Tentang 24 September 2019

2.8K 496 43
                                    

How about Iqbaal join 'Demo' yesterday?

Ini beda chapter ya, anggep aja chapt spesial.
.
.
.

24 September 2019

(Namakamu) tersenyum kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Namakamu) tersenyum kecil. Ia membenarkan almamaternya lalu mematikan ponselnya. Ia memandang lurus kedepan, memerhatikan teman-temannya yang turut bersuara.

"(Nam..), air yang di kerdus aman 'kan?"

(Namakamu) mengangguk ketika Reva bertanya. Tangannya terunjuk menuju bagasi mobil salah satu temannya yang memang ditempatkan untuk menaruh air.

"Di bagasinya Ayla semua, aman kok." Ucap (Namakamu).

"Kata Rey anak ceweknya nge back-up belakang aja. Biar cowoknya yang maju."

"Bener apa kata Rey sih, Va. Mending kita dibelakang aja, kalau misalkan ada yang kenapa-napa jadi banyak yang stand by."

Reva mengangguk kecil. Ia pamit kepada (Namakamu) untuk pergi ke temannya yang lain sebentar. (Namakamu) pun menyetujuinya.

(Namakamu) mengobrol dengan teman yang berada di kelas yang sama dengannya. Sesekali gadis ini tertawa kecil. Ia juga sempat memainkan ponselnya untuk mendapatkan informasi terbaru tentang demo di wilayah Jakarta.

Sebuah panggilan masuk ke ponsel (Namakamu). (Namakamu) menyeritkan keningnya. Tumben sekali adiknya yang menyebalkan ini menelfon dirinya.

Elvano🐶

'Halo kak?'

"Ya? Kenapa?"

'K-kakak ikut demo? Kak jawab!'

(Namakamu) tersenyum kecil, rupanya adiknya yang menyebalkan ini mengkhawatirkannya. "Iya, udah di izinin juga sama mamah. Kenapa sih?"

'Mending pulang deh kak...'

"Enak banget kamu nyuruh kakak pulang, temen-temen kakak lagi pada bersuara masa kakak engga."

Terdengar suara helaan dari Elvano, 'Ya tapi 'kan bahaya kak.'

"Lagian, kamu tumben banget khawatir sama kakak." Ucap (Namakamu) sembari terkekeh.

'Ck! Terpaksa!'

"Ih yaudah gak usah nge-gas dong."

'Gak tau ah! Males banget sama kakak! Di khawatirin malah gak mau!'

"Kamu jangan ikut-ikutan loh!" Seru (Namakamu) dan terdengar suara decakan malas dari Adion.

'Gimana mau ikut! Aku aja dikurung sama mamah.'

"Ya bagus kalo kamu dikurung. Biar gak kemana-mana."

(Namakamu) menggeleng kecil. Ia mengalihkan pandangannya menuju teman-temannya. Gadis itu melihat salah satu temannya di bopong karena sudah terkulai lemas.

Celengan Rindu - IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang