8. Debate & Prepare

223 71 17
                                    

Liburan kenaikan kelas telah tiba sejak tiga hari yang lalu, kini Byun's Family beserta yang lainnya berencana liburan bersama di Negeri Sakura, Jepang.
Mereka akan berangkat besok pagi, jadi malam ini Nadira beserta kedua anaknya segera prepare untuk keberangkatan mereka besok pagi.

Setelah memilih baju apa saja yang akan ia bawa, Nadira segera memasukkannya kedalam koper. Ia menyusunnya dengan rapi agar sebagian baju Baekhyun dapat masuk kedalam kopernya.

"Hyunee, kamu mau bawa baju apa aja?" tanya Nadira sambil menoleh kearah Baekhyun yang sedang sibuk dengan beberapa berkas di tangannya.

Nadira heran dengan suaminya itu, mengapa ia betah sekali memandang berkas dengan tulisannya yang menurutnya sama sekali membosankan.

"Kamu pilih sendiri ya Chagiya, aku harus selesain ini dulu." balasnya tanpa menatap Nadira.

"Gak mau, nanti kalau aku yang pilihin. Malah gak cocok." ujar Nadira sambil menatap lemari baju milik Baekhyun.

Sejujurnya, Nadira pandai mencocokkan baju untuk suaminya. Namun, ia sebal sendiri saat melihat suaminya asik dengan berkas yang sedari tadi enggan dilepas.
Padahal besok mereka akan menikmati liburan, waktu dimana mereka melepas penat dan tidak pusing memikirkan soal pekerjaan.
Namun suaminya itu bahkan masih sempat menyelesaikan pekerjaannya, yang terhitung seminggu lagi untuk di prentasikan bersama rekan kerjanya.
Sepertinya berkas kerja lebih menarik dibanding dirinya.

Dengan ogah-ogahan Nadira mendekati Baekhyun yang masih sibuk menatap map nya. Sepertinya pria itu tidak sadar jika istrinya berjalan mendekat.

Nadira duduk disamping Baekhyun, kemudian menyandarkan kepalanya dipundak suaminya dengan nyaman.
Baekhyun menoleh kemudian mengelus kepala istrinya dengan lembut.

"Kamu kenapa? Sakit?" tanya Baekhyun sambil menyandarkan kepalanya di kepala istrinya.

"Enggak. Kamu tuh ya, sibuk mulu. Aku sama anak-anak gak di urusin." ucap Nadira sebal.

Perkataan Nadira memang benar, Baekhyun sering sekali pergi keluar kota ataupun keluar negeri karena urusan bisnis.
Awalnya Nadira memaklumi itu semua, berkat kerja keras Baekhyun dan dukungan darinya, keluarga mereka memiliki ekonomi yang bagus. Maka mau tidak mau, Nadira harus rela ketika Baekhyun meninggalkannya selama dua minggu karena bisnis Baekhyun mulai merambah ke negara tentangga.

Baekhyun menutup map nya kemudian membawa Nadira kedalam pelukannya.

"Kamu kan tau, aku kerja untuk kamu sama si kembar juga." ucapnya berusaha tenang.

"Iya, aku ngerti. Apa menurut kamu, aku sama anak-anak cuma butuh uang kamu aja? Kalau kamu mikirnya gitu, udah dari dulu aku boros, dan morotin uang kamu sampe kamu bangkrut. Terus aku ninggalin kamu, dan bawa harta kamu pergi. Tapi nyatanya, enggak kan. Aku masih disini sama kamu, nemenin kamu, kasih kamu dukungan saat kamu down, dan selalu gitu.
Aku perempuan Baekhyun, butuh perhatian juga dari orang yang aku cintai. Begitu juga dengan si kembar, mereka sering banget nanyain kamu. Mereka bilang, Ayah lebih nyaman sama kerjaannya daripada sama kita. Kamu ngerti apa yang aku rasain saat itu? Aku mau nangis Baekhyun. Jujur, ucapan polos mereka buat aku sedih dan faktanya memang begitu. Kamu terlalu gila kerja, aku gak suka itu." jelas Nadira sambil menatap Baekhyun yang nampak speechless dengan ucapannya.

Sungguh, Nadira merasa lega setelah sekian lama memendam semua ini.
Sebenarnya, Nadira sudah ingin memberitahu Baekhyun sejak lama. Namun, ada saja halangannya. Seperti suaminya di telpon tiba-tiba , Chanyeol dan yang lainnya datang kerumah, atau si kembar yang manja nya kumat. Membuat Nadira mau tidak mau harus memendamnya lagi.

TWINS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang