Yoongi terbangun dengan rasa sakit yang menjalar ditubuhnya, sebuah tangan terulur mengelus pipi gembul milik Yoongi membuat pria itu sedikit terganggu.
"Sudah bangun, hm?" tanya Hoseok dengan mata tajamnya. Yoongi segera terbangun dan terduduk di kasur empuk Hoseok. Namun sayangnya rasa sakit dibokongnya membuat dirinya harus meringis kesakitan.
"A-aku ingin ke kamarku," ringis Yoongi. Hoseok terkekeh sebelum berdiri dari kasur yang ia tiduri tadi, dapat Yoongi lihat jika Hoseok telah membersihkan dirinya dan menggunakan jas berwarna biru dongker.
Brukk! Koper besar yang Yoongi kenali terlempar di samping tempat tidur membuat pria itu dengan perlahan turun ke lantai.
"Mandi dan gunakan jas yang sudah aku pilih di sana, kita akan ke Jepang malam ini," ucap Hoseok sebelum pergi dari kamarnya dan menguncinya.
Yoongi berjalan tertatih-tatih menuju meja rias besar yang berada di dekat jendela kamar Hoseok, menatap miris tubuh putihnya yang kini sudah berubah menjadi kebiru-biruan di beberapa titik.
"Bibi apa kau masih mau menerimaku?"
•••
Jungkook menghapus air matanya dengan tisu yang sudah ia buang untuk kesekian kalinya, wajah pucat dan letih terlihat dari wajahnya.
Hamil? Ya pria manis yang memiliki marga Jeon tersebut hamil, padahal ia yakin jika diirnya 100℅ pria normal.
"Ibu, ayah." gumam Jungkook. Pria itu memunguti tisu yang ia buang dengan sembarangan, takut jika Yugyeom pulang nanti ia akan ditanyai beribu pertanyaan.
Jika Jungkook ingat hanya Taehyung-lah pria yang menidurinya, bahkan jika mengingat itu lagi Jungkook akan merasakan sakit didadanya.
"Jungkook-ah," ujar Yugyeom sambil membuka pintu kamar mereka. Semalaman sudah pria tampan itu tidur bersama dengan Peniel yang sekarang menjadi kekasihnya itu.
"Y-ya?" jawab Jungkook dengan gugup. Yugyeom hanya terdiam di depan pintu tanpa memutuskan pandangannya pada tisu di tangan Jungkook.
"Kau menangis? Ada masalah apa?" tanya Yugyeom dengan mata yang mendelik tajam.
"Gak, aku baik-baik saja." Jungkook menghampiri tong sampah kecil di dekat meja belajar mereka dan berjalan ke kamar mandi.
Yugyeom berlari menahan pintu kamar mandi yang akan tertutup, "Katakan ada apa,"
Jungkook merunduk tangannya bergetar meraba kantung celananya sebelum memberikan benda pipih panjang kepada Yugyeom.
"Positif? Kau hamil?" Yugyeom mengatup rahangnya dengan keras, sebelum mengenal Peniel, Yugyeom sudah jatuh cinta terlebih dahulu kepada Jungkook walaupun sebelumnya pria tampan itu pikir jika Jungkook normal tidak seperti dirinya. Namun sekarang dihadapannya Jungkook menangis sembari mengangguk mengiyakan apa yang ia pertanyakan setelah hatinya sudah berlabuh ke orang lain.
"Anak siapa?" tanya Yugyeom lagi. Pria tampan itu menggulung lengan tuxedo birunya dan melonggarkan dasi miliknya.
"A-aku ya-yakin Taehyung, Yugyeom-ssi."
"Sial!" batin Yugyeom.
•••
Taehyung tertawa bahagia dengan Jimin yang berada dipelukannya, saat bangun tadi Taehyung mendapatkan kabar jika pria manis dipelukannya itu tengah hamil anaknya. Jimin sendiri tidak menyangka jika dirinya akan mengandung karena kenyataannya Jimin adalah seorang pria.
"Ayo ke Daegu, aku akan beritahu ayah dan ibuku," ucap Taehyung kepada Jimin. Senyum lebar yang awalnya Jimin tunjukkan memudar perlahan.
"Tidak, aku takut ayah dan ibumu tidak suka dengan kabar ini, Taehyung. Kita pria dan kau tahu 'kan jika kabar ini sedikit membuat mereka shock? Apalagi orang tuamu dan keluargaku dari orang terpandang, kita juga masih se—"
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY -JHS (REST)
Romance"You are mine and welcome to your hell, baby!" - JHS • • WARNING (BXB 🔞)