*chapter 3: your friends?*

113 20 9
                                    

Tzuyu POV.

Aku pikir gadis seperti Joohyun akan merasa tersinggung ketika di hina, nyatanya dia tetap sabar.

Joohyun itu berkekurangan, tapi baik hati! Siapa yang tidak suka berteman dengan nya? Jika ada, berarti orang itu bodoh!

Kau yang membenci nya, dan tidak menyukai nya adalah orang bodoh. Kau bodoh karena membenci orang yang baik, dia bahkan tak punya salah apa-apa.

Tapi, perlakuan semua orang terhadap nya sangat kejam. Dia di pandang rendah karena kekurangan nya itu.

Kadang aku berpikir, kenapa perilaku manusia lebih hina dari hewan?

Mereka tak pernah berpikir saat bertindak, selalu seenak nya, bersikap seolah mereka adalah raja, bersikap tak peduli pada orang lain.

Hei kau bercanda?

Manusia itu memang begitu! Datang saat butuh, dan pergi saat di butuhkan!

Sungguh terlalu!

Kadang aku juga ingin membuat sebuah alat yang akan menyedot otak manusia yang jahat, lalu mensucikan nya dengan kebaikan.

Alat itu akan sangat berguna bagi mereka yang hidup nya hanya di pakai berbuat jahat! Agar mereka tau, bagaimana rasanya menjadi orang baik maupun orang jahat.

Kau tau? Menjadi orang baik itu lebih menyenangkan, karena disaat kamu butuh suatu hari nanti, mereka yang telah kamu tolong mungkin akan menolong mu juga.

Ok, seperti nya aku tidak pernah berkaca saat bicara ya? Aku juga tidak sebaik yang kalian lihat.

Aku bisa jadi menjadi orang yang luar biasa jahat, itupun jika aku benci seseorang.

Kau akan tau, suatu hari nanti. Akan ku tunjukan siapa Choi Tzuyu yang sebenarnya.

.
.
.
.
.
.
.

Joohyun POV.

Hari ini aku sangat senang. Tadi sepulang sekolah, aku di ajak Tzuyu pergi bersama nya ke mall.

Rasanya sangat menyenangkan bisa pergi dengan teman mu, tidak sendirian. Tak seperti biasanya, jika aku pergi sendiri.

Di mall ini, ada beberapa karyawan yang sudah mengenal ku. Jadi mereka bisa berbahasa tubuh, dan membantu ku. Tapi kadang, aku tak mau merepotkan mereka. Jadi aku selalu menggunakan alat tulis.

Mereka sudah tidak asing dengan wajah ku, jadi saat kami berpapasan, kami akan saling bertegur sapa.

Menyenangkan!

Aku suka bersikap seperti ini, dan aku tak akan pernah berubah.

Rasanya ketika kamu bersikap ramah, ada rasa senang dan bangga dalam hati mu. Tapi sebaliknya, ketika kamu bersikap dingin dan cuek, rasanya tidak enak hati.

Aku tidak mau kehilangan teman lagi, aku mau tetap berteman dengan Tzuyu. Entah lah, tapi sungguh aku suka dia... Dia sangat baik.

Tentang perasaan ku pada Taehyung, entah lah. Setiap melihat dia, hati ku langsung berdebar. Kadang wajah ku juga memanas. Tapi aku tau, dia pasti membenci ku.

"Joohyun!"

Aku menoleh mendapati Tzuyu, ia sedang melambaikan tangannya dan berlari kearah ku. Ia langsung memeluk ku.

"Uhu, aku kangen~" ia menggoyangkan tubuh ku, ke kanan ke kiri.

Aku merasa sangat senang saat si peluk begini. Aku pun ikut menggoyangkan badan kami.

Aku menepuk punggung nya, lalu meminta nya melepaskan pelukannya.

"Kamu kangen kenapa? Kan kita tadi ketemu." Ucap ku.

Just love||•TaeSeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang