SATU

602 45 2
                                    

Pria betubuh kecil dengan rambut berwarna blondenya di tambah paras cantik dan juga imutnya menatap tidak percaya sekolah besar dan megah di depannya. Tangannya menyeret kopernya menuju gerbang besar di hadapannya.

"Permisi Ajeossi," ucap pria itu sambil menatap penjaga yang sedang berlalu lalang di depan posnya.

"Ya?" tanya pria tua itu sambil menatap pria yang jauh lebih muda darinya.

"Saya Min Yoongi, murid pindahan dari Daegu."

Pria tua itu berlari kecil hingga pagar tempat pembatas Yoongi berdiri, ia tersenyum ramah menatap pria tua itu yang membukakan pagar untuknya.

"Masuklah, Nak. Paman mendengar tentang betapa jeniusnya kau di sekolahmu dulu, biar paman antar kau ke asrama," ucap penjaga. Tangan keriputnya mencoba mengambil koper yang berada di tangan Yoongi tapi gerakan itu di hentikan oleh si pemilik koper.

"Tidak usah paman, ini berat biar saya saja," ucap Yoongi dengan menampilkan senyum manisnya.

"Wah baru kali ini ada anak sesopan dirimu, murid di sini semuanya berasal dari orang atas membuat mereka suka memandang rendah orang sepertiku, oh iya, kau bisa memanggilku Paman Lee," ucap pria yang memanggil dirinya Paman Lee itu.

"Paman berlebihan sekali, baiklah Paman Lee."

Min Yoongi adalah murid pindahan dari Daegu High School, mendapatkan beasiswa karena memenangkan perlombaan matematika dan fisika di sekolahnya dulu, membuatnya dikirim oleh pihak sekolahnya dulu ke Korean High School yang terkenal karena memiliki siswa-siswa yang pintar dan anak dari kalangan teratas seperti yang dikatakan oleh Paman Lee tadi. Korean High School sendiri merupakan sekolah milik Park Jungsoo yang merupakan pemilik perusahaan terbesar di Seoul, dan masuk kejajaran orang terkaya di Korea Selatan.

"Ini kamarmu, Nak." Yoongi menatap desain dalam sekolah yang sangat modern di tambah gaya klasik Eropa Kuno yang membuat Yoongi merasa nyaman di sini. Di tambah daun pintu yang ada di hadapan mereka berdua yang terlihat mewah.

Tok! Tok! Tok!

Suara pintu kamar yang terbuka dari dalam sana membuat keduanya menatap pintu yang perlahan terbuka.

"Oh, Paman Lee. Ada apa?" tanya pria yang mengeluarkan kepalanya tanpa mau membuka pintunya.

"Saya membawa murid pindahan yang akan menjadi teman sekamarmu, Peniel-sshi."

Pria tampan di hadapan Yoongi dan Paman Lee mengangguk lalu membuka pintunya lebih lebar dari sebelumnya. Paman Lee akhirnya pamit kepada Yoongi dan pria yang Yoongi ketahui sebagai roommatenya bernama Peniel.

"Kau pindahan Daegu itu?" tanya pria itu kepada Yoongi. Pria bertubuh kecil itu mengangguk lalu masuk ke kamarnya dengan menyeret kopernya.

"Kau tidur di ranjang sana, di kamar mandi ada dua lemari kecil, punyamu yang berwarna hitam, keranjang pakaian kotormu yang berwarna hitam. Di lemari pakaian itu sudah ada seragammu dan di meja belajarmu sudah lengkap segala keperluan sekolahmu, kau beruntung masuk di sini, karena sekolah ini tidak sembarangan menerima siswa, pasti kau sangat pintar 'kan?" tanya pria itu setelah menjelaskan segalanya.

Yoongi meletakkan kopernya di dekat lemari pakaiannya, ia memeriksa segala hal yang diucapkan pria bernama Paniel tadi dan memastikan segala kebutuhannya ada. Dan benar saja, Yoongi tertegun dan menatap segalanya dengan mata yang mengagumi semuanya. Laptop, baju seragam lengkap, kamar mandi yang luas, tempat tidur seperti seorang raja. Yoongi benar-benar menganggumi semuanya. Wajar saja, di Daegu Yoongi tinggal hanya sendiri di rumah kecil, kedua orang tuanya telah tiada dan keluarga dari kedua orang tuanya itu tidak ada yang mau menerima kehadirannya. Hanya ada seorang perempuan yang selalu Yoongi panggil ibu dan dia merupakan sahabat dari mendiang ibunya. Peniel yang merasa diacuhkan hanya bisa tersenyum tipis menatap pria yang kini berlalu lalang di kamarnya, membiarkan pria itu menganggumi segala hal yang ada di sini, wajar saja ia tahu jika Min Yoongi adalah seseorang yang berasal dari desa di Daegu.

BAD BOY -JHS (REST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang