Pagi ini kelas XI 4 dihebohkan dengan sepucuk surat yang ditemukan di laci meja milik Baekyoung.
Bukan surat cinta ataupun puisi manis yang kebanyakan para gadis menyukainya, melainkan surat ancaman. Merekapun
Tidak ada yang tahu siapa pengirim surat tersebut, karena sang pengirim tidak menuliskan identitasnya sama sekali.Hai Baekyoung.
Lo senang karena disukai banyak cowok?
Bangga?
Lo jadi cewek gak usah maruk, semua cowok lo deketin.
Situ murah?
Gua cuma bilang sama lo, ga usah dekat-dekat dia lagi!
Kalau lo gak nurut sama ucapan gua, kehidupan lo bakal ancur!
Jadi, lo gak usah macam-macam sama gua.
Gua selalu mengawasi lo, dan semoga lo bisa menyelesaikan permainan ini.
Gua harap lo gak gila duluan karena banyak surprise yang bakal gua kasih ke lo.Isi surat itu berisi agar Baekyoung tidak macam-macam padanya, dan jauhi orang yang gadis itu sayang.
Beberapa spekulasi mulai bermunculan, apakah ini Dea? Atau ada orang lain?
Pasalnya akhir-akhir ini Baekyoung dimusuhi banyak murid. Bukan karena ia berpakaian ketat, melainkan karena sang ketua OSIS pernah menyatakan perasaannya, namun ditolak.
Itulah yang nembuat Baekyoung di cap sebagai siswi sok cantik."Dek, kamu pernah ribut sama orang gak?" tanya Baekyeon setelah membaca surat misterius itu.
"Enggak Bang, Abang kan tahu aku gimana." ucap Baekyoung dengan yakin.
Selama ia bersekolah disini, ia sama sekali tidak pernah mencari keributan dengan murid lain."Iya juga sih. Terus ini kelakukan siapa?" tanya Baekyeon sambil menatap kertas itu.
"Kalian semua gak ada yang liat siapa yang naruh surat ini di laci Baekyoung?" tanya Felly sambil menatap teman sekelasnya satu-persatu.
"Enggak Fel, gua aja baru tahu ini." ucap Andre yang diangguki mereka semua.
"Terus hari ini yang datang pagi siapa aja?" kini giliran Angel yang bertanya.
"Gua." ucap Faisal sambil mengangkat tangannya.
"Lo liat gak Sal, siapa yang naruh ini?" tanya Angel sambil mengambil surat misterius itu dari tangan Baekyeon.
"Gua gak liat siapa pelakunya, cuma gua kayak liat bayangan gitu sih." jawab Faisal sambil mengingat kejadian pagi tadi.
"Bayangan gimana maksud lo?" tanya Cakra penasaran.
"Pokoknya pas gua masuk ke kelas, gua gak sengaja liat bayangan lewat di jendela itu." ucap Faisal sambil menunjuk jendela pintu masuk.
"Anjir, ini kenapa genre nya malah serem sih." keluh Felly saat mendengar ucapan Faisal.
"Bayangan yang lo liat itu kira-kira cewek atau cowok?" tanya Aldi yang menatap serius teman sekelasnya itu.
"Cowok, model rambutnya tuh cowok." balasnya yakin.
"Lo yakin?" tanya Alan meragukan ucapan Faisal.
"Yakin Lan, gua gak buta untuk bedain mana cowok mana cewek." ucap Faisal tegas.
"Ini siapa sih anjir." ucap Wisnu yang jengah dengan si pelaku.
"Young, kalau ada yang gak beres hubungi gua ya." ucap Alan sambil menatap Baekyoung yang berada didekatnya.
"Enggak usah Lan." balas Baekyoung yang menolak kebaikan Alan.
"Kenapa? Gua mau jagain lo, apa itu salah?" tanya Alan datar.
Ia tahu jika Baekyoung akan menolaknya karena ancaman sialan itu."Enggak gitu." ucap Baekyoung pelan.
"Ya terus kenapa?"
"Eh, itu yang lagi debat udahan dulu. Itu Pak Herlambang udah otw." lapor Yudi yang bertugas menjaga keamanan di pintu kelas.
Membuat Baekyoung dan Alan menghentikan perdebatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS [END]
Short StoryGive Me A Chance Sequel Ini tentang aku yang menyukaimu, tak peduli jika kau dicintai oleh banyak orang. - Byun Baekyoung Saat hari dimana kita dipertemukan, aku sudah jatuh hati padamu. - Byun Baekyeon DILARANG KERAS PLAGIAT APALAGI DENGAN ALASAN...