Santuy

377 42 9
                                    

Ini hari senin tapi krystal santai banget karena ga ada jadwal kuliah, jadi dari pagi sampai sekarang sore dia kerjaannya di kamar terus seharian nempel di kasur. Keluar cuma buat makan aja sama ke kamar mandi. Lagi asik-asik baca novel, krystal denger suara mami teriak-teriak dari lantai bawah.

"Taaaal..." Suara mami menggema banget sampai ke seluruh penjuru rumah.

Krystal langsung keluar kamar setengah berlari nyamperin mami. Dilihatnya mami panik banget gatau kenapa.

"Kenapa mih?" Tanya krystal ikutan panik.

"Bobby mana? Adik kamu dimana?"

"Kan dia kuliah mih... Kenapa?" Krystal bingung masih sore begini mami udah nanyain bobby aja, biasanya juga magrib belum ada di rumah gak pernah ditanyain.

"Telepon sekarang ada dimana !" Mami masih keliatan panik gitu. "Dia ikut demo mahasiswa gak hari ini? Mami lihat di berita ada yang luka-luka gitu berdarah mami serem, telepon adik kamu, tal." Seru mamih

Krystal jadi ikut degdegan juga, soalnya kemarin denger-denger kampusnya emang akan ikut serta demo ke gedung DPR, dan mustahil kalo bobby sama temen-temennya gak ikutan.
Beberapa kali krystal coba telepon tapi gak diangkat. Bikin dia tambah panik, dan mamih juga makin ngomong yang enggak-enggak.

"Halo." Akhirnya diangkat juga, krystal bisa nafas lega, dan mami ikutan mgedeketin kupingnya ke handphone krystal.
"Halo, mbak." Sahut sesorang di sebrang sana.

"Bob, kamu dimana de?" Tanya krystal sambil mencet tombol loadspeaker di handphonenya.

"Mbak, ini yoyo." Lah bukan bobby, otomatis mamih yang denger langsumg nyamber handphonenya krystal.

"Yoyo, bobby dimana? Gak kenapa-kenapa kan? Kenapa gak ngabarin mamih sih? Kalian dimana?" Suara mami udah bergetar

"Hallo mi, kenapa mi?" Kali ini bobby yang nyaut.

"Obi dimana? Kamu baik-baik aja kan? Mereka gak nyakitin kamu kan?"
Isakan mamih mulai terdengar. Ya selebay itu kedengarannya, tapi mamih bener-bener khawatir sama anak laki-lakinya itu, katanya takut kena gas air mata kaya di berita-berita.

"Apaan sih mami mereka siapa? Nyakitin apa? Aku di rumah yoyo nugas, barusan abis eek dulu." Jelas bobby.

Krystal langsung mendelik mendengar penjelasan adiknya itu, mamih juga kayanya jadi kehabisan kata-kata. Karena dia pikir bobby ikutan demo mahasiswa. Dan dia takut kalau anaknya bernasib sama seperti orang yang dia lihat di berita tadi.

"Kamu gak bohong kan? Kamu gak lagi demo?" Tanya mami masih gak percaya.

"Mami khawatir kamu ikutan demo anarki de, bahaya." Timpal krystal.

"Ya Allah mamih, aku di rumah yoyo. Kalo gak percaya ngomong aja sama bundanya yoyo." Sahut bobby panjang lebar.

"Demonya juga besok, tante." Seru yoyo yang dari tadi nyimak di belakang bobby, ikutan ngomong dan langsung dipelototin sama mata segarisnya bobby sambil nempelin telunjuknya di depan bibir biar yoyo diem.

"Pokoknya besok mami gak ngizinin kamu ikutan demo-demo begitu ya...&#5#6$+-$-#-#...." pekik mamih dan seterusnya dan seterusnya. Gara-gara yoyo ember kan.

🏡

Keesokan harinya, krystal masih libur kuliah, dia habis bantuin mamih beres-beres rumah. Terus langsung mandi, krystal gak ada rencana buat hangout atau kegiatan apapun karena udah beberapa bulan ini dia baru putus sama pacarnya, dan tugas persiapan fashion show untuk akhir semester ini pun tinggal beberapa persen lagi, jadi dia bisa lebih santai.
Pas lagi iseng buka-buka instagram, krystal dikagetkan dengan salah satu foto yang sudah viral beberapa menit yang lalu, dengan caption 'Mahasiswa santuy saat demo.'

Mahasiswa santuy saat demo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahasiswa santuy saat demo

"Bisa bahaya kalau mamih tahu" monolog krystal. Karena dari kemarin mamih beneran wanti-wanti jangan sampai krystal atau bobby ikutan demo, cukuo doanya aja kalo kata mamih. Tapi yang namanya si bobby emang anaknya bandel banget.
Krystal langsung chat bobby...

Krystal
De, hati-hati ya, jaga diri ya.
Jangan aneh-aneh
Demo malah tidur lu...

SiblingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang