One Shot [Imagen BTS 🔞]

Kim Taehyung

Heiyo gaiss.. I come back
.

.

.

18+

Suara coretan balpoin diatas kertas yang terdengar diruangan itu. Tidak ada suara lain.
Hanya ada sepasang mata indah nan elok yang hanya tertuju pada apa yang ia tulis,sesekali ia memicingkan matanya dan diikuti kerutan di dahi seakan ia berpikir keras saat melihat hamparan huruf yang ia baca saat itu.

"Ehemmm" suara deheman akhirnya mengisi ruangan itu. Suara bariton yang khas yang dimiliki orang tersebut. Namun,tidak mengusik konsentrasiku . Intensitas tetap tertuju pada apa yang aku kerjakan saat ini. Aku bisa merasakan si pemilik suara bariton itu mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskan pelan.

"Tidak perlu repot-repot membuat segala cara untuk mengalihkan perhatian ku." Ujarku dingin tanpa menatap si pemilik suara bariton.

Kim Taehyung. Biasa dipanggil Tae. Guru privatku jarak umur kami hanya 6 tahun. Dia pria yang keras kepala yang pernah ku kenal,seperti saat ini ia sama sekali tidak mengindahkan ucapanku. Tae tetap melakukan segala cara agar aku mengalihkan perhatian ku padanya. Seperti saat ini ia membuat dirinya sendiri menjadi orang yang kurang waras membuat ugly face, walaupun itu tidak jelek sama sekali. Yah,Tae itu memiliki wajah layaknya anime atau bisa dibilang juga 4D,sejelek apapun dia buat wajahnya tetap itu akan terlihat tampan. Ingin tertawa rasanya namun aku tetap pertahankan gengsiku.

Aku rasa amarahku ingin membludak. Ku hentakkan pukulan diatas meja.
"Cukup!" Tatapan amarah yang sudahku tahan sejak tadi dan nafas yang naik turun. Tae hanya terdiam menatap dengan adu pandang denganku. Aku tau,sangat tau. Jika dia tidak suka melihat ku marah seperti ini apalagi sampai mehentakkan meja. Tapi diriku masih dalam emosi yang tidak stabil dan sulit untuk dikendalikan. Mengingat kejadian kemarin membuat ku semakin kesal ditambah harus bertemu dengannya.

Wanita mana yang tidak sakit hati saat dia tidak diakui di depan umum sebagai seorang kekasih? Mana? Tunjukkan padaku jika ada,akan ku katakan dia wanita terbodoh dan terlalu menjaga hati.

Taehyung memang lebih tua dariku,dan aku juga tau Tae itu belum pernah berhubungan dengan orang yang lebih muda darinya seperti aku. Dia sudah mengatakan sejak awal. Namun,hati seorang wanita itu akan hancur karena tidak diakui sebagai kekasih di depan umum. Aku pantas marah kan? Dan aku tau Tae menahan amarahnya. Taehyung hanya menarik nafas dalam dan menghembuskan pelan dan menatapku dengan tatapannya yang serius.

"Kenapa,hm?" Ujarnya lembut sambil mengelus surai hitam sebahu ku.

Kalian tau kan,saat api membara akan ada air yang meredakan nya. Seperti itulah aku dan Tae. Disaat aku jadi api dia akan menjadi air,dan sebaliknya.

Aku menunduk merasa malu pada diriku karena bersikap kasar didepan orang yang lebih tua dariku apalagi dia adalah lelaki. Aku hanya menggeleng dengan tangan yang memilin baju bawahku. Kurasakan tangan kekarnya menggenggam tanganku dan mengelusnya lembut. "Maaf kan aku dengan kejadian kemarin. Aku pikir kau akan mengerti dengan yang aku jelaskan sejak awal darimu. Dan aku juga menjaga image mu. Aku pikir kau akan di cemooh jika orang-orang tau kau berpacaran dengan orang yang lebih tua darimu dan apalagi itu adalah Guru privatmu."

Yang Taehyung katakan benar. Namun,lambat laun aku berpikir cinta itu tidak memandang usia,tidak perlu apa yang orang lain katakan tentang ku dan dia.
"Tae.." ujarku dengan suara sendu. Jujur aku menahan tangisku.

"Hm? Ya baby?"

"Mari mengakhiri hubungan ini."

Tapi,aku berpikir lagi. Tidak semua hubungan seperti aku dan Taehyung jalani itu berjalan dengan mulus sampai akhirnya. Pastinya akan ada problem kecil yang menjadi besar dan berakhir dengan mengakhiri hubungan. Jujur aku tidak sanggup. Apalagi karena umur kami yang terbilang jauh. Tentunya memiliki pola pikir yang berbeda. Tentunya.