*chapter 1*

346 23 4
                                    

Author POV.

Gadis berkacamata itu berjalan dengan tergesa-gesa, ia memasuki ruang kelas dengan keadaan yang basah kuyup.

Ia menatap teman-teman nya dengan tatapan mata yang sendu.

Ia tau tak akan ada teman nya yang peduli dengan keadaannya saat ini, jadi ia lebih memilih diam dan duduk di ujung kelas dengan tenang.

Ia melepas kacamata nya, lalu mengelap embun tebal di lensa kacamata nya. Perlahan ia kembali menggunakan kacamata itu.

"Oy! Minta duit!" Seorang gadis cantik datang, ia bersama-sama dengan temannya menghampiri meja gadis berkacamata itu.

"Maaf, aku tidak punya uang." Tulis gadis berkacamata itu di sebuah kertas.

"Udah deh jangan alasan! Mana uang Lo?!" Pekik gadis berambut panjang.

"Kalian ngapain sih?! Minggir!" Pekik seorang gadis cantik.

Semua pasang mata menoleh, mendapati gadis ituㅡChoi Tzuyuㅡsedang menatap gadis-gadis itu dengan tatapan datar.

"Siapa Lo?" Gadis ber-name tag Kim Sana menatap Tzuyu kesal.

"Gue? Gue temen nya!"

"Emang Lo mau temenan sama cewek gagu?" Kim Saeron, sepupu Kim Sana, mendorong bahu Tzuyu kencang.

"Apaan Lo! Gue siap jadi temen dia!" Teriak Tzuyu, sembari membalas dorongan dari gadis itu.

Sana tersenyum sinis, lalu ia dengan sengaja menjambak rambut gadis malang ituㅡ Seo Joohyunㅡyang sedang terdiam, terkejut dengan penuturan Tzuyu.

"Apa-apaan Lo?! Lepasin!!" Tzuyu mendorong Sana hingga terjatuh dan siku nya mengenai ujung meja.

Tzuyu menatap Joohyun, dengan tatapan penuh tanya dan khawatir. Joohyun hanya tersenyum manis, lalu mengangguk.

"Lo gak apa-apa?" Tanya Saeron pada Sana yang sedang menahan rasa sakit di siku nya yang berdarah.

Joohyun bangkit, ia membantu gadis itu. Tapi, bantuan nya di tolak dengan kasar. Ia di dorong hingga punggung nya menyentuh dinding yang dingin.

Tzuyu geram, ia menarik tangan Joohyun. Membawa gadis malang itu menjauh dari Sana dan Saeron.

Taman belakang sekolah...

"Lo gak apa-apa? Ada yang sakit?" Tanya Tzuyu begitu ia dan Joohyun sampai di belakang sekolah.

"Ya, aku baik saja. Terima kasih sudah menolong ku."

Tzuyu tersenyum. "Maaf ya, kayaknya tadi gue Dateng terlambat ya."

"Gak kok, kamu udah nolong aku aja aku udah makasih."

Tzuyu merasa hati nya menghangat, kala ia membaca bahasa isyarat dari Joohyun. Buat dirinya, lebih baik punya teman seperti Joohyun.

Walupun Joohyun berkekurangan, tapi ia sangat baik, dan ramah. Tidak seperti Sana dan Saeron yang kasar, dan jahat. Perbedaan itu membuat Tzuyu semakin ingin melindungi Joohyun.

"Boleh gak aku jadi temen mu?" Tanya nya.

Joohyun terkejut, ia membulat kan kedua matanya.

"Kenapa? Padahal aku orang yang berkekurangan. Aku ini tak bisa bicara."

Tzuyu mengulas senyum, ia menggenggam tangan Joohyun. Ia mengusap punggung tangan Joohyun lembut.

"Aku gak memandang kekurangan kamu, tapi aku memandang cara kamu memperlakukan orang-orang termasuk aku."

Joohyun masih agak takut, ia tidak mau kejadian di masa SMP nya terulang lagi. Ia tidak mau di bully oleh sahabat nya sendiri, bahkan ia di perlakukan seperti hewan kala itu.

"Kamu gak usah takut, aku gak akan pernah bikin kamu sakit hati. Aku tulus berteman sama kamu, karena kamu memang baik dan aku suka itu." Tzuyu tau, maka ia berbicara seperti itu untuk meyakinkan Joohyun.

"Maaf kan aku, tapi aku gak mau kamu di bully juga seperti aku, aku gak mau kamu juga di permalukan oleh banyak anak karena aku."

Tzuyu semakin tersentuh, membaca bahasa isyarat Joohyun air matanya turun. Tak menyangka di dunia ini masih ada orang seperti Joohyun, walaupun berkekurangan setidaknya ia baik hati.

"Gak! Aku gak akan pernah membiarkan kamu di bully lagi! Ingat, aku yang akan melindungi mu! Kita akan sama-sama melindungi satu sama lain."

Tzuyu memegangi bahu Joohyun, lalu ia menarik tubuh Joohyun kedalam pelukannya.

"Kamu jangan ngomong kayak tadi, karena aku gak suka."

Joohyun senang, tapi juga takut. Ia sangat senang akhirnya ada yang mau berteman dengannya, tapi ia takut temannya akan tersakiti sama seperti dirinya.

Joohyun menepuk bahu Tzuyu, mereka pun melepaskan pelukannya.

Joohyun menggerakkan tangannya lagi, "kamu baik. Aku suka itu. Kamu cantik. Itu pantas. Kamu luar biasa. Memang benar. Semua yang ada dalam dirimu, itu adalah anugrah tuhan." Ucapnya tanpa suara, sembari mengulas senyum manisnya.

Tzuyu tau, ia tidak akan pernah merasa sendiri bila berteman dengan seorang Seo Joohyun.

"Kamu juga luar biasa, walaupun berkekurangan. Tapi, buat aku, kamu sempurna, Joohyun."













Hai guys! Aku kembali dengan cerita baru, warna baru, dan pemain baru...

Maaf pendek. Seenggaknya aku mau kasih yang ini dulu nih. Kalau kalian gak suka cerita nya, gak apa-apa. Tinggal komen, vote, dan kritik serta sarannya aja...

Bye...

Jangan lupa, kalau suka, dan tertarik baca ff ku yang lain, silahkan liat akun author ok.

Itu juga kalau author belum ganti akun.

Kalau udah ganti, dan gak bisa buka, itu mah derita mu!!

Just love||•TaeSeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang