Cahaya terang buku kuno itu membawa thalassa pergi dari perpustakaan, buktinya saat thalassa membuka matanya ruang penuh rak buku kini tidak lagi ada berganti dengan dasaran permukaan laut. Tunggu ini air, thalassa baru sadar ia berada didalam air, kenapa rasanya berbeda. Airnya begitu menenangkan, tunggu kenapa ia bisa bernafas didalam air. Itu hanyalah sebagian dari semua pertanyaaan dalam kepala thalassa .
Saat berusaha keluar dalam dasar air, seorang yang begitu terang datang dari bagian dasar yang gelap. Tidak hanya satu melainkan tiga cahaya terang yng kini berdiri mengelilingi Thalassa.
" Salam nona muda " ucap mereka serempak seraya membungkuk hormat.
" Kenalkan kami cahaya penjaga barang suci kerajaan Atlantis" ucap salah satu cahaya.
Sontak thalassa menengok ke arah cahaya yang bersuara. Sekarang thalassa tau ia bukan berada dalam lautan biasa, ia kini berada dalam istana Atlantis yang tersembunyi di dasar laut.
" saat nona muda datang kemari, berarti ini waktunya apa yang menjadi milik anda harus dikembalikan" ucap salah satu cahaya lainnya.
" milikku? " ucap thalassa bingung.
" iya nona, suatu benda berharga yang menjadi salah satu benda utama pengendali alam semesta."
" ulurkan saja tanganmu yang memiliki simbol penguasa Atlantis"
Saat thalassa mencoba mengulurkan tangannya dan simbol itu tepat berada di depan sosok cahaya, tiba tiba sesuatu terjadi dalam tubuhnya, sesuatu yang berbeda dan begitu aneh yang terjadi selama beberapa detik saat tangannya disentuh oleh sosok cahaya.
" selesai " jawab datar salah satu cahaya penjaga Atlantis itu.
" apa yang kau lakukan "
" mengembalikan apa yang harus kami kembalikan, dan sekarang sudah selesai. "
" apa yang kalian kembalikan, aku tidak merasa memiliki sesuatu? "
" memang tak terasa, suatu yang kami kembalikan mengalir dalam dirimu dan akan bereaksi saat nona membutuhkannya. Tugas kami selesai, kami akan mengembalikan nona ke galaksi dimana nona tinggal "
" hah? "
Saat ini thalassa bingung dengan semuanya, semua yang dikatakan 3 penjaga Atlantis tentangnya dan dunia dimana ia kini berada.
" kami tidak ada waktu lagi nona, bawa ini dan dia akan membantumu "
Saat benda itu tepat diberikan pada thalassa, saat itu juga seluruh kesadaran nya menghilang.
Dan saat ia membuka matanya kembali ia sudah tergeletak di lantai perpustakaan.
Sebuah liontin kristal berwarna biru sudah tergenggam ditangannya. " apa maksud perkataan mereka tadi, kepalaku pusing memikirkan semua ini"
Thalassa menyimpan liontin itu dan meliat kembali kearah buku tadi dan beralih ke 3 buku di dalam rak. Ia berdiri, mengambil buku tua yang membawanya entah kemana dan tiga buku didalam rak. Membawa semua buku kekamarnya dan mulai membaca salah satu buku.
Thalassa berfikir semoga semua jawaban atas semua pertanyaanny terjawab.
Buku pertama yang iya baca, buku yang memiliki simbol yang sama seperti milik thalassa. Buku berwarna biru besar dan usang, saat thalassa membukanya untuk kedua kalinya, tidak ada cahaya yang terang lagi, kini hanya ada tulisan ukir tangan yang bertusiskan "buku suci air" dengan indah.
Halaman berikutnya menjelaskan simbol yang dimiliki thalassa, simbol itu berartikan bahwa seseorang yang memilikinya merupakan pemegang kekuatan terbesar alam semesta.
" buku ini membingungkan, mana mungkin orang lemah sepertiku memiliki kekuatan sebesar itu" pikir thalassa dan terus meliht simbol ditangannya.
Halaman berikutnya, tulisan tulisan yang berada di halaman selanjutnya berubah menjadi tulisan tulisan yang tidak dimengerti thalassa.
Ia menutup buku dan memejamkan matanya diatas Kasur.
" untuk apa aku mempelajarinya jika tulisannya tak ku mengerti dan lagi pula buku lainnya terkunci" ucapnya dan mulai tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Children of Element
FantasyHidup dimana suatu sihir dan kekuatan element adalah segalanya, namun tak diketahui oleh seorang Thalassa. Ya, Thalassa Azury namanya, gadis muda yang terpilih menjadi penerima buku suci milik para dewa. Ketidak tauannya akan sihir dan elemant itu...