*chapter 4: B*

158 23 4
                                    

Author POV..

"Hah! Hah! Hah! Liat! Aku menang lagi! Yuhu~"

Tzuyu memekik senang, ia tertawa dengan sangat kencang. Ia bergoyang-goyang saking senang nya. Ia melompat-lompat di atas kasur.

Joohyun menggeleng sembari menumpu dagu nya dengan tangannya, lalu ia menatap Tzuyu yang sedang merayakan kemenangan nya yang ke 4 kali nya.

"Yuhu~ Joohyun kalah~ aku menang~" Tzuyu menggumamkan itu sejak tadi.

Ia berputar dan berlari di dekat tempat tidur.

Joohyun jadi pusing melihat nya. "Tzuyu, berhenti. Aku pusing melihat kamu berputar-putar seperti itu." Ia pun bangkit.

Tzuyu dengan jahil menggelitik perut Joohyun. Tak lama Joohyun bangkit, lalu ia mengejar Tzuyu yang sudah berlari lebih dulu.

Mereka saling mengejar dan menghindar saru sama lain, mereka juga menggelitiki satu sama lain.

"Ah... Udah-udah, aku cape~"

Tzuyu berbaring di lantai, lalu ia menatap langit-langit sembari mengatur nafas nya.

Joohyun pun melakukan hal yang sama, dia berbaring di sebelah Tzuyu dan melakukan hal yang sama.

Tak lama, ia menatap Tzuyu sebentar. Lalu ia menatap langit-langit lagi. Senyum terukir di bibir nya.

"Apa kita akan seperti ini sampai kapan pun? Kamu tidak akan meninggalkan ku?"

Entah keberanian dari mana Joohyun bicara seperti itu. Tapi ia ingin tau jawaban apa yang akan dia dapat.

Tzuyu tersenyum manis. Lalu ia berbicara dalam bahasa isyarat.

"Tentu saja, aku tidak akan meninggalkan kamu. Aku akan melindungi mu, walaupun aku harus menukar nya dengan nyawa ku."

Joohyun membelalakkan matanya, lalu ia menggelengkan kepalanya pelan. Ia menatap Tzuyu dengan tatapan memohon.

"Jangan, jangan sampai kamu menukar nya dengan nyawa mu. Biar kan saja. Jika terjadi sesuatu, biar saja. Aku tidak mau teman ku pergi lagi. Aku hanya ingin bersama mu, entah sampai kapan."

Tzuyu menahan tawanya, ia hanya tersenyum. Ia pun memiringkan tubuhnya.

Joohyun pun melakukan hal yang sama. Ia menatap mata Tzuyu.

"Denger, aku gak mungkin biarin kamu di bully lagi. Jadi mulai sekarang jangan takut akan terjadi sesuatu ok?"

Joohyun menatap Tzuyu dalam, ia mencoba mencari kebohongan dari mata gadis itu. Tapi, hanya ada kejujuran yang ia lihat.

Ia pun mengangguk dengan ragu. Bibirnya terangkat, senyum tipis yang penuh dengan perasaan ragu.

Mata Joohyun beralih pada jam di dinding. Ia kembali menatap Joohyun.

"Kayaknya, aku harus pulang. Udah jam 3 sore. Nanti aku kena marah Bunda."

"Aku anterin ya? Aku juga mau ketemu bunda mu." Ucap Tzuyu.

Joohyun pun membereskan semua barang-barangnya. Ia menunggu Tzuyu yang sibuk berganti baju.

Tak lama, Tzuyu keluar dari kamar mandi. Lalu tangannya mengisyaratkan Joohyun untuk menggandengnya.

Joohyun pun menurutinya.

Mereka pun keluar dari kamar Tzuyu. Setelah turun, mereka melihat Ibu nya Tzuyu yang sedang menata makanan diatas meja.

"Eh, kalian mau kemana?" Tanya nya.

"Aku mau nganterin Joohyun pulang, Bun. Sekalian mau ketemu ibunya."

Just love||•TaeSeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang