💨J O M B L O💨 1

19 4 0
                                    

-typo bertebaran-
Jangan lupa vote dan comment
Happy reading💜


Alarm berbunyi, tapi sang pemilik belum bangun juga dan tidak mau lepas dari kasur miliknya yang empuk itu.

Kring,,,kringg,,

Alarm berbunyi sekali lagi, sang pemilik yang tak lain dan tak bukan adalah nathan mengambil jamnya dan melempar paksa jam tersebut ke lantai.

Prangggg

Terdengarlah suara pecahan dari sudut ruangan tersebut. Jam itu pun hancur berkeping-keping. Karna sudah sepenuhnya sadar, Nathan lebih memilih mandi daripada membersihkan pecahan jam karna perbuatan ia sendiri.

30 menit berlalu, Nathan bercermin dan memandang dirinya datar. Ia acak rambutnya dan menambahkan parfum maskulin miliknya.

Merasa sudah terlihat sempurna, dirinya beranjak dan turun kebawah. Dilihatnya meja makan yang tertata rapi dengan hidangan kesukaannya. Mata tajamnya berkeliaran mencari sesuatu tapi tidak ada membuat selera makannya hancur begitu saja.

"Tuan muda tidak makan dulu" tawar bi surti, asisten rumah tangga

Nathan menggeleng "Nathan kenyang dan bibi stop panggil nathan dengan sebutan tuan muda"

Bib mengangguk pertanda mengerti "Iya, nathan"

"Nathan pergi sekolah dulu ya, bi" pamit nathan

"Nathan hati hati dijalan, ya" ucap bi surti dan diangguki nathan

Nathan berjalan menuju garasi dan mengeluarkan motor sport kesayangan nya. Lalu ia pun melesatkan motornya ke tujuan, yaitu sekolah.

.
.
.

Nathan memandang pintu pagarnya yang sudah tertutup. Biasanya terdapat satpam sekolahnya yang berjaga di pos dekat pagar itu.

Tinnn, tinnn

Suara klakson dari motornya membuat pak mamat, satpamnya terlonjak kaget. Dirinya yang sedikit mengantuk tidak menyadari kehadiran anak pemilik sekolah itu. Pak mamat pun langsung bergegas membuka pintu pagar tersebut lebar-lebar. Dirinya tidak mau mendapatkan amukan di pagi hari ini.

"Maaf ya, bapak teh ngantuk pisan euy. Kemarin bapak teh bergadang nonton bola sampai larut malam" jelas pak mamat sambil membukakan pagar agar nathan bisa masuk.

Gue gak nanya kali. Batin nathan

Nathan yang sebagai anak pemilik sekolah, tidak ada larangan mau dirinya terlambat ataupun bolos. Karna para guru sangat takut jika ia dipecat oleh penerus keluarga Andrean. Hanya bu dewi lah yang berani menghukum nathan karna beliau adalah kepercayaan keluarga nathan.

Pintu pagar terbuka lebar, nathan pun segera masuk tanpa mengucapkan terima kasih sedikitpun untuk pak mamat.

Pak mamat pun hanya bisa mengelus dadanya agar bisa bersabar dengan penerus keluarga Andrean yang akan menjadi majikannnya kelak.

"Sabar aja mah" ucapnya sambil mengelus dada

Nathan pun menuju kelasnya. Terlihatlah pak budi yang sedang mengajar. Nathan pun masuk dengan santai tanpa mengucapkan kata permisi dan asal nyelonong aja.

JOMBLO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang