dari lengannya.

"Gamau! Semangatin dulu baru gue berangkat!  " Kihyun masih bersikeras membuat Bila memutar bola matanya jengah.

Kihyun tahu betul bahwa Bila tak akan pernah mau mengucapkan kata-kata cringey seperti "Semangat ya,Ki!", tapi pria itu tetap saja memohon setiap paginya. Hampir setiap pagi..

"Apaan si lu kek monyet tau gak gelantungan di gue. Sana berangkat tar lu telat!" hardik Bila masih berusaha melepas tangan Kihyun sementara tangan lainnya masih setia memegang sapu yang kapan saja bisa menjadi senjatanya

"Bodo amat telat! Gue gak bakal berangkat ya sebelum lo ngomong!"

Dititik ini Bila benar-benar terkesan dengan kegigihan Kihyun tapi ini bukan yang gadis itu inginkan. Dia ingin segera meninggalkan Kihyun dan berbaring di kamarnya.

"Kenapa ga minta semangatin sama pacar lu aja sih? Gue mau masuk ki, Ya Allah!" Bila membentak namun suaranya terdengar memohon

"Pacar gue kan lo,Bil!" balas Kihyun asal namun terdengar sungguhan

"Gue tabok pake sapu ya lo!" Bila melotot berharap Kihyun akan takut dan pergi

Bila menghembus nafas lega saat Kihyun mulai melepas lengannya namun pria itu masih berdiri, tak terlihat sedikitpun niatan untuk beranjak

"Apa lagi? Mau minta duit jajan juga ke gue?" Bila memicingkan matanya.

Kihyun masih diam tak membalas. Pria itu malah tersenyum sambil terus memandangi Bila.

LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang