Mohon maaf karena chapter ini mengandung konten dewasa dan ditulis sedikit rinci. Bijaklah dalam memilih bacaan.
🎶Shawn Mendes, Camila Cabello - Señorita
🌻💛🌻
Suara bel terdengar. Justin menoleh dan menatap pintu rumah beberapa saat ketika pikirannya tertuju pada siapa yang berkunjung.
"Justin, tolong bukakan pintunya." Dari dapur, gadis itu berteriak.
Tanpa menunggu lama, kakinya melangkah melewati ruang utama dan membuka pintu. Pertama kali melihat siapa didepannya, Justin terkejut.
Lima tahun lalu, ia pernah bertemu dengan wanita itu. Alasan Devlin menjadi sosok yang dingin karena masa lalunya yang kelam.
"Halo, Justin." wanita itu tersenyum lembut, menyadari kalau pria didepannya pasti terkejut melihat kedatangannya yang tiba-tiba setelah sekian lama tidak bertemu.
Sadar dari keterkejutannya, Justin tersenyum dan menunduk sopan. Ia mempersilahkan wanita itu untuk masuk.
"Apakah itu Bibi Renee, Justin?" tanya Devlin dari dapur dengan sedikit berteriak.
Lelaki itu tak menjawab, ia pamit undur dari hadapan Renee dan berjalan menuju dapur. Renee mengikuti tiap gerakan lelaki itu, senyumannya tak kunjung luntur melihat betapa setianya bodyguard tampan itu kepada Devlin.
"Apa yang ingin kau ketahui Justin?" Devlin berbalik dan menatap lelaki tampan itu dengan senyuman. Ia menyadari kalau Justin pasti terkejut dengan kedatangan wanita itu, terlebih lagi sekarang sudah tengah malam.
"Kau merasa aku tadi aneh?"
"Tentu saja, Nona." Justin mendekat hingga berdiri menjulang dihadapan gadis itu membuat Devlin mendongak. "Saya khawatir terjadi hal buruk pada Nona, apalagi sejak keluar dari toilet, Anda bersikap aneh."
Devlin tertawa, terdengar merdu ditelinga Justin. Tangan mungilnya bergerak mengelus rahang lelaki itu dengan lembut. "Maaf telah membuatmu khawatir. Aku masih terkejut bertemu Bibi Renee di toilet tadi. Kami berbincang sebentar dan aku memintanya untuk datang kesini."
Lelaki itu menatap Devlin dengan intens, mencari suatu kebohongan di dalam netra biru itu. Namun tak menemukan apa-apa, seolah ucapannya adalah kebenaran. Justin membuang nafas panjang, ia mengangguk percaya.
Devlin tersenyum. Ia mengalungkan tangannya ke leher Justin dan mengecup bibirnya sekilas. Lelaki itu menahan tubuhnya agar terus menempel. "Aku sedang berusaha melupakan hal itu, dan salah satu caranya adalah berdamai dengan masa lalu. Mungkin itu memang takdir, tidak bisa diubah oleh siapapun."
"Saya selalu suka mendengar penuturan positif Nona." Justin mengangkat tubuh mungil itu keatas meja pantry dan mendudukannya ditepi. Kepalanya mendekat sedangkan tangannya bergerak mengelus bawahan gadis itu yang hanya memakai hotpants.
"Hei, kita masih ada tamu." bisikan gadis itu terdengar sensual membuat Justin meradang. Ia mengecup lama bibir Devlin kemudian menggigitnya kecil hingga gadis itu meringis.
"Tidak apa-apa, ia pasti mengerti." Lelaki itu kembali menempelkan bibirnya, merubah ciuman biasa itu menjadi lumatan. Devlin pasrah dan membuka mulutnya, membiarkan lidah Justin masuk dan mengabsen tiap deretan gigi putihnya atau masuk lebih dalam.
"Mmhh.." Devlin menarik lengan kemeja Justin dan itu menyertakan lidahnya hingga bertemu dengan lidah lelaki itu.
Keduanya saling mencecap, perpaduan antara rasa bibir strawberry itu dengan rasa mint.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1
RomanceYOUNG-ADULT 17+ *BOOK1 ON MILLANEZ SERIES* Rank #73 dalam Percintaan (31/07/2019) Rank #68 dalam Percintaan (03/08/2019) Rank #62 dalam Percintaan (05/08/2019) Rank #3 dalam Aksi (20/06/2021) Ini hanya mengisahkan tentang seorang gadis cantik, jeniu...