1. Pak Boss

4.4K 392 68
                                    

"Manja! Kau pikir karena kau tunangan adikku, kau bisa lebih mudah dekat denganku? Begitu? Yang benar saja!" Doyoung melempar tas kerjanya ke kepala calon adik iparnya itu.

"YAK! MEMUAKKAN SEKALI KAU!" Ryujin kembali melempar tas itu di wajahnya.

"Heh! Apa aku salah? Kau pikir aku tidak tahu bahwa kau sudah lama menyukaiku?"

Ryujin tertegun, memang benar dia sudah lama naksir dengan calon Kakak iparnya ini. Namun, apa daya keluarganya menjodohkannya dengan adik Doyoung yang bernama Kim Donghyuck.

"Apa aku benar?"

"Permisi?" Seseorang membuka pintu membuat mereka berdua menatap orang itu, sontak saja wanita itu mundur sedikit ke belakang.

"Masuklah!" pintah Ryujin berdiri dari acara duduknya di lantai, memperbaiki dasi formalnya. Sok keren!

Orang itu mendekat, membungkuk-bungkukkan badannya menyapa kedua atasannya.

"Selamat siang! Saya Kim Jennie sekretaris baru Tuan Kim Doyoung,"  sapa orang itu yang di angguki Ryujin, sedangkan Doyoung hanya menatap datar wanita di depannya.

"Duduklah di sebelah sana!" pintah Doyoung menunjuk meja dan kursi tepat di sampingnya. Jennie menurutinya dan segera meletakkan barang-barangnya di sana.

"Ryujin pergilah! Donghyuck pasti sudah datang menjemputmu!" Mendengarnya Ryujin langsung keluar dari ruangan Doyoung itu.

Doyoung duduk di kursinya sembari melonggar dasinya, entah mengapa ia merasa panas sendiri membayangkan bagaimana adiknya dan Ryujin menjalani hubungan mereka.  Ia tak tahu bagaimana perasaannya sekarang.

"Pak bos saya izin keluar boleh?" Izin Jennie dia sudah kebelet kalau kalian ingin tahu.

"Tidak usah keluar, di sini saja ada toilet juga kok!" Tangannya menarik Jennie ke toilet yang ada di ruangannya, sekretarisnya langsung masuk dan meninggalkan Doyoung yang di luar menyandar pada dinding ruangannya.

"I GOT YOU!"  innernya dengan senyum miring.

Cklek

Jennie hampir saja terjatuh jika saja tangan sang bos tak cepat merengkuh pinggang rampingnya.

"Hati-hati kalau jalan!" Doyoung menjauhkan tangannya dari pinggang si manis. Wajah datarnya menatap Jennie membuat sang empu menatapnya heran.

"Maafkan aku Bos," ucapnya sambil membungkuk-bungkukkan badannya.

"Sudahlah! Pelajari ini dan urus semua jadwal hari ini!" Doyoung duduk di kursinya dan melemparkan semua catatan kepada Jennie dan dengan sigap ia menangkapnya.

"Baik bos!" Jennie duduk di tempatnya dan mulai membuka lembar pertama. Ia mengernyit saat mendapati tulisan yang ada di kertas tersebut.

Dari : Bos tertampan Kim Doyoung
Kepada : Sekretaris baru bernama Kim Jennie

Ada beberapa hal yang harus Kim Jennie pelajari dan pahami tentang Kim Doyoung.

1. Jadilah pacar pura-puranya!

2. Jangan membantah jika kau tak ingin di pecat!

3. Selain di pecat di pastikan kau tidak akan di terima kerja di manapun, CAMKAN ITU!

4. Jangan tanyakan alasan apapun pada bosmu!

5. Lakukanlah dengan senang hati sampai kontrakmu habis!

6. Jika kau jatuh cinta maka jangan sampai, itu menyusahkan ku!

7. Tugasmu hanya sebagai Sekretaris dan pacar pura-pura bukan istri atau orang tua bosmu! Maka jangan sekali-kali kau memerintahnya!

8. Selamat datang di dunia Keluarga Kim!

Sekian, semoga anda menyukainya! :))

Tertanda:

(Kim Doyoung)

Setelah membaca isi suratnya ia mendongkak dan melihat atasannya itu yang juga menatapnya.

"Bagaimana apa kau terima penawaranku?" ucapnya dengan nada datar.

"Jadi? Kau menerimaku hanya karena ini?"  tanya Jennie tak percaya.

"Tentu saja tidak, aku menerimamu juga karena kau memang pantas ada di posisi ini! So, sesuai perintah nomor dua, 'jangan membantah jika kau tak ingin di pecat!"

"Tapi pak bos-"

"Lakukan atau potong gaji!" finalnya.

"Menyebalkan," gerutu Jennie pelan membuat Doyoung menatapnya datar.

"Aku akan beritahu alasannya sekali saja Kim Jennie!" Sang sekretaris mendongkak melihat bosnya yang sedang menghela nafasnya.

"Alasannya aku hanya ingin membuktikan perasaanku, apakah aku benar-benar menyukai Ryujin atau tidak!"

"Alasannya tidak jelas bos. Bagaimana kalau nanti kau kebawa perasaan? Aku tidak mau bos!" seru Jennie dengan wajah yang kurang bersahabat. Repot nanti kalau bosnya itu suka sama cewe cantik kaya dia.

"Kalau kau menyusahkan, aku tak tanggung jawab! Pokoknya lakukan saja!"

"Kurang asem."

_________________________________

Pagi ini Jennie datang pagi-pagi ke sebuah  rumah besar yang ia ketahui rumah bosnya itu. Tadi sekitar jam 5 subuh sang suruhan bosnya itu menjemput menyuruhnya membangunkan si bos untung saja dia selalu bangun subuh.

Namun, yang ia tak habis pikir kenapa masalah membangunkan harus ia juga? Katanya bukan istri tapi kok di suruhi bangunin gini? Mana masih pagi lagi.

Ia masuk ke dalam kamar yang luasnya 3 kali lipat dari kamar apartemennya. Kagum, itulah yang Jennie rasakan sebelum maniknya menatap seseorang yang masih tertidur dengan pulas dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Ia mendekati orang itu dan menyibak selimut itu membuat sang empu menggeliat tak suka, di tariknya lagi selimut itu kembali namun gagal Jennie menahannya.

"Ya sialan jangan ganggu tidurku!" ucap Doyoung yang masih setia menutup matanya.

"Lalu apa maksudmu menjadwalkanku datang jam segini bos?" ucap Jennie dengan volume yang agak nyaring, ia  berdiri tepat di samping ranjang sang bos.

Doyoung mengerang malas sembari berusaha melawan rasa ngantuknya. Setelah berhasil duduk di kasurnya ia menatap Jennie yang sedang bersedekap dada di depannya. Tidak sopan.

"Morning!" sapanya malas.

"Sebenarnya ada apa sampai memanggilku pagi-pagi begini, ini bukan di kantor bos," kesal Jennie.

"Entahlah aku cuman ingin saja," ucap Doyoung malas-malasan. Ia bangkit dari ranjangnya, mungkin karena masih ngantuk ia oleng dan ya mau gak mau Jennie menahannya.

Cklek

"Ah, maaf menganggu silahkan lanjutkan!" Orang itu buru-buru keluar saat melihat adengan itu, Ryujin mengelus dadanya yang merasakan sesak saat menatap adegan Doyoung dan orang itu.

"Sejak kapan kau disini?" tanya Doyoung tiba-tiba membuat Ryujin terkejut.
Sementara  Doyoung sudah tertawa tidak jelas saat melihat wajah panik calon adik iparnya tadi.

"Jennie kau akan dapat bonus nanti," ucapnya tiba-tiba membuat Jennie buyar dalam lamunannya tadi, bosnya agak random ternyata.

"Benarkah? Cuman gitu doang dapat bonus? Sering-sering dong," Jennie senang bukan main, walaupun ganggu waktu tidurnya lumayan lah dapat bonus.

"Ya terserahlah," ujar Doyoung melangkah meninggalkan Jennie di kamarnya.

[] TBC []

A/N : Sebenarnya ini fanfic Junmini tapi karena aku mau mulai lagi nulis kapal normal jadi aku ganti, maaf guys!

25 September 2019-25 Mei 2021

[TAMAT] You're Mine! [Jendoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang