TWINS [END]

16. Terror

Suasana pagi yang seharusnya cerah karena Baekyoung baru saja resmi dengan Alan kini berakhir dengan ketakutan. Pasalnya hari ini Byun's Family dikejutkan dengan kotak yang berisi boneka menyeramkan serta foto Baekyoung yang sudah dilumuri dengan darah.
Nadira memeluk Baekyoung agar anaknya tenang, sedangkan Baekhyun dan Baekyeon sedang berusaha mencari siapa pelaku yang menaruh kotak ini didepan rumahnya.

Di dalam kotak itu terdapat kalimat mengancam,  Baekhyun dan Nadira sangat khawatir dengan terror yang terkesan tiba-tiba ini. Pasalnya setelah mereka tinggal di Indonesia selama dua tahun, tidak ada tanda-tanda terror terjadi. Keluarga kecil mereka sangat bahagia, para Sasaeng Fans Baekhyun pun sudah tidak menguntit kehidupan pribadi Baekhyun lagi.
Tapi pagi ini entah siapa pelakunya.

"Baekyoung sama Baekyeon gak usah sekolah dulu ya sayang." ucap Nadira khawatir.
Nadira tidak ingin terjadi sesuatu dengan anaknya.

"Iya Bun."

"Hari ini Ayah gak usah kerja, Ayah mau jagain kalian." ucap Baekhyun sambil duduk disebelah Baekyoung kemudian mengelus rambutnya dengan lembut.

"Hyunee, hari ini kamu kan ada rapat penting sama client." balas Nadira yang mengingat jadwal suaminya itu.

"Rapat gak penting sayang, yang penting itu kalian. Aku gak mau kalian terluka." balas Baekhyun sambil menatap Nadira dan si kembar secara bergantian.

"Yaudah kalian semua sekarang ganti baju ya."

Mereka pun mengangguk kemudian meninggalkan Nadira menuju kamar masing-masing.
Nadira terduduk lemas, sungguh ia tak menyangka jika anaknya merasakan hal yang sama dengan dirinya sewaktu masih berkencan dengan Baekhyun.

"Jangan khawatir sayang, aku pasti dapat siapa pelakunya." ucap Baekhyun sambil memeluk Nadira dari samping.

"Aku takut Hyunee." lirih Nadira sambil membalas pelukan Baekhyun dengan erat.

"Jangan takut sayang, ada aku disini." ucap Baekhyun berusaha menenangkan istrinya.

"Apa motif mereka melakukan ini kepada Baekyoung? Setahu ku, Baekyoung tidak memiliki masalah dengan oranglain." ucap Nadira yang sudah merasa baikan.

"Entahlah, nanti saja kita tanya. Baekyoung masih sangat shock dengan kejadian ini." balas Baekhyun sambil menatap pintu kamar anak perempuannya.

Nadira mengangguk setuju, apa yang dikatakan Baekhyun itu memang benar. Tidak ada orang yang tidak shock jika mendapat terror yang terkesan tiba-tiba ini.

Baekhyun mengajak Nadira menuju kamar, didalam sana Baekhyun segera meminta bantuan kepada Hyeong nya yang kebetulan bisa melacak keberadaan si pelaku.

"Yeobseyo. Hyeong, bisakah kau membantu kami?" tanya Baekhyun setelah menyapa kakaknya.

"Apa yang terjadi?" tanya Byun Baek Beom, kakak dari Baekhyun yang penasaran.

"Baekyoung mendapat terror dari orang tak dikenal." ucap Baekhyun sambil menatap keluar jendela

"Benarkah? Kapan itu terjadi?"

"Pagi ini, Hyeong apa kau bisa mencari identitas pelaku?" tanyanya penuh harap.

"Akan ku coba, kirimkan saja rekaman CCTV dirumah mu kepadaku. Setelah selesai, aku akan memberitahukan hasilnya padamu."

"Ne, Hyeong gomawo."

Panggilan pun terputus, Baekhyun segera melihat rekaman CCTV yang memang berada di satu ruangan dikamarnya. Nadira mengikuti Baekhyun dan duduk disebelah suaminya.