💨J O M B L O💨 2

9 3 0
                                    

-Typo bertebaran-
Jangan lupa vote dan comment
Happy reading💜

Kiara masih memikirkan kesalahan yang ia perbuat saat di kantin tadi. Biasanya ia menyimak penjelasan guru yang ada di depan dan sekarang lihatlah pandangan kosongnya yang melihat papan tulis itu.

"ra, ra WOYY" ucap tari yang akhirnya berteriak juga karna kesal dikacangi kiara terus.

"tari, apa ada masalah di tempat dudukmu?" tanya bu indah lembut. Bu indah termasuk golongan yang lemah lembut, dirinya tidak pernah menghukum muridnya atau marah-marah. Bu indah juga termasuk guru idola di sekolahnya.

"itu bu saya mau minjem penghapus sama teman tapi jauh bu" jelas tari bohong dan menyengir menampilkan sederet giginya. Bu tari menggelengkan kepalanya seperti bilang ada-ada aja.

"oke kita lanjutkan. Apa ada yang bisa menjawab soal di papan tulis?" tanya bu indah, tapi tak ada seorang pun yang menjawab

Bu indah menghelakan nafasnya "emm kiara! Kamu jawab soal nomor 1 didepan. Ibu pengen tau kepintaran kamu sampai mana" kiara pun terlonjak kaget mendengar namanya disebut. Bukannya dirinya tidak bisa, hanya saja ia lagi malas untuk mengerjakan soal karna pikirannya dipenuhi ucapan anak pemilik sekolah tadi. Yang tak lain adalah Nathan.

Kiara pun maju dan mengerjakannya dengan serius. Hanya butuh 1 menit dirinya bisa mengerjakan soal matematika didepannya. Semua teman kelasnya cengo dengan otak encernya kiara. Hanya 1 menit dengan jawaban yang sempurna, yang lain belum tentu bisa menjawabnya dengan sempurna apalagi dengan kurun waktu 1 menit.

Bu tari bertepuk tangan. Belum ada muridnya yang bisa mengerjakan soal dengan waktu yang singkat seperti  nathan cs. "kamu emang layak mendapatkan beasiswa itu. Dan ibu bangga menjadi wali kelas mu"

Kiara tersenyum senang mendapatkan pujian tersebut. Mood nya sudah agak membaik sekarang.

"sebelumnya Nathan dan teman-temannya yang bisa menjawab soal dengan waktu kurang lebih 1 menit. Dan sekarang ibu tau kalau masih ada orang yang sepintar itu" jelas bu Indah

Mendengar kata "Nathan", kiara kembali teringat kejadian kantin tadi. Senyum yang tercetak jelas di bibirnya hilang begitu saja.

"silahkan duduk, kiara!" Bu Indah mempersilahkan kiara duduk dan melanjutkan materinya.

"se-"

Kring,,,,kringgg

"yeyyy" sorak satu kelas senang.

Bu Indah menggeleng-gelengkan kepalanya melihat anak muridnya yang begitu senang mendengar bel berbunyi.

"kita lanjutkan materi ini minggu depan dan kiara tolong bantu ibu bawain buku teman-teman kamu ke ruangan ibu" pinta bu Indah lembut, lantas kiara pun menyusul bu Indah yang udah jalan duluan.

"kalian duluan aja pulangnya" ujar kiara sambil menatap teman-temannya

Raya menyahut "minta ditemenin gak? Takutnya lo kesasar kan repot"

Kiara memutar matanya malas "aku bukan anak kecil yang minta ditemenin, lagian aku udah hapal kok tentang isi yang ada di sekolah ini"

Tari menoyor kepala raya "emangnya lo yang manja minta ditemenin"

Emang dari ketiganya, hanya raya yang minta ditemenin kemana-mana seperti ke kantin, perpus dll dengan alasan takut diculik sama mbak kunti yang konon katanya bergentayangan di sekolah ini.

"udah ah nanti bu Tari nyariin aku lagi" Kiara pun pergi meninggalkan tari dan raya yang saling membalas aksi toyor-menoyornya.

Kiara berjalan di koridor yang sudah sedikit sepi dan hanya beberapa orang yang berlalu lalang disana. Dirinya berhenti saat melihat pohon besar yang konon katanya mbak kunti berada disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JOMBLO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang