Jam menunjukkan pukul 19.45 saat krystal bangun dari tidurnya gara-gara perutnya bunyi terus minta diisi. Tadi sore sepulang dari rumah selgi, dijemput satria, krystal gak sengaja ketiduran saking lelahnya.
Setelah mengumpulkan tenaga, wanita berkulit putih itu beranjak dari tempat tidurnya, keluar kamar turun dari tangga menuju dapur.
Rumah juga sepi banget, mami sama papi emang jarang banget di rumah. Mereka ngurusin bisnis yamg Alhamdulillah lagi berkembang sekarang.'kayanya enak deh makan pizza hujan-hujan gini' pikir krystal yang melihat keadaan meja makan yang cuma ada sisa telur dadar sedikit lagi.
Krystal berniat ngajakin bobby keluar buat makan. Dia yakin bobby juga belum makan karena tadi sore adiknya itu ngajakin krystal makan di luar, tapi krystal malah ketiduran.
Setelah sampai di depan kamar bobby dan hendak masuk, pintunya malah dikunci, bikin krystal mendengus kesal. Lalu diketuk - ketuklah pintunya."De, keluar yuk cari makan mbak lapar!" Seru krystal sambil terus mengetuk pintu kamar adiknya. Tapi tidak ada jawaban.
"Bobby..." seru krystal lagi, kini ketukannya lebih keras
"Hmm..." Akhirnya krystal bisa bernafas lega. Kayanya bobby lagi main game deh karena gak mungkin banget jam segini dia udah tidur.
"Buruan keluar, mbak tunggu di bawah kita makan di luar. 5 menit!!" Kata krystal setengah teriak. Lalu balik lagi ke bawah. Gak perlu ngomong berapa kali karena bobby selalu nurutin kemauan krystal, apalagi kalo mami sama papi gak ada di rumah. Kalo gak bobby siapa lagi yang jagain mbak, katanya.
Gak ada niat ganti baju, krystal nunggu bobby di ruang tengah sambil main handphone.
Gak berapa lama ada panggilan masuk dari bobby."Apa? Cepetan turun mbak udah lapar ini keburu malam." Omel krystal saat mengangkat telepon dari bobby.
"Turun apaan? Bukain pintu aku diluar kehujanan." Jawab bobby gak kalah sewot. Membuat krystal membulatkan matanya lebar dan menutup mulut dengan tangannya kemudian menengok ke atas dan melihat ke arah pintu kamar bobby yang tertutup.
"Yang tadi siapa?" Gumam krystal pelan dengan jantungnya yang berdebar seperti sudah lari keliling kompleks.
"Hallo mbak...."
tanpa berpikir panjang dengan sisa tenaganya dia berlari ke depan dan membuka pintu dengan sekuat tenaga, dilihatnya bobby berada di luar dengan baju basah dan menenteng beberapa kantong makanan.
"Lama banget diketok-ketok dari tadi ngapain sih, aku kedinginan." Cerocos bobby.
Kalau biasanya krystal akan menyahuti kicauan bobby, kali ini dia tidak ada tenaga. Krystal malah terduduk lemas dilantai karena masih bingung dengan apa yang baru saja dia alami.
"Kenapa sih mbak? Kaya baru liat hantu aja." Bobby kalau ngomong emang gak pernah mikir dulu, tapi suka bener sih.
Dan malam itu berakhir dengan bobby ngungsi di kamar krystal. Laki-laki bergigi kelinci itu gak mau masuk ke kamarnya setelah mendengar cerita krystal. Baju yang basah karena kehujanan dia ganti pakai baju papih, itu pun ngambilnya ditemenin krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling
Short StoryKrystal dan bobby, kakak beradik yang gak ada mirip-miripnya. "Kamu tuh pake baju yang rapihan dikit dong, bob..." -Mbak krystal Calon fashion designer. "Laki-laki tuh gak perlu tampan yang penting karisma, kabela, kalinda, dan kaka-kaka lainnya."...