One Shot [Imagen BTS 🔞]

Kim Seokjin

Hawoo !!
Long time not see hehe

Kim Seokjin 💜 Kim Efifania

Memiliki keluarga kecil yang sederhana dan bahagia itulah impian bagi setiap orang termasuk Kim Seokjin dan Kim Efifania. Namun ditengah-tengah hubungan pernikahan keduanya masih belum dikaruniai seorang anak tidak tahu apakah Tuhan belum mengizinkan atau berkehendak terhadap keduanya. Seokjin dan Efifania wanita kelahiran negeri Paman sam yang ia nikahi lima tahun silam masih saja senantiasa berdoa dan sabar kepada yang diatas sekiranya Tuhan untuk kali ini mendengar doa mereka. Segala usaha telah mereka lakukan mencoba program bayi tabungpun mereka jalani.Tiga kali mencoba dan ketiga kalinya juga gagal.
  Menangis?sedih? Tentu kerap sekali dirasakan. Tapi semua kembali kepada yang diatas jika Ia sudah berkehendak maka terjadilah.
Keluarga dari kedua belah pihak tidak pernah mengeluh karena masih belum adanya keturunan dari Seokjin dan Efifania justru mereka terus mendukung dan menyemangati sepasang suami istri ini agar tidak berputus asa.

Dikeheningan malam di salah satu ruangan Efifania menunggu kepulangan sang suami dari pekerjaan kantornya. Setiap malam ia selalu menanti kedatangan pria tinggi nan tampan itu,membawakan tas sang suami dan kemudian menyiapkan air Mandian dan selanjutnya menemani nya makan.
Suara mesin mulai terdengar dari arah garasi pertanda Seokjin telah kembali dan Efifania dengan segala ketaatannya sebagai seorang istri menyambut suaminya didepan pintu dan membukakan untuknya.

"Hi honey,tired?" Sapanya pada Seokjin. Tidak ada jawaban hanya helaan nafas dari sang suami yang ia dapat ketika suaminya itu duduk di sofa empuk ruang tengah .

Efifania mengambil tas yang selalu Seokjin bawa ke kantor beserta jas yang telah pria itu lepas dan membawanya ke kamar.
"Honey? Aku sudah menyiapkan air Mandian. Segeralah mandi setelah itu aku akan menemanimu makan." Ujarnya sebelum benar-benar pergi .

Seuasainya makan malam Seokjin berlalu pergi kekamar mereka tanpa sepatah katapun yang keluar darinya. Dan saat makan tadipun keduanya tidak bercerita atau setidaknya basa basi juga tak ada. Hanya hening. Efifania berusaha positif thinking apa yang terjadi dengan suaminya itu mungkin saja Seokjin kelelahan tukasnya dalam hati.

Klek

Terdengar suara pintu yang terbuka Seokjin hanya melirik sekilas karena pandangan nya masih terfokus ke laptop yang ada dipangkuannya.

"Honey? Kau lelah hm?" Ujar Efifania naik keatas ranjang dengan posisi dibelakang tubuh Seokjin. Melakukan pijatan lembut dibahu bahkan punggung pria berbahu lebar tersebut,tentu Seokjin menikmati nya. Hening lagi. Ada apa dengan Seokjin? Mengapa ia sedari pulang tadi hanya diam? Tidak biasanya.

"Seokjin-ah? Berbicara lah..kau ini kenapa hm?"

Hanya gelengan kepala yang pria itu berikan. Lama-lama Efifania atau disapa Fania ini muak sedari tadi dia berusaha membuka sebuah obrolan namun Seokjin hanya terdiam dan sedikit respon.

"Honey?" Sapanya lagi dengan penuh kelembutan. Namun tetap saja tidak ada balasan. Fania geram ia tidak suka dicueki seperti ini. Ia menutup paksa laptop yang ada dihadapan Seokjin itu dan berpindah kehadapan Seokjin yang semula masih dibelakang tubuh pria itu.

"Sayang kenapa? Aku tidak suka dirimu yang seperti ini,diam dan tidak pernah menggubris ku sedikitpun,tidak biasanya Jin.." keduanya saling pandang namun tidak amarah sedikitpun. Hanya saja cara tatapan Seokjin yang sulit ia baca. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Jin? Kumohon berbicaralah,kenapa kau mendiamkan aku dan ken--"
Belum sempat melanjutkan kata-katanya dengan cepat Seokjin meraup bibir sang istri. Hanya saling menempel tanpa lumatan.